
3 Teknik Finishing Kayu Jati agar Warna Natural tetap Indah dan Awet
- By Biovarnish - 27 Maret 2025 - 06:54:38
Kayu Jati (Tectona grandis L.f.) dikenal sebagai salah satu jenis kayu keras terbaik di dunia. Jenis kayu ini tahan cuaca, awet, dan memiliki warna dan tekstur yang indah. Bahkan tanpa cat warna, tampilannya sudah indah. Namun, finishing tetap wajib dilakukan untuk melindungi kayu. Lalu, bagaimana teknik finishing kayu jati agar warna natural tetap terjaga? Berikut pilihannya.
Pemilihan kayu jati menjadi langkah penting sebelum finishing. Jenis kayu berpengaruh besar terhadap hasil akhir.
Sebaiknya, pilih kayu jati yang sudah tua karena memiliki warna yang lebih tajam, serat padat, dan kadar minyaknya lebih stabil.
Sedangkan, jati muda memiliki warna lebih pucat, serat lebih renggang, dan kadar minyak yang belum stabil. Jika tetap ingin menggunakan jati muda, pastikan melalui proses pengeringan dan penyesuaian kelembapan (kadar air di bawah 12%).
Kayu jati yang berkualitas akan membuat hasil finishing Anda lebih indah dan tahan lama. Terutama untuk proyek furniture premium yang ingin menonjolkan warna dan keawetan.
Salah satu alasan utama memilih finishing natural untuk jati adalah keindahan tekstur dan seratnya yang khas.
Serat jati biasanya lurus, terkadang bergelombang, dengan gradasi warna cokelat keemasan yang makin menawan seiring usia.
Untuk menjaga tampilan alaminya, berikut ada 3 teknik finishing natural yang bisa Anda coba:
Natural oil menjadi pilihan utama untuk menonjolkan warna alami kayu jati. Minyak ini meresap ke dalam serat kayu tanpa membentuk lapisan film.
Jenis minyak yang bisa digunakan untuk finishing dan merawat kayu diantaranya ada tung oil dan linseed oil. Selain mempertegas warna, juga mampu memberikan perlindungan ringan dari kelembapan.
Aplikasikan minyak dengan kain kemudian poles seluruh permukaan kayu, diamkan hingga minyak meresap sempurna.
Namun, perlindungan jenis finishing ini tergolong ringan.
Jika ingin perlindungan yang lebih ekstra, namun tidak mengubah warna, Anda bisa menggunakan kombinasi sanding sealer dan clear coat.
Sanding sealer menutup pori-pori, menghaluskan permukaan, sekaligus sebagai lapisan intermediete. Dengan bahan ini, finishing Anda akan lebih halus dan tidak mudah mengelupas.
Gunakan clear coat untuk melindungi kayu dari paparan sinar matahari, goresan, kelembapan, dan faktor kerusakan lainnya.
Baca juga : Cara Penggunaan Sanding Sealer Agar Finishing Kayu Lebih Halus
Finishing natural tidak hanya transparan tanpa warna saja. Anda bisa mewarnai kayu jati dengan hasil yang natural. Pewarna atau cat warna natural ini dikenal dengan wood stain.
Wood stain tidak menutupi serat alami kayu jati. Hasil akhirnya tetap memperlihatkan motif alami kayu, namun dengan sentuhan warna yang lebih intens.
Kapan menggunakan wood stain?
Wood stain bisa menjadi solusi ketika warna asli kayu jati terlihat kurang seragam atau Anda ingin memberi nuansa warna tertentu tanpa menutupi seratnya.
Gunakan wood stain jika:
Produk wood stain yang direkomendasikan adalah Biovarnish. Biovarnish merupakan cat kayu water based yang cepat kering. Selain itu, Biovarnish menyediakan pilihan warna khas kayu jati seperi gardena teak, red teak, dark teak.
Aplikasinya sangat mudah dan tidak memerlukan thinner. Sehingga lebih aman dan ramah lingkungan.
Cara aplikasi Biovarnish
Berikut cara aplikasi Biovarnish:
Pastikan semua tahapan dilakukan di ruangan bebas debu dan kelembapan untuk hasil terbaik.
Finishing bukan hanya soal penampilan. Ia berperan penting dalam memperpanjang usia pakai furnitur kayu, terutama kayu jati yang umumnya digunakan untuk keperluan jangka panjang.
Kayu jati memiliki minyak alami yang membantu ketahanan terhadap cuaca dan hama, namun tetap memerlukan perlindungan tambahan agar kualitas permukaannya terjaga dari noda, sinar matahari langsung, dan kelembapan udara.
Dengan menggunakan finishing yang tepat, permukaan kayu akan terlindungi dari goresan halus, perubahan warna akibat oksidasi, serta meminimalkan risiko retak rambut (hairline crack).
Ini sangat penting, terlebih jika furnitur digunakan di ruang terbuka atau tempat yang terkena perubahan suhu ekstrem.
Kayu jati tua umumnya berwarna cokelat keemasan dengan serat yang lebih padat dan halus. Saat difinishing menggunakan teknik natural, jati tua cenderung menghasilkan tampilan yang lebih kaya warna, dalam, dan mewah.
Lapisan pelindung juga akan lebih menyatu karena struktur kayunya sudah stabil dan kadar minyak alami tidak terlalu tinggi.
Sebaliknya, jati muda memiliki warna dasar lebih pucat, serat yang tidak sepadat jati tua, dan kadar air serta minyak yang masih tinggi. Saat difinishing, kayu jenis ini cenderung menyerap bahan lebih cepat, namun warna yang dihasilkan tidak sedalam jati tua.
Pengrajin biasanya menggunakan wood stain warna seperti Dark Teak untuk menambah kedalaman warna dan menciptakan kesan matang pada jati muda.
Jika Anda menginginkan hasil akhir yang benar-benar memperlihatkan karakter alami jati, maka memilih jati tua adalah pilihan ideal, terutama untuk proyek premium.
Namun, jati muda juga bisa menghasilkan tampilan menarik dengan teknik finishing yang tepat dan pemilihan produk yang sesuai.
Bagian-bagian yang terukir memiliki banyak sudut sempit, cekungan, dan detail halus yang harus dijaga kejelasannya.
Karena itu, pilihan finishing yang digunakan harus mampu merata ke dalam lekukan tanpa menutupi relief ukiran. Gunakan kuas kecil dan halus atau semprotan bertekanan rendah agar bahan finishing dapat masuk ke area ukiran secara merata.
Hindari menggunakan cat atau clear coat berbahan terlalu tebal karena bisa mengisi rongga ukiran dan mengurangi ketajaman detail.
Finishing yang tepat akan mempertegas karakter ukiran, memperlihatkan detail artistik, dan tetap menjaga nuansa natural khas kayu jati.
Baca juga : Jenis Kayu Lokal untuk Furniture Outdoor Tahan Lama dan Kokoh
Setiap teknik finishing memiliki keunikan. Natural oil memperkuat karakter alami, wood stain memberi warna khas tanpa menghilangkan kesan jati, dan kombinasi sanding sealer clear coat menghadirkan ketahanan maksimal.
Dengan memilih metode yang sesuai kebutuhan, serta menggunakan produk berkualitas seperti Biovarnish, kayu jati Anda akan tampil menawan sekaligus tahan lama.
Ingat, finishing bukan hanya soal penampilan, tapi juga perlindungan jangka panjang. Maka, lakukan dengan teknik yang tepat.
Untuk pemesanan Biovarnish dan informasi lebih lanjut, silahkan klik banner di bawah ini.

Persiapan Finishing Kayu Jati
Pemilihan kayu jati menjadi langkah penting sebelum finishing. Jenis kayu berpengaruh besar terhadap hasil akhir.
Sebaiknya, pilih kayu jati yang sudah tua karena memiliki warna yang lebih tajam, serat padat, dan kadar minyaknya lebih stabil.
Sedangkan, jati muda memiliki warna lebih pucat, serat lebih renggang, dan kadar minyak yang belum stabil. Jika tetap ingin menggunakan jati muda, pastikan melalui proses pengeringan dan penyesuaian kelembapan (kadar air di bawah 12%).
Kayu jati yang berkualitas akan membuat hasil finishing Anda lebih indah dan tahan lama. Terutama untuk proyek furniture premium yang ingin menonjolkan warna dan keawetan.
Teknik Finishing Kayu Jati agar Warna Natural
Salah satu alasan utama memilih finishing natural untuk jati adalah keindahan tekstur dan seratnya yang khas.
Serat jati biasanya lurus, terkadang bergelombang, dengan gradasi warna cokelat keemasan yang makin menawan seiring usia.
Untuk menjaga tampilan alaminya, berikut ada 3 teknik finishing natural yang bisa Anda coba:
1. Finishing Menggunakan Natural Oil
Natural oil menjadi pilihan utama untuk menonjolkan warna alami kayu jati. Minyak ini meresap ke dalam serat kayu tanpa membentuk lapisan film.
Jenis minyak yang bisa digunakan untuk finishing dan merawat kayu diantaranya ada tung oil dan linseed oil. Selain mempertegas warna, juga mampu memberikan perlindungan ringan dari kelembapan.
Aplikasikan minyak dengan kain kemudian poles seluruh permukaan kayu, diamkan hingga minyak meresap sempurna.
Namun, perlindungan jenis finishing ini tergolong ringan.
2. Finishing dengan Sanding Sealer dan Clear Coat
Jika ingin perlindungan yang lebih ekstra, namun tidak mengubah warna, Anda bisa menggunakan kombinasi sanding sealer dan clear coat.
Sanding sealer menutup pori-pori, menghaluskan permukaan, sekaligus sebagai lapisan intermediete. Dengan bahan ini, finishing Anda akan lebih halus dan tidak mudah mengelupas.
Gunakan clear coat untuk melindungi kayu dari paparan sinar matahari, goresan, kelembapan, dan faktor kerusakan lainnya.
Baca juga : Cara Penggunaan Sanding Sealer Agar Finishing Kayu Lebih Halus
3. Finishing dengan Wood Stain
Finishing natural tidak hanya transparan tanpa warna saja. Anda bisa mewarnai kayu jati dengan hasil yang natural. Pewarna atau cat warna natural ini dikenal dengan wood stain.
Wood stain tidak menutupi serat alami kayu jati. Hasil akhirnya tetap memperlihatkan motif alami kayu, namun dengan sentuhan warna yang lebih intens.
Kapan menggunakan wood stain?
Wood stain bisa menjadi solusi ketika warna asli kayu jati terlihat kurang seragam atau Anda ingin memberi nuansa warna tertentu tanpa menutupi seratnya.
Gunakan wood stain jika:
- Warna kayu tampak terlalu pucat atau tidak merata
- Ingin menyesuaikan furniture dengan tema interior rumah
- Membutuhkan nuansa klasik tanpa kehilangan tampilan serat kayu
Produk wood stain yang direkomendasikan adalah Biovarnish. Biovarnish merupakan cat kayu water based yang cepat kering. Selain itu, Biovarnish menyediakan pilihan warna khas kayu jati seperi gardena teak, red teak, dark teak.
Aplikasinya sangat mudah dan tidak memerlukan thinner. Sehingga lebih aman dan ramah lingkungan.
Cara aplikasi Biovarnish
Berikut cara aplikasi Biovarnish:
- Amplas permukaan hingga halus dan bersih.
- Gunakan wood filler atau dempul kayu untuk menutup pori-pori. Kemudian amplas hingga halus.
- Campurkan wood stain dengan pelarut air 2:1. Aplikasikan wood stain warna kayu jati (gardena teak, red teak, atau dark teak). Gunakan 2-3 lapisan agar tercapai warna yang diinginkan. Setiap lapisan harus diamplas ambang, dengan kertas amplas grit 400.
- Tambahkan clear coat yang sudah dicampur air. Fungsinya untuk perlindungan optimal.
- Diamkan hingga kering sempurna.
Pastikan semua tahapan dilakukan di ruangan bebas debu dan kelembapan untuk hasil terbaik.
Peran Finishing dalam Keawetan Furnitur Kayu Jati
Finishing bukan hanya soal penampilan. Ia berperan penting dalam memperpanjang usia pakai furnitur kayu, terutama kayu jati yang umumnya digunakan untuk keperluan jangka panjang.
Kayu jati memiliki minyak alami yang membantu ketahanan terhadap cuaca dan hama, namun tetap memerlukan perlindungan tambahan agar kualitas permukaannya terjaga dari noda, sinar matahari langsung, dan kelembapan udara.
Dengan menggunakan finishing yang tepat, permukaan kayu akan terlindungi dari goresan halus, perubahan warna akibat oksidasi, serta meminimalkan risiko retak rambut (hairline crack).
Ini sangat penting, terlebih jika furnitur digunakan di ruang terbuka atau tempat yang terkena perubahan suhu ekstrem.
Perbandingan Tampilan Finishing Natural pada Kayu Jati Muda dan Tua
Kayu jati tua umumnya berwarna cokelat keemasan dengan serat yang lebih padat dan halus. Saat difinishing menggunakan teknik natural, jati tua cenderung menghasilkan tampilan yang lebih kaya warna, dalam, dan mewah.
Lapisan pelindung juga akan lebih menyatu karena struktur kayunya sudah stabil dan kadar minyak alami tidak terlalu tinggi.
Sebaliknya, jati muda memiliki warna dasar lebih pucat, serat yang tidak sepadat jati tua, dan kadar air serta minyak yang masih tinggi. Saat difinishing, kayu jenis ini cenderung menyerap bahan lebih cepat, namun warna yang dihasilkan tidak sedalam jati tua.
Pengrajin biasanya menggunakan wood stain warna seperti Dark Teak untuk menambah kedalaman warna dan menciptakan kesan matang pada jati muda.
Jika Anda menginginkan hasil akhir yang benar-benar memperlihatkan karakter alami jati, maka memilih jati tua adalah pilihan ideal, terutama untuk proyek premium.
Namun, jati muda juga bisa menghasilkan tampilan menarik dengan teknik finishing yang tepat dan pemilihan produk yang sesuai.
Finishing Natural untuk Produk Kayu Jati Ukir
Bagian-bagian yang terukir memiliki banyak sudut sempit, cekungan, dan detail halus yang harus dijaga kejelasannya.
Karena itu, pilihan finishing yang digunakan harus mampu merata ke dalam lekukan tanpa menutupi relief ukiran. Gunakan kuas kecil dan halus atau semprotan bertekanan rendah agar bahan finishing dapat masuk ke area ukiran secara merata.
Hindari menggunakan cat atau clear coat berbahan terlalu tebal karena bisa mengisi rongga ukiran dan mengurangi ketajaman detail.
Finishing yang tepat akan mempertegas karakter ukiran, memperlihatkan detail artistik, dan tetap menjaga nuansa natural khas kayu jati.
Baca juga : Jenis Kayu Lokal untuk Furniture Outdoor Tahan Lama dan Kokoh
Finishing yang Menjaga Keaslian
Setiap teknik finishing memiliki keunikan. Natural oil memperkuat karakter alami, wood stain memberi warna khas tanpa menghilangkan kesan jati, dan kombinasi sanding sealer clear coat menghadirkan ketahanan maksimal.
Dengan memilih metode yang sesuai kebutuhan, serta menggunakan produk berkualitas seperti Biovarnish, kayu jati Anda akan tampil menawan sekaligus tahan lama.
Ingat, finishing bukan hanya soal penampilan, tapi juga perlindungan jangka panjang. Maka, lakukan dengan teknik yang tepat.
Untuk pemesanan Biovarnish dan informasi lebih lanjut, silahkan klik banner di bawah ini.
