7 Penyebab Plitur Kayu Tidak Kering dan Terasa Lengket

  • By Biovarnish - 07 Oktober 2025 - 06:38:02

 

Plitur kayu yang tak kunjung kering memang membuat frustasi. Bagi para pengrajin, penghobi, atau pemiliki rumah mungkin pernah mengalaminya. Bau menyengat betahan lama, serta meninggalkan bekas sidik jari jika tersentuh. Waktu kering yang lama juga menghambat proses finishing, terlebih pada proyek dengan tenggat waktu dekat.

Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi? Mari kita bahas tujuh penyebab mengapa plitur Anda tidak kunjung kering.

7 Penyebab Plitur Kayu Tidak Kering


Dengan mengetahui 7 faktor pemicu plitur kayu sulit kering, maka Anda dapat menghindarinya dan mencari solusi terbaik.

1. Pelapis Plitur Terlalu Tebal


Seringkali, niat untuk mendapatkan warna pekat secara cepat justru membuatnya lama kering. Saat lapisan plitur yang diaplikasikan terlalu tebal, pelarut yang ada di dalamnya akan kesulitan menguap. Permukaan luar mungkin terasa kering saat disentuh (touch dry), tetapi bagian bawahnya masih basah.

Cara mengatasinya cukup mudah, Selalu aplikasikan plitur secara bertahap dan merata, biarkan mengering, baru aplikasikan lapisan berikutnya. Jika sudah terlanjur tebal dan lengket, Anda mungkin perlu membersihkan kembali permukaannya sebelum memulai ulang proses pelapisan.

2. Suhu dan Kelembaban Lingkungan Kurang Ideal


Kondisi lingkungan berperan besar dalam proses pengeringan coating kayu. Suhu yang terlalu dingin akan memperlambat penguapan pelarut. Sebaliknya, kelembaban yang terlalu tinggi menyebabkan udara jenuh dengan uap air, menghambat uap pelarut untuk keluar dari lapisan plitur.

Bekerjalah di lingkungan dengan suhu ruangan yang stabil, idealnya di atas 20°C. Gunakan jendela, ventilasi atau kipas angin untuk meningkatkan sirkulasi udara serta mengurangi kelembaban, tetapi jangan pernah mengarahkan kipas langsung ke permukaan kayu yang baru diplitur.

3. Persiapan Permukaan Kayu yang Buruk


Proses persiapan sebelum pengecatan atau plitur turut mempengaruhi pengeringan. Kayu yang tidak diamplas dengan baik, masih mengandung minyak alami yang akan menolak plitur. Sisa-sisa kotoran ini menghalangi penetrasi plitur dan mengganggu reaksi kimia pengeringan.

Pastikan permukaan kayu bersih dari debu setelah pengamplasan. Untuk jenis kayu yang berminyak, seperti jati, bersihkan terlebih dahulu sesaat sebelum plitur diaplikasikan.

4. Waktu Tunggu Antar Lapisan Terlalu Singkat


Setiap produk plitur memiliki waktu kering yang direkomendasikan. Mengaplikasikan lapisan kedua sebelum lapisan pertama benar-benar kering akan menahan lapisan bawah yang masih basah. Hal ini memperpanjang waktu kering total dan menyebabkan hasil terasa lengket.

5. Kayu Terlalu Berminyak atau Mengandung Resin Tinggi


Beberapa jenis kayu memiliki kandungan minyak atau resin alami yang sangat tinggi. Zat-zat ini menjadi penghambat bagi produk finishing berbasis minyak atau pelarut lainnya. Kayu seperti Jati, Merbau, atau Kamper seringkali membutuhkan perlakuan khusus.

Untuk mengatasi kayu yang berminyak, kayu harus benar-benar bersih. Alternatif lainnya adalah beralih ke produk berbasis air (water based), yang memiliki daya rekat lebih baik pada berbagai permukaan. Salah satunya adalah produk seperti Biovarnish Wood Stain yang merupakan plitur kayu berbasis air.

6. Penggunaan Jenis Thinner yang Salah


Jika Anda menggunakan plitur yang harus dicampur dengan thinner (misalnya plitur berbasis solvent), pemilihan jenis thinner akan sangat memengaruhi laju pengeringan. Thinner yang memiliki laju penguapan terlalu lambat akan membuat plitur lebih lama kering.

Pastikan Anda selalu menggunakan thinner atau pelarut yang direkomendasikan oleh produsen plitur tersebut. Jangan pernah mencampur plitur berbeda merek atau jenis, apalagi menggunakan pelarut seadanya.

Agar tidak pusing dalam memilih thinner, disarankan beralih ke cat water based yang hanya memerlukan air sebagai pelarutnya.

7. Plitur yang Sudah Kedaluwarsa atau Terkontaminasi


Seperti bahan kimia lainnya, plitur memiliki masa pakai. Plitur yang sudah melewati batas kedaluwarsa atau yang wadahnya sudah lama terbuka dan terkontaminasi oleh udara, air, atau kotoran, mungkin telah mengalami perubahan komposisi. Reaksi pengeringan yang seharusnya terjadi (polimerisasi) menjadi terganggu.

Selalu periksa tanggal kedaluwarsa produk Anda. Jika Anda mencurigai plitur Anda sudah tidak layak pakai, lebih baik membuangnya dan membeli produk baru.

8. Proses Pengadukan yang Tidak Merata


Plitur yang tidak diaduk dengan benar sebelum digunakan membuat kandungan bahan di dalamnya tidak homogen. Akibatnya ada bagian yang terlalu kental sehingga sulit kering, sementara bagian lain menjadi terlalu encer dan hasilnya tidak rata.

9. Tidak Mengikuti Instruksi Produk


Setiap produk plitur memiliki panduan pemakaian yang berbeda. Mulai dari perbandingan pengenceran, teknik aplikasi, hingga waktu tunggu antar lapisan.


Baca juga : Teknik Plitur Kayu Agar Mengkilap

Beberapa faktor penyebab plitur tak kunjung kering bisa teratasi dengan pemakaian Biovarnish. Selain water based, produk ini juga mempunyai berbagai keunggulan lain, seperti daya rekat kuat, daya tutup yang baik, daya sebar luas, cepat kering, tidak beraroma tajam, hasil halus dan tahan lama.

Jika Anda tertarik membeli Biovarnish atau ingin bertanya lebih lanjut seputar produk, silahkan klik banner di bawah ini.


Chat via WhatsApp