
Cara Memenuhi Standar VOC untuk Finishing Furniture di Pasar Ekspor dengan Mudah
- By Biovarnish - 03 Juli 2025 - 06:19:02
Mengetahui standar VOC untuk finishing furniture di pasar ekspor dapat memperbesar peluang produk diterima dan sukses bersaing. Keamanan kini menjadi standar penting.
Konsumen bukan hanya melihat dari sisi penampilan dan keawetannya. Tetapi juga menilai apakah produk itu aman bagi kesehatan dan lingkungan.
Panduan di bawah ini tidak hanya menjelaskan standar keamanan, tetapi sekaligus memberi solusi agar produk sukses di pasar global.
VOC adalah senyawa organik yang mudah menguap pada suhu ruang. Senyawa ini banyak terkandung dalam berbagai produk finishing seperti cat, pernis, sealer, dan thinner.
Ketika diaplikasikan pada permukaan furniture, VOC dapat menguap ke udara dan menimbulkan polusi udara dalam ruangan.
Selain mencemari lingkungan, VOC berdampak langsung terhadap kesehatan manusia. Paparan jangka pendek dapat menyebabkan iritasi mata, hidung, dan tenggorokan.
Dalam jangka panjang, VOC bahkan dikaitkan dengan gangguan saraf, asma, hingga risiko kanker. Oleh sebab itu, sejumlah negara memiliki regulasi ketat termasuk mengenai kandungan VOC dari bahan finishing.
Tanpa disadari, banyak rumah tangga maupun ruang kerja yang menggunakan furniture dengan finishing tinggi VOC. Hal ini dapat menurunkan kualitas udara dalam ruangan.
Dalam jangka panjang, paparan terus-menerus juga dapat memperparah gangguan pernapasan, terutama pada anak-anak dan lansia.
Pasar ekspor, terutama ke negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara Uni Eropa, sangat memperhatikan keamanan produk. Banyak buyer internasional mulai memilih bahan finishing low VOC dan tidak beraroma menyengat.
Dengan mematuhi standar VOC, eksportir furniture bisa memenuhi syarat administratif. Selain itu, mereka juga membangun citra positif sebagai produsen yang peduli pada kesehatan konsumen dan lingkungan. Hal ini menjadi nilai tambah dalam persaingan pasar yang semakin ketat.
Keberhasilan menembus pasar ekspor tak hanya ditentukan oleh tampilan furnitur atau jenis kayu yang digunakan, tetapi juga oleh tingkat keamanan dan kualitas finishingnya. Bahan finishing harus terbukti aman dan memenuhi standar internasional.
Berbagai negara memiliki ketentuan yang berbeda dalam menetapkan standar VOC untuk finishing furniture di pasar ekspor. Namun, intinya sama-sama ingin meminimalkan kandungan bahan kimia berbahaya.
Amerika Serikat memiliki lembaga pengawas lingkungan bernama EPA (Environmental Protection Agency). Lembaga ini mengatur batas kandungan VOC.
Beberapa negara bagian, seperti California, bahkan menerapkan standar yang lebih ketat melalui lembaga CARB (California Air Resources Board). Eksportir perlu mengikuti regulasi ini agar furniture tidak ditolak di pelabuhan atau terkena penalti biaya tambahan untuk pengujian ulang.
Biasanya, perusahaan furniture yang sudah terbiasa ekspor ke AS memiliki mitra pemasok cat atau pelapis yang sudah memenuhi ini. Jika Anda pelaku baru, sebaiknya berkonsultasi dengan distributor bahan finishing yang telah berpengalaman ekspor.
Uni Eropa mengatur penggunaan bahan kimia berbahaya, termasuk VOC, melalui badan resmi bernama ECHA (European Chemicals Agency).
ECHA menjalankan regulasi REACH (Registration, Evaluation, Authorisation and Restriction of Chemicals) yang mewajibkan semua bahan kimia yang digunakan di produk konsumen (termasuk cat dan pelapis furniture) memenuhi standar keamanan.
Produsen dan eksportir harus memastikan bahan finishing yang digunakan tidak mengandung zat yang masuk dalam daftar SVHC (Substances of Very High Concern). Bila suatu bahan terdaftar di daftar ini, penggunaannya bisa dibatasi.
Apabila ingin mengeskpor ke Eropa sebaiknya perhatikan persyaratan berikut:
Dengan mengikuti arahan dari ECHA, eksportir dapat memperkuat peluang masuk pasar dan menjaga kepercayaan konsumen.
Konsumen Jepang menyukai produk yang terjamin keamanannya, apalagi jika digunakan di dalam ruangan. Oleh karena itu, eksportir perlu memperhatikan bahan finishing yang digunakan tidak mengandung emisi berbahaya seperti senyawa kimia yang mudah menguap.
Pembeli dari Jepang umumnya mengutamakan produk yang aman bagi kesehatan dan tidak menimbulkan bau menyengat. Pilih bahan dengan kadar emisi rendah dan tidak mengandung pelarut kimia berbahaya.
Untuk meningkatkan kepercayaan pasar, eksportir sebaiknya menggunakan bahan finishing yang sudah memenuhi regulasi ekspor.
Selain itu, Anda juga bisa melampirkan dokumen kelengkapan lainnya.
Apabila mengabaikan standar VOC maka bisa berdampak serius. Produk berisiko tertahan karena tidak memenuhi syarat keamanan. Dalam beberapa kasus, produk bahkan dikembalikan ke negara asal.
Selain kerugian logistik, reputasi bisnis juga turut terdampak. Buyer akan kehilangan kepercayaan, dan eksportir mungkin kehilangan kontrak jangka panjang.
Hal ini berlaku baik untuk pemain besar maupun UMKM. Oleh karena itu, pastikan produk aman dan memenuhi regulasi.
Tak jarang pula perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mengulang finishing atau mengganti bahan.
Menghindari pelarut tinggi VOC bukan berarti hasil pengecatan tidak maksimal. Saat ini, banyak pilihan bahan finishing low VOC bahkan yang nyaris nol VOC.
Salah satu solusinya bisa dengan beralih ke cat water based. Jenis cat ini umumnya memiliki emisi VOC jauh lebih rendah dibandingkan jenis cat lainnya.
Selain memilih bahan yang aman, penting juga memastikan produsen cat atau pelapis telah memenuhi regulasi internasional seperti ECHA dan EPA.
Ini akan sangat membantu saat proses audit atau pengiriman barang ke negara tujuan ekspor.
Sebelum memilih bahan finishing untuk produksi ekspor, sebaiknya lakukan riset produk terlebih dahulu. Anda bisa membaca review pengguna lain, mempelajari testimoni pengrajin yang pernah mengekspor.
Langkah ini membantu memastikan bahwa bahan tersebut benar-benar rendah VOC, cocok dengan jenis kayu, dan telah terbukti aman digunakan dalam industri furniture.
Menghadapi ketatnya regulasi internasional, berikut beberapa langkah agar produk Anda memenuhi standar VOC untuk finishing furniture di pasar ekspor:
Latih tim produksi agar mengaplikasikan bahan finishing sesuai prosedur untuk mencegah over coating yang dapat memperparah emisi.
Menjaga kualitas finishing tidak cukup hanya dari bahan, tetapi juga dari teknik aplikasi dan kondisi pengeringan. Kelembapan udara, suhu ruang kerja, dan teknik semprot atau kuas cukup berpengaruh.
Memenuhi standar VOC menjadi cara aman untuk menembus pasar ekspor. Dengan beralih ke produk finishing yang sesuai regulasi, pelaku industri furniture bisa lebih kuat bersaing di pasar global.
Agar lolos ekspor dan memenuhi standar VOC, sebenernya tidaklah sulit. Mulailah dengan langkah mudah yaitu beralih ke cat kayu water based.
Kami merekomendasikan Biovarnish sebagai solusi terbaik. Biovarnish sudah bersertifikat aman. Biovarnish sudah memenuhi regulasi ECHA dan US EPA. Baunya tidak menyengat, tidak menimbulkan iritasi maupun gangguan pernapasan.
Apakah Anda tertarik memesan Biovarnish? Jika iya, silahkan klik banner di bawah ini.

Konsumen bukan hanya melihat dari sisi penampilan dan keawetannya. Tetapi juga menilai apakah produk itu aman bagi kesehatan dan lingkungan.
Panduan di bawah ini tidak hanya menjelaskan standar keamanan, tetapi sekaligus memberi solusi agar produk sukses di pasar global.
Bahaya VOC dalam Proses Finishing Furniture Kayu
VOC adalah senyawa organik yang mudah menguap pada suhu ruang. Senyawa ini banyak terkandung dalam berbagai produk finishing seperti cat, pernis, sealer, dan thinner.
Ketika diaplikasikan pada permukaan furniture, VOC dapat menguap ke udara dan menimbulkan polusi udara dalam ruangan.
Selain mencemari lingkungan, VOC berdampak langsung terhadap kesehatan manusia. Paparan jangka pendek dapat menyebabkan iritasi mata, hidung, dan tenggorokan.
Dalam jangka panjang, VOC bahkan dikaitkan dengan gangguan saraf, asma, hingga risiko kanker. Oleh sebab itu, sejumlah negara memiliki regulasi ketat termasuk mengenai kandungan VOC dari bahan finishing.
Tanpa disadari, banyak rumah tangga maupun ruang kerja yang menggunakan furniture dengan finishing tinggi VOC. Hal ini dapat menurunkan kualitas udara dalam ruangan.
Dalam jangka panjang, paparan terus-menerus juga dapat memperparah gangguan pernapasan, terutama pada anak-anak dan lansia.
Pentingnya Mematuhi Standar VOC dalam Industri Ekspor Furniture
Pasar ekspor, terutama ke negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara Uni Eropa, sangat memperhatikan keamanan produk. Banyak buyer internasional mulai memilih bahan finishing low VOC dan tidak beraroma menyengat.
Dengan mematuhi standar VOC, eksportir furniture bisa memenuhi syarat administratif. Selain itu, mereka juga membangun citra positif sebagai produsen yang peduli pada kesehatan konsumen dan lingkungan. Hal ini menjadi nilai tambah dalam persaingan pasar yang semakin ketat.
Keberhasilan menembus pasar ekspor tak hanya ditentukan oleh tampilan furnitur atau jenis kayu yang digunakan, tetapi juga oleh tingkat keamanan dan kualitas finishingnya. Bahan finishing harus terbukti aman dan memenuhi standar internasional.
Gambaran Umum Standar VOC di Negara Tujuan Ekspor
Berbagai negara memiliki ketentuan yang berbeda dalam menetapkan standar VOC untuk finishing furniture di pasar ekspor. Namun, intinya sama-sama ingin meminimalkan kandungan bahan kimia berbahaya.
1. Amerika Serikat
Amerika Serikat memiliki lembaga pengawas lingkungan bernama EPA (Environmental Protection Agency). Lembaga ini mengatur batas kandungan VOC.
Beberapa negara bagian, seperti California, bahkan menerapkan standar yang lebih ketat melalui lembaga CARB (California Air Resources Board). Eksportir perlu mengikuti regulasi ini agar furniture tidak ditolak di pelabuhan atau terkena penalti biaya tambahan untuk pengujian ulang.
Biasanya, perusahaan furniture yang sudah terbiasa ekspor ke AS memiliki mitra pemasok cat atau pelapis yang sudah memenuhi ini. Jika Anda pelaku baru, sebaiknya berkonsultasi dengan distributor bahan finishing yang telah berpengalaman ekspor.
2. Uni Eropa
Uni Eropa mengatur penggunaan bahan kimia berbahaya, termasuk VOC, melalui badan resmi bernama ECHA (European Chemicals Agency).
ECHA menjalankan regulasi REACH (Registration, Evaluation, Authorisation and Restriction of Chemicals) yang mewajibkan semua bahan kimia yang digunakan di produk konsumen (termasuk cat dan pelapis furniture) memenuhi standar keamanan.
Produsen dan eksportir harus memastikan bahan finishing yang digunakan tidak mengandung zat yang masuk dalam daftar SVHC (Substances of Very High Concern). Bila suatu bahan terdaftar di daftar ini, penggunaannya bisa dibatasi.
Apabila ingin mengeskpor ke Eropa sebaiknya perhatikan persyaratan berikut:
- Telah terdaftar atau dievaluasi melalui sistem REACH
- Tidak mengandung VOC berbahaya menurut panduan ECHA
- Disertai dokumen teknis seperti MSDS dan hasil uji emisi dari laboratorium tersertifikasi. Namun, perlu diketahui bahwa MSDS ini merupakan rahasia perusahaan, agar tidak disalah gunakan.
Dengan mengikuti arahan dari ECHA, eksportir dapat memperkuat peluang masuk pasar dan menjaga kepercayaan konsumen.
3. Jepang
Konsumen Jepang menyukai produk yang terjamin keamanannya, apalagi jika digunakan di dalam ruangan. Oleh karena itu, eksportir perlu memperhatikan bahan finishing yang digunakan tidak mengandung emisi berbahaya seperti senyawa kimia yang mudah menguap.
Pembeli dari Jepang umumnya mengutamakan produk yang aman bagi kesehatan dan tidak menimbulkan bau menyengat. Pilih bahan dengan kadar emisi rendah dan tidak mengandung pelarut kimia berbahaya.
Untuk meningkatkan kepercayaan pasar, eksportir sebaiknya menggunakan bahan finishing yang sudah memenuhi regulasi ekspor.
Selain itu, Anda juga bisa melampirkan dokumen kelengkapan lainnya.
Baca juga : Tren Warna Finishing Furniture Minimalis untuk Pasar Ekspor
Risiko Bila Tidak Memenuhi Standar VOC
Apabila mengabaikan standar VOC maka bisa berdampak serius. Produk berisiko tertahan karena tidak memenuhi syarat keamanan. Dalam beberapa kasus, produk bahkan dikembalikan ke negara asal.
Selain kerugian logistik, reputasi bisnis juga turut terdampak. Buyer akan kehilangan kepercayaan, dan eksportir mungkin kehilangan kontrak jangka panjang.
Hal ini berlaku baik untuk pemain besar maupun UMKM. Oleh karena itu, pastikan produk aman dan memenuhi regulasi.
Tak jarang pula perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mengulang finishing atau mengganti bahan.
Cara Aman Memenuhi Standar VOC dalam Finishing Furniture
Menghindari pelarut tinggi VOC bukan berarti hasil pengecatan tidak maksimal. Saat ini, banyak pilihan bahan finishing low VOC bahkan yang nyaris nol VOC.
Salah satu solusinya bisa dengan beralih ke cat water based. Jenis cat ini umumnya memiliki emisi VOC jauh lebih rendah dibandingkan jenis cat lainnya.
Selain memilih bahan yang aman, penting juga memastikan produsen cat atau pelapis telah memenuhi regulasi internasional seperti ECHA dan EPA.
Ini akan sangat membantu saat proses audit atau pengiriman barang ke negara tujuan ekspor.
Sebelum memilih bahan finishing untuk produksi ekspor, sebaiknya lakukan riset produk terlebih dahulu. Anda bisa membaca review pengguna lain, mempelajari testimoni pengrajin yang pernah mengekspor.
Langkah ini membantu memastikan bahwa bahan tersebut benar-benar rendah VOC, cocok dengan jenis kayu, dan telah terbukti aman digunakan dalam industri furniture.
Baca juga : 7 Cara Dapatkan Hasil Matte Alami dengan Cat Kayu Water Based
Tips Praktis bagi Pengrajin dan Eksportir
Menghadapi ketatnya regulasi internasional, berikut beberapa langkah agar produk Anda memenuhi standar VOC untuk finishing furniture di pasar ekspor:
- Selalu cek regulasi negara tujuan sebelum memilih bahan finishing.
- Gunakan produk water based yang sudah dikenal aman dan rendah VOC.
- Simpan semua dokumen teknis dan sertifikat ramah lingkungan.
- Konsultasikan dengan buyer atau lembaga sertifikasi bila ragu dengan persyaratannya.
Latih tim produksi agar mengaplikasikan bahan finishing sesuai prosedur untuk mencegah over coating yang dapat memperparah emisi.
Menjaga kualitas finishing tidak cukup hanya dari bahan, tetapi juga dari teknik aplikasi dan kondisi pengeringan. Kelembapan udara, suhu ruang kerja, dan teknik semprot atau kuas cukup berpengaruh.
Pilih Finishing Aman agar Produk Lolos Standar Ekspor
Memenuhi standar VOC menjadi cara aman untuk menembus pasar ekspor. Dengan beralih ke produk finishing yang sesuai regulasi, pelaku industri furniture bisa lebih kuat bersaing di pasar global.
Agar lolos ekspor dan memenuhi standar VOC, sebenernya tidaklah sulit. Mulailah dengan langkah mudah yaitu beralih ke cat kayu water based.
Kami merekomendasikan Biovarnish sebagai solusi terbaik. Biovarnish sudah bersertifikat aman. Biovarnish sudah memenuhi regulasi ECHA dan US EPA. Baunya tidak menyengat, tidak menimbulkan iritasi maupun gangguan pernapasan.
Apakah Anda tertarik memesan Biovarnish? Jika iya, silahkan klik banner di bawah ini.
