
Kenali Perbedaan Sanding Sealer dan Wood Filler dalam Proses Finishing
- By Biovarnish - 26 Mei 2025 - 02:24:33
Sebagian orang masih belum memahami perbedaan sanding sealer dan wood filler dalam proses finishing. Padahal, keduanya berperan penting untuk memperhalus dan meratakan kayu.
Perbedaan wood filler dan sanding sealer terletak pada fungsi dan urutan aplikasinya. Lalu, bagaimana cara pengunaan yang tepat? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Wood filler adalah bahan yang digunakan untuk menambal ketidaksempurnaan permukaan kayu. Produk ini hadir dalam bentuk pasta, dengan varian berbasis air maupun solvent.
Fungsinya sangat penting, yaitu mengisi pori-pori besar, celah, lubang kecil, hingga retakan halus pada permukaan kayu.
Dengan demikian, permukaan menjadi lebih rata sebelum proses pewarnaan.
Selain berperan memperhalus tampilan, wood filler juga membantu mencegah belang akibat perbedaan penyerapan warna di area yang terbuka dan tertutup.
Wood filler sebaiknya diaplikasikan setelah permukaan kayu diamplas kasar namun sebelum proses pewarnaan atau pemberian stain.
Pertama larutkan terlebih dahulu. Jika Anda menggunakan jenis water based, maka cukup memakai air.
Selanjutnya, gunakan spatula untuk mengoleskannya secara merata. Pilih spatula yang lentur untuk mengaplikasikan wood filler agar tidak meninggalkan bekas goresan.
Setelah mengering, permukaan harus kembali diamplas agar benar-benar halus dan rata.
Tips penting: pilih wood filler yang warnanya mendekati warna finishing kayu, terutama jika Anda menginginkan hasil finishing natural.
Anda bisa menggunakan Biovarnish Wood Filler. Produk ini menyediakan varian warna jati dan ramin. Pilih warna yang mendekati warna kayu atau warna wood stain Anda.
Jika akan menggunakan stain, pastikan filler kompatibel dan tidak menolak bahan pewarna.
Sanding sealer adalah pelapis cair yang berfungsi menjadikan kayu semakin halus.
Penggunaan sanding sealer juga meningkatkan daya rekat clear coat, mempercepat pengeringan, dan membuat permukaan kayu lebih mudah diamplas halus.
Tidak hanya itu, dengan penggunaan sanding sealer, warna kayu bisa lebih tajam dan indah.
Sanding sealer diaplikasikan setelah tahap pewarnaan (wood stain) selesai. Gunakan kuas atau spray gun untuk mengamplikasikannya secara merata.
Setelah kering, diamplas ambang agar permukaan semakin halus dan siap dilapisi clear coat.
Beberapa produk sanding sealer sudah water based, sehingga lebih aman digunakan di ruang tertutup dan lebih ramah lingkungan.
Perbedaan keduanya paling mencolok terletak pada fungsi. Wood filler berfungsi mengatasi ketidaksempurnaan pada kayu. Misalnya, jika terdapat lubang atau bekas tancapan paku.
Urutan penggunaan keduanya sangat penting. Wood filler diaplikasikan di bagian awal, yakni sebelum tahap pewarnaan.
Sanding sealer justru diterapkan sesudah pewarnaan. Tepat sebelum tahap perlindungan akhir.
Jika diubah, hasil akhir bisa tidak maksimal bahkan rusak, seperti munculnya bercak, warna belang, atau lapisan finishing yang mudah mengelupas.
Salah menerapkan sanding sealer dan wood filler bisa berdampak fatal pada hasil finishing.
Misalnya, menggunakan sanding sealer sebelum wood filler akan menyulitkan filler masuk ke dalam pori-pori.
Urutannya juga harus tepat, agar tidak merusak hasil dinishing. Dampak jika salah penggunaan yaitu permukaan tampak kusam, warna tidak merata, dan lapisan finishing kurang kuat.
Untuk mendapatkan hasil finishing yang optimal, penting memahami urutan dan cara penggunaan kedua bahan ini. Berikut panduan praktisnya:
Penggunaan kedua bahan ini juga berdampak pada efisiensi biaya dan waktu kerja.
Dengan wood filler, Anda bisa meminimalisasi kebutuhan perbaikan di tahap akhir karena permukaan sudah halus sejak awal.
Sanding sealer akan menghemat clear coat karena permukaan sudah lebih siap. Selain itu, warnanya juga lebih tajam dan cantik.
Jika Anda bekerja dalam skala produksi atau sering mengerjakan proyek mebel custom, proses ini akan sangat membantu meningkatkan produktivitas.
Hasil akhir yang rapi, mulus, dan kuat tentu akan meningkatkan kepercayaan pelanggan dan nilai jual produk Anda.
Wood filler biasanya digunakan ketika permukaan kayu memiliki cacat seperti lubang, retakan, atau pori besar.
Selain itu, juga dapat dipakai saat Anda ingin mendapatkan hasil finishing close pore yang halus dan merata.
Close pore adalah teknik finishing yang menutup seluruh permukaan kayu agar tidak terlihat berpori.
Wood Filler membantu menciptakan dasar permukaan yang sempurna sebelum pewarnaan.
Sementara itu, sanding sealer umumnya digunakan setelah aplikasi liquid stain, terutama jika produk pewarna tidak mengandung sanding sealer di dalamnya.
Berbeda dengan wood stain, yang sering kali sudah dilengkapi sanding sealer.
Sanding sealer juga memiliki fungsi lain yang tak kalah penting, yakni mengangkat bulu-bulu halus kayu saat diaplikasikan.
Setelah kering, bulu tersebut dipotong melalui proses amplas, sehingga permukaan menjadi jauh lebih halus.
Sanding sealer juga sering digunakan bersamaan dengan clear coat untuk finishing natural tanpa warna. Hasilnya kayu tampak alami, halus, dan terlindungi.
Baca juga : Begini Cara Membuat Tampilan Glossy pada Meja Kayu dengan Clear Coat
Finishing bukan sekadar memberikan lapisan warna atau pelindung di atas permukaan kayu.
Dengan mengenali perbedaan sanding sealer dan wood filler dalam proses finishing, Anda bisa mendapatkan hasil yang lebih optimal.
Pastikan Anda tidak melewatkan langkah-langkah berikut:
Baca juga : Ingin Hasil Awet? Ini Tips Mengecat Lis Kayu agar Tidak Mengelupas
Untuk Anda yang mengutamakan hasil finishing natural dan aman, pertimbangkan produk-produk water based seperti Biovarnish Wood Filler dan Biovarnish Sanding Sealer.
Formulanya ramah lingkungan, minim bau, dan menghasilkan permukaan halus serta kuat secara menyeluruh.
Dengan langkah yang benar dan produk yang tepat, hasil finishing Anda tidak hanya cantik, tapi juga tahan lama dan bernilai tinggi.
Ingin hasil finishing lebih halus dan tahan lama? Pesan Biovarnish Wood Filler dan Sanding Sealer sekarang dengan klik banner di bawah ini.

Perbedaan wood filler dan sanding sealer terletak pada fungsi dan urutan aplikasinya. Lalu, bagaimana cara pengunaan yang tepat? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Mengenal Wood Filler dalam Finishing Kayu
Apa Itu Wood Filler?
Wood filler adalah bahan yang digunakan untuk menambal ketidaksempurnaan permukaan kayu. Produk ini hadir dalam bentuk pasta, dengan varian berbasis air maupun solvent.
Fungsinya sangat penting, yaitu mengisi pori-pori besar, celah, lubang kecil, hingga retakan halus pada permukaan kayu.
Dengan demikian, permukaan menjadi lebih rata sebelum proses pewarnaan.
Selain berperan memperhalus tampilan, wood filler juga membantu mencegah belang akibat perbedaan penyerapan warna di area yang terbuka dan tertutup.
Cara Penggunaan Wood Filler yang Tepat
Wood filler sebaiknya diaplikasikan setelah permukaan kayu diamplas kasar namun sebelum proses pewarnaan atau pemberian stain.
Pertama larutkan terlebih dahulu. Jika Anda menggunakan jenis water based, maka cukup memakai air.
Selanjutnya, gunakan spatula untuk mengoleskannya secara merata. Pilih spatula yang lentur untuk mengaplikasikan wood filler agar tidak meninggalkan bekas goresan.
Setelah mengering, permukaan harus kembali diamplas agar benar-benar halus dan rata.
Tips penting: pilih wood filler yang warnanya mendekati warna finishing kayu, terutama jika Anda menginginkan hasil finishing natural.
Anda bisa menggunakan Biovarnish Wood Filler. Produk ini menyediakan varian warna jati dan ramin. Pilih warna yang mendekati warna kayu atau warna wood stain Anda.
Jika akan menggunakan stain, pastikan filler kompatibel dan tidak menolak bahan pewarna.
Apa Itu Sanding Sealer dan Kapan Digunakan?
Fungsi Sanding Sealer dalam Finishing
Sanding sealer adalah pelapis cair yang berfungsi menjadikan kayu semakin halus.
Penggunaan sanding sealer juga meningkatkan daya rekat clear coat, mempercepat pengeringan, dan membuat permukaan kayu lebih mudah diamplas halus.
Tidak hanya itu, dengan penggunaan sanding sealer, warna kayu bisa lebih tajam dan indah.
Tahapan Aplikasi Sanding Sealer
Sanding sealer diaplikasikan setelah tahap pewarnaan (wood stain) selesai. Gunakan kuas atau spray gun untuk mengamplikasikannya secara merata.
Setelah kering, diamplas ambang agar permukaan semakin halus dan siap dilapisi clear coat.
Beberapa produk sanding sealer sudah water based, sehingga lebih aman digunakan di ruang tertutup dan lebih ramah lingkungan.
Perbedaan Utama Sanding Sealer dan Wood Filler
Berdasarkan Fungsi
Perbedaan keduanya paling mencolok terletak pada fungsi. Wood filler berfungsi mengatasi ketidaksempurnaan pada kayu. Misalnya, jika terdapat lubang atau bekas tancapan paku.
Perbedaan Berdasarkan Urutan Aplikasi
Urutan penggunaan keduanya sangat penting. Wood filler diaplikasikan di bagian awal, yakni sebelum tahap pewarnaan.
Sanding sealer justru diterapkan sesudah pewarnaan. Tepat sebelum tahap perlindungan akhir.
Jika diubah, hasil akhir bisa tidak maksimal bahkan rusak, seperti munculnya bercak, warna belang, atau lapisan finishing yang mudah mengelupas.
Dampak Jika Salah Penggunaan
Salah menerapkan sanding sealer dan wood filler bisa berdampak fatal pada hasil finishing.
Misalnya, menggunakan sanding sealer sebelum wood filler akan menyulitkan filler masuk ke dalam pori-pori.
Urutannya juga harus tepat, agar tidak merusak hasil dinishing. Dampak jika salah penggunaan yaitu permukaan tampak kusam, warna tidak merata, dan lapisan finishing kurang kuat.
Tips Finishing Kayu dengan Wood Filler dan Sanding Sealer
Untuk mendapatkan hasil finishing yang optimal, penting memahami urutan dan cara penggunaan kedua bahan ini. Berikut panduan praktisnya:
- Aplikasikan wood filler terlebih dahulu. Agar pori kayu tertutu sempurna. Tunggu hingga benar-benar kering, lalu amplas sampai rata.
- Lakukan pewarnaan atau wood stain sesuai warna yang diinginkan.
- Setelah warna stabil dan kering, aplikasikan sanding sealer. Ini akan memperkuat dan mempertajam warna, sekaligus mempersiapkan permukaan untuk clear coat.
- Setelah sanding sealer kering, amplas ringan, lalu aplikasikan clear coat.
Keuntungan dari Segi Waktu dan Biaya
Penggunaan kedua bahan ini juga berdampak pada efisiensi biaya dan waktu kerja.
Dengan wood filler, Anda bisa meminimalisasi kebutuhan perbaikan di tahap akhir karena permukaan sudah halus sejak awal.
Sanding sealer akan menghemat clear coat karena permukaan sudah lebih siap. Selain itu, warnanya juga lebih tajam dan cantik.
Jika Anda bekerja dalam skala produksi atau sering mengerjakan proyek mebel custom, proses ini akan sangat membantu meningkatkan produktivitas.
Hasil akhir yang rapi, mulus, dan kuat tentu akan meningkatkan kepercayaan pelanggan dan nilai jual produk Anda.
Kapan Harus Menggunakan Wood Filler dan Sanding Sealer?
Penggunaan Wood Filler
Wood filler biasanya digunakan ketika permukaan kayu memiliki cacat seperti lubang, retakan, atau pori besar.
Selain itu, juga dapat dipakai saat Anda ingin mendapatkan hasil finishing close pore yang halus dan merata.
Close pore adalah teknik finishing yang menutup seluruh permukaan kayu agar tidak terlihat berpori.
Wood Filler membantu menciptakan dasar permukaan yang sempurna sebelum pewarnaan.
Penggunaan Sanding Sealer
Sementara itu, sanding sealer umumnya digunakan setelah aplikasi liquid stain, terutama jika produk pewarna tidak mengandung sanding sealer di dalamnya.
Berbeda dengan wood stain, yang sering kali sudah dilengkapi sanding sealer.
Sanding sealer juga memiliki fungsi lain yang tak kalah penting, yakni mengangkat bulu-bulu halus kayu saat diaplikasikan.
Setelah kering, bulu tersebut dipotong melalui proses amplas, sehingga permukaan menjadi jauh lebih halus.
Sanding sealer juga sering digunakan bersamaan dengan clear coat untuk finishing natural tanpa warna. Hasilnya kayu tampak alami, halus, dan terlindungi.
Baca juga : Begini Cara Membuat Tampilan Glossy pada Meja Kayu dengan Clear Coat
Finishing Optimal dengan Wood Filler dan Sanding Sealer
Finishing bukan sekadar memberikan lapisan warna atau pelindung di atas permukaan kayu.
Dengan mengenali perbedaan sanding sealer dan wood filler dalam proses finishing, Anda bisa mendapatkan hasil yang lebih optimal.
Pastikan Anda tidak melewatkan langkah-langkah berikut:
- Cek kondisi kayu sebelum memulai. Jika terdapat cacat permukaan atau pori besar, gunakan wood filler terlebih dahulu.
- Tentukan warna akhir sejak awal agar pemilihan wood filler dan wood stain serasi.
- Jangan terburu-buru. Beri waktu cukup untuk pengeringan di setiap tahap.
- Amplas setelah setiap lapisan mengering untuk hasil yang halus dan merata.
Baca juga : Ingin Hasil Awet? Ini Tips Mengecat Lis Kayu agar Tidak Mengelupas
Gunakan Produk Berkualitas dan Aplikasikan sesuai Panduan.
Untuk Anda yang mengutamakan hasil finishing natural dan aman, pertimbangkan produk-produk water based seperti Biovarnish Wood Filler dan Biovarnish Sanding Sealer.
Formulanya ramah lingkungan, minim bau, dan menghasilkan permukaan halus serta kuat secara menyeluruh.
Dengan langkah yang benar dan produk yang tepat, hasil finishing Anda tidak hanya cantik, tapi juga tahan lama dan bernilai tinggi.
Ingin hasil finishing lebih halus dan tahan lama? Pesan Biovarnish Wood Filler dan Sanding Sealer sekarang dengan klik banner di bawah ini.
