Lebih Bagus Wood Filler atau Campuran Serbuk Kayu dengan Lem?

  • By Biovarnish - 06 Oktober 2025 - 01:39:30

 

Menutup retak kayu lebih bagus memakai wood filler atau campuran serbuk kayu dengan lem? Banyak orang masih mencampur serbuk kayu dengan lem karena dianggap hemat dan mudah didapat. Sayangnya, hasilnya sering kurang memuaskan, mulai dari sulit diamplas, permukaan tidak rata, hingga tambalan yang ambles. Sebagai alternatif bisa memilih wood filler yang memang berfungsi mengatasi cacat permukaan kayu. Agar lebih jelas, mari simak perbandingan keduanya dalam artikel ini.

Fungsi Wood Filler


biovarnish wood filler

Wood filler adalah pasta pengisi pori atau celah yang diformulasikan khusus untuk kayu. Teksturnya halus, mudah diaplikasikan, serta cepat kering. Setelah diamplas, permukaan kayu menjadi rata dan siap menerima lapisan cat atau pernis. Biovarnish Wood Filler juga hadir dengan pilihan warna yang menyerupai kayu asli yaitu ramin dan jati, sehingga hasil tambalan terlihat natural tanpa belang.

Selain itu, wood filler memiliki daya rekat tinggi dan fleksibel mengikuti gerakan kayu akibat perubahan suhu maupun kelembapan. Hasilnya tidak mudah retak dan lebih tahan lama.

Kelebihan Campuran Serbuk Kayu dengan Lem


Metode ini menggunakan serbuk kayu yang dicampur dengan lem. Dari segi ketersediaan bahan, lebih mudah didapat. Serbuk kayu bisa dikumpulkan dari proses pengamplasan, sementara lem dijual dengan harga murah di pasaran.

Dari sisi biaya, pilihan ini memang lebih ekonomis dibanding membeli wood filler siap pakai. Itulah mengapa banyak tukang kayu masih mengandalkan cara ini.

Perbedaan Saat Diamplas


Wood filler terasa padat namun tetap lentur setelah kering. Proses pengamplasan jadi mudah, dan permukaan kayu bisa rata tanpa bekas kasar.

Campuran serbuk kayu dengan lem justru lebih keras, sehingga sulit diamplas. Jika ditekan terlalu kuat, tambalan bisa terkelupas dan membuat permukaan tidak rata.

Perbedaan Warna Setelah Finishing


Wood filler tersedia dalam pilihan warna yang mendekati karakter kayu asli. Setelah difinishing, tambalan menyatu sempurna dan sulit dibedakan dari kayu sekitarnya. Sebaliknya, campuran serbuk kayu dengan lem tampak pucat atau keputihan.

Risiko Ambles


Wood filler memiliki formula stabil sehingga tidak menyusut setelah kering. Tambalan tetap rata dan finishing di atasnya terlihat rapi.

Campuran serbuk kayu dengan lem rentan ambles karena air atau pelarut lem menguap saat mengering. Volume campuran berkurang, meninggalkan cekungan yang merusak tampilan.

Ketahanan dan Keawetan


Wood filler mampu mengikuti pergerakan kayu akibat perubahan suhu, sehingga tambalan tetap utuh. Campuran serbuk kayu dengan lem lebih kaku, sehingga mudah retak atau lepas bila kayu memuai dan menyusut.
Baca juga : Cara Memilih Dempul Kayu untuk Finishing Halus dan Tahan Lama

Bila dilihat dari segi ketersediaan dan biaya, campuran serbuk kayu dengan lem memang lebih mudah didapat dan murah. Namun dari segi kepraktisan, kemudahan diamplas, kestabilan warna, risiko ambles, hingga daya tahan, wood filler jelas lebih unggul.

Untuk hasil finishing profesional, rapi, dan tahan lama, pilih wood filler berkualitas dan ekonomis seperti Biovarnish Wood Filler. Silahkan klik banner di bawah ini untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut.


Chat via WhatsApp