Mengenal Lapisan Cat Membentuk Film Pelindung Pada Furniture Kayu
- By Biovarnish - 04 Oktober 2019 - 09:58:12
Lapisan film pada furniture dibagi menjadi dua jenis, yang pertama adalah lapisan film yang meresap dan kedua tidak. Film yang meresap ke dalam kayu memiliki kandungan minyak yang keras dan tidak akan membentuk lapisan di permukaan kayu. Sedangkan untuk lapisan film di bagian luar akan membentuk ketebalan sesuai yang diinginkan.
Ada empat jenis bahan finishing yang membentuk lapisan film yaitu shellac, lacquer, vernis dan water based. Film yang membentuk lapisan coating akan memberikan perlindungan yang lebih baik dibandingkan bahan finishing yang meresap.
Lapisan film yang terbentuk akan memberikan perlindungan terhadap goresan, air, kelembaban dan juga kendala lainnya. Ketebalan yang diciptakan juga harus tepat, karena jika terlalu tebal justru akan membuat retakan dan membuat kelembaban atau air mudah meresap.
Film yang dibentuk juga memiliki sheen atau tampilan kilap yang berbeda. Bahan finishing seperti shellac dan lacquer akan memberikan tampilan yang sangat mengkilap. Sedangkan untuk water based dan juga pernis biasanya tersedia dalam beberapa varian sheen seperti gloss hingga matte.
Semua bahan finishing terbagi menjadi tiga proses pengeringan yaitu evaporative, reactive, coalescing. Masing-masing proses ini berbeda namun akan mengubah cairan menjadi keras untuk membentuk lapisan film. Apapun jenis bahan finishing yang digunakan pasti menggunakan salah satu dari ketiga metode tersebut.
Fungsinya tetap sama, namun ada beberapa keuntungan yang harus diperhatikan dari ketiga proses tersebut yaitu sebagai berikut.
Shellac dan juga lacquer termasuk dalam jenis cat yang menguap (evaporasi). Mereka akan mengering ketika bahan thinner atau pelarutnya menguap. Sedangkan vernis, tung oil, adalah bahan finishing yang reactive. Proses pengeringannya terjadi karena bahan kimia tertentu di dalam cat setelah proses penguapan pelarut. Pernis akan mengering karena adanya campur tangan udara.
Sedangkan water based adalah lapisan film yang mengering secara coalescing, dimana bantuan dari beberapa tetes emulsifies ke dalam film akan membuat air menguap. Tetesan bahan kimia khusus inilah yang membuat coalesce.
Cat yang mengering dengan cara ini terbuat dari bahan solid yang telah dicampurkan dengan solvent. Semakin banyak solvent atau thinner yang digunakan maka lapisanakan semakin tipis terbentuk. Ketika semua solvent menguap hanya terdapat bahan solid yang tersisa. Bahan solid inilah yang akan mengeras membentuk lapisan pada permukaan kayu.
Molekul yang menguap biasanya cukup lama dan berbau. Ketika Anda mengaplikasikan lapisan cat yang baru di atas lapisan cat yang sudah mengering maka tidak akan menghilangkan lapisan cat yang lama.
Apabila Anda menekan lapisan cat yang masih basah maka secara teknis juga akan merusak lapisan cat di bawahnya. Lapisan cat yang dibawah tadinya sudah mengeras akan melunak. Jadi ketika Anda selesai mengaplikasikan lapisan cat yang baru jangan pernah menyentuhnya.
Bahan finishing yang menguap akan mengering perlahan dari bawah ke tas. Lapisan solvent yang ada di bawah lapisan coating akan menguap and mencari jalan keluar untuk menguap. Anda bisa mengaplikasikan lapisan coating yang setengah mengering. Faktanya bahkan jika masih basa.Namun akan membuat solvent semakin lama mengering nantinya.
Bahan Finishing Rea ktif yang Membentuk Lapisan Film
Cat yang menguap dengan cara reactive akan mengubah bahan kimia di dalamnya. Reaksi kimia yang terjadi adalah molekul akan menjadi satu dan saling terkait dan tidak bisa rusak bahkan setelah mengaplikasikan cat kembali. Reaksi kimia ini disebut juga sebagai crosslinking.
Ada dua kategori reaktif yang terjadi yaitu yang pertama dimana kering karena reaksi terhadap oksigen. Dan kedua karena adanya catalyst seperti lem kayu. Vernis adalah cat yang termasuk dalam katagiri mengering karena reaksi dari oksigen. Sedangkan yang termasuk dalam kategori kedua biasanya sejenis lacquer, dan hanya diaplikasikan profesional.
Perlu adanya pengamplasan jika Anda ingin mengaplikasikan lebih dari satu lapisan coating. Hal ini disebabkan tidak adanya bentuk ikatan di antara dua lapisan coating. Pengamplasan dilakukan untuk membentuk permukaan yang kasar sehingga cat baru bisa menempel.
Penting juga untuk membersihkan semua kotoran yang biasanya menempel pada lapisan pertama. Misalnya seperti debu bekas pengamplasan, atau goresan yang sangat halus. Semua harus dibersihkan dengan kain sehingga tidak mengeras bersama lapisan pernis sehingga membentuk lapisan coating yang kotor.
Bahan finishing yang mengering dengan cara coalescing akan lebih kompleks daripada reactive dan juga evaporative. Biasanya menggunakan kombinasi antara evaporative dan juga reactive finishing. Kebanyakan bahan kimia dibagi menjadi beberapa grup. Namun akan lebih mudah untuk memahaminya jika dipisah-pisahkan.
Cat water based adalah salah satunya yang melakukan proses pengeringan dengan cara ini. Dimana air bekerja sebagai thinner dan juga terdapat bahan emulsifier di dalam air sebagai pembentuk cat. Proses penguapan akan lebih cepat karena adanya emulsifier ini.
Tidak hanya itu saja, karena adanya peranan air dan juga emulsifier, maka ketika proses mengaplikasikan lapisan berikutnya cat akan lebih mudah menempel. Walaupun tetap membutuhkan proses pengamplasan, lapisan pertama dan kedua akan membentuk ikatan yang lebih kuat sehingga dapat menyatu dengan kuat.
Salah satu perbedaan utama antara cat yang mengering dengan evaporating atau coalescing adalah jumlah solvent yang digunakan. Pada evaporate finish membutuhkan jumlah solvent yang sangat banyak sehingga lapisan cat baru bisa mengeras. Sedangkan jumlah solvent yang dibutuhkan dalam cat water based sangat sedikit dibandingkan jumlah air dan emulsifier. Artinya cat water based lebih aman karena jumlah solvent lebih sedikit.
Kunci utama untuk membandingkan ketiga cat tersebut adalah adanya crosslink antara molekul. Crosslisnked yang baik menghasilkan film yang sangat tahan terhadap panas,goresan, solvent bahkan cairan asam. Crosslinked akan sangat sulit dirusak dan hanya sedikit sisa ruang di antara cairang yang sudah mengering.
Cat yang mengering dengan menguap tidak memiliki crosslinked sama sekali dan jenis cat ini yang paling mudah rusak karena adanya goresan bahkan mudah luntur atau menghilang karena perubahan cuaca.
Sedangkan untuk lapisan film yang pengering karena adanya reaksi kimia sangat kuat namun memiliki kekurangan yaitu sulit untuk diperbaiki. Apabila terjadi kerusakan atau ingin menggantinya dengan cat lain sangat sukar untuk dihilangkan dengan amplas dan membutuhkan bahan kimia khusus.
Terakhir adalah cat water based dengan colascingnya membentuk crosslinked yang sangat baik di antara emulsifier dan juga air. Sehingga membentuk lapisan coating yang tahan terhadap goresan disisi lain mudah untuk diperbaiki.
Ada empat jenis bahan finishing yang membentuk lapisan film yaitu shellac, lacquer, vernis dan water based. Film yang membentuk lapisan coating akan memberikan perlindungan yang lebih baik dibandingkan bahan finishing yang meresap.
Lapisan film yang terbentuk akan memberikan perlindungan terhadap goresan, air, kelembaban dan juga kendala lainnya. Ketebalan yang diciptakan juga harus tepat, karena jika terlalu tebal justru akan membuat retakan dan membuat kelembaban atau air mudah meresap.
Film yang dibentuk juga memiliki sheen atau tampilan kilap yang berbeda. Bahan finishing seperti shellac dan lacquer akan memberikan tampilan yang sangat mengkilap. Sedangkan untuk water based dan juga pernis biasanya tersedia dalam beberapa varian sheen seperti gloss hingga matte.
Proses Pengeringan yang Terjadi pada Lapisan Film
Semua bahan finishing terbagi menjadi tiga proses pengeringan yaitu evaporative, reactive, coalescing. Masing-masing proses ini berbeda namun akan mengubah cairan menjadi keras untuk membentuk lapisan film. Apapun jenis bahan finishing yang digunakan pasti menggunakan salah satu dari ketiga metode tersebut.
Fungsinya tetap sama, namun ada beberapa keuntungan yang harus diperhatikan dari ketiga proses tersebut yaitu sebagai berikut.
- Bagaimana bahan finishing akan mudah diaplikasikan untuk mendapatkan sheen yang terbaik.
- Bagaimana bahan finishing akan lebih mudah untuk dihapus atau diperbaiki.
- Bagaimana tingkat kecocokan lapisan ini terhadap bahan finishing yang lainnya seperti woodstain.
- Bagaimana cara mengatasi kesalahan yang dilakukan saat mengaplikasikan lapisan film ini.
Shellac dan juga lacquer termasuk dalam jenis cat yang menguap (evaporasi). Mereka akan mengering ketika bahan thinner atau pelarutnya menguap. Sedangkan vernis, tung oil, adalah bahan finishing yang reactive. Proses pengeringannya terjadi karena bahan kimia tertentu di dalam cat setelah proses penguapan pelarut. Pernis akan mengering karena adanya campur tangan udara.
Sedangkan water based adalah lapisan film yang mengering secara coalescing, dimana bantuan dari beberapa tetes emulsifies ke dalam film akan membuat air menguap. Tetesan bahan kimia khusus inilah yang membuat coalesce.
Bahan Finishing yang Mengering Secara Evaporative
Cat yang mengering dengan cara ini terbuat dari bahan solid yang telah dicampurkan dengan solvent. Semakin banyak solvent atau thinner yang digunakan maka lapisanakan semakin tipis terbentuk. Ketika semua solvent menguap hanya terdapat bahan solid yang tersisa. Bahan solid inilah yang akan mengeras membentuk lapisan pada permukaan kayu.
Molekul yang menguap biasanya cukup lama dan berbau. Ketika Anda mengaplikasikan lapisan cat yang baru di atas lapisan cat yang sudah mengering maka tidak akan menghilangkan lapisan cat yang lama.
Apabila Anda menekan lapisan cat yang masih basah maka secara teknis juga akan merusak lapisan cat di bawahnya. Lapisan cat yang dibawah tadinya sudah mengeras akan melunak. Jadi ketika Anda selesai mengaplikasikan lapisan cat yang baru jangan pernah menyentuhnya.
Bahan finishing yang menguap akan mengering perlahan dari bawah ke tas. Lapisan solvent yang ada di bawah lapisan coating akan menguap and mencari jalan keluar untuk menguap. Anda bisa mengaplikasikan lapisan coating yang setengah mengering. Faktanya bahkan jika masih basa.Namun akan membuat solvent semakin lama mengering nantinya.
Bahan Finishing Rea ktif yang Membentuk Lapisan Film
Cat yang menguap dengan cara reactive akan mengubah bahan kimia di dalamnya. Reaksi kimia yang terjadi adalah molekul akan menjadi satu dan saling terkait dan tidak bisa rusak bahkan setelah mengaplikasikan cat kembali. Reaksi kimia ini disebut juga sebagai crosslinking.
Ada dua kategori reaktif yang terjadi yaitu yang pertama dimana kering karena reaksi terhadap oksigen. Dan kedua karena adanya catalyst seperti lem kayu. Vernis adalah cat yang termasuk dalam katagiri mengering karena reaksi dari oksigen. Sedangkan yang termasuk dalam kategori kedua biasanya sejenis lacquer, dan hanya diaplikasikan profesional.
Perlu adanya pengamplasan jika Anda ingin mengaplikasikan lebih dari satu lapisan coating. Hal ini disebabkan tidak adanya bentuk ikatan di antara dua lapisan coating. Pengamplasan dilakukan untuk membentuk permukaan yang kasar sehingga cat baru bisa menempel.
Penting juga untuk membersihkan semua kotoran yang biasanya menempel pada lapisan pertama. Misalnya seperti debu bekas pengamplasan, atau goresan yang sangat halus. Semua harus dibersihkan dengan kain sehingga tidak mengeras bersama lapisan pernis sehingga membentuk lapisan coating yang kotor.
Bahan Finishing yang Membentuk Film dengan Coalescing
Bahan finishing yang mengering dengan cara coalescing akan lebih kompleks daripada reactive dan juga evaporative. Biasanya menggunakan kombinasi antara evaporative dan juga reactive finishing. Kebanyakan bahan kimia dibagi menjadi beberapa grup. Namun akan lebih mudah untuk memahaminya jika dipisah-pisahkan.
Cat water based adalah salah satunya yang melakukan proses pengeringan dengan cara ini. Dimana air bekerja sebagai thinner dan juga terdapat bahan emulsifier di dalam air sebagai pembentuk cat. Proses penguapan akan lebih cepat karena adanya emulsifier ini.
Tidak hanya itu saja, karena adanya peranan air dan juga emulsifier, maka ketika proses mengaplikasikan lapisan berikutnya cat akan lebih mudah menempel. Walaupun tetap membutuhkan proses pengamplasan, lapisan pertama dan kedua akan membentuk ikatan yang lebih kuat sehingga dapat menyatu dengan kuat.
Salah satu perbedaan utama antara cat yang mengering dengan evaporating atau coalescing adalah jumlah solvent yang digunakan. Pada evaporate finish membutuhkan jumlah solvent yang sangat banyak sehingga lapisan cat baru bisa mengeras. Sedangkan jumlah solvent yang dibutuhkan dalam cat water based sangat sedikit dibandingkan jumlah air dan emulsifier. Artinya cat water based lebih aman karena jumlah solvent lebih sedikit.
Membandingkan antara Ketiga Cara Pengeringan Lapisan Film
Kunci utama untuk membandingkan ketiga cat tersebut adalah adanya crosslink antara molekul. Crosslisnked yang baik menghasilkan film yang sangat tahan terhadap panas,goresan, solvent bahkan cairan asam. Crosslinked akan sangat sulit dirusak dan hanya sedikit sisa ruang di antara cairang yang sudah mengering.
Cat yang mengering dengan menguap tidak memiliki crosslinked sama sekali dan jenis cat ini yang paling mudah rusak karena adanya goresan bahkan mudah luntur atau menghilang karena perubahan cuaca.
Sedangkan untuk lapisan film yang pengering karena adanya reaksi kimia sangat kuat namun memiliki kekurangan yaitu sulit untuk diperbaiki. Apabila terjadi kerusakan atau ingin menggantinya dengan cat lain sangat sukar untuk dihilangkan dengan amplas dan membutuhkan bahan kimia khusus.
Terakhir adalah cat water based dengan colascingnya membentuk crosslinked yang sangat baik di antara emulsifier dan juga air. Sehingga membentuk lapisan coating yang tahan terhadap goresan disisi lain mudah untuk diperbaiki.