Bisakah Piring Kayu Dicat Aman? Ikuti Cara Menggunakannya Ini
- By Biovarnish - 23 Agustus 2019 - 08:28:21
Koleksi piring kayu di rumah? Apakah piring kayu sering digunakan juga untuk makan atau hanya digunakan sebagai hiasan ruangan? Peralatan makan dari bahan serat alam seperti kayu sebenarnya sudah digunakan sejak lama. Manusia zaman dahulu memanfaatkan kayu sebagai alas makan.
Alasannya adalah kayu mudah didapatkan, dapat dibentuk sendiri dan juga awet. Satu kekurangannya adah mudah terkena jamur. Ketika piring kayu digunakan untuk tempat makanan berkuah panas maka akan mudah rusak. Setelah dicuci kayu yang basah akan memudahkan jamur untuk muncul.
Lalu bagaimana cara mengatasinya? Apakah menggunakan cat yang biasa digunakan untuk furniture aman untuk piring kayu? Tentu saja penggunaan cat adalah pilihan yang tepat, namun bukan cat untuk finishing furniture yang digunakan.
Demi keamanan, Anda harus menggunakan cat yang memiliki standar food safe. Artinya cat aman digunakan untuk berbagai jenis peralatan makan dari kayu. Kita harus ingat bahwa bahan dasar cat adalah resin dan binder. Keduanya memiliki kandungan logam berat yang berbahaya ketika dikonsumsi.
Jika cat mengandung bahan logam berat, maka jenis cat food safe seperti apa yang harus digunakan? Apakah merk cat food safe yang sebaiknya digunakan? Topik mengenai cat yang aman untuk peralatan makan terus menerus diperdebatkan oleh para pekerja kayu. Apakah aman meletakan makanan di dalam piring kayu?
Apabila ingin menggunakan bahan finishing untuk piring kayu agar bertahan lebih lama, maka pengujian terlebih dahulu harus dilakukan. Pengujian di laboratorium ini akan menunjukan hasil apakah cat aman digunakan untuk peralatan makan.
Food safe bukan berarti aman dimakan seperti foodgrade, tetapi aman jika bersentuhan dengan makanan. Pada saat pengunjungan di laboratorium ada beberapa hasil yang perlu didapatkan yaitu sebagai berikut.
Pada hasil nomor tiga beberapa bahan seperti Toluene, Benzene, Xyloles, Tetrachlormethan, Trichlorethan maksimal adalah 10 mg/kg. Ketika jumlahnya berlebihan seperti hasil lab tersebut maka cat sudah lagi aman digunakan untuk piring kayu.
Kini saatnya untuk mempertimbangkan cat apakah yang digunakan untuk piring kayu. Apabila dilihat dari hasil lab yang pertama yaitu cat tidak boleh memiliki warna dan juga aroma. Artinya merujuk pada cat berbahan dasar air, yang memiliki warna transparan dan tidak menimbulkan aroma.
Cat dengan bahan dasar air memang lebih aman dibandingkan cat berbasis solvent. Dibuat dengan teknologi terbaru membuatnya aman dan juga ramah lingkungan. Nah sebagai saran, Anda bisa menggunakan cat kayu Biovarnish sanding sealer, dimana cat ini terbuat dari bahan dasar air.
Biovarnish sanding sealer sendiri terbuat dari bahan acrylic water based. Sebenarnya fungsinya bukan sebagai top coat melainkan sebagai bahan cat dasar kayu. Jadi setelah aplikasi sanding sealer, Anda membutuhkan top coat atau bahan poles yang aman.
Pada kasus piring kayu, Anda sebaiknya memilih bahan poles dari Biopolish Beeswax. bahan poles ini bukan hanya food safe tetapi juga food grade. Artinya jika bahan tertelan ketika kita mengkonsumsi makanan melalui piring kayu tidak akan menimbulkan bahaya kesehatan. Hal ini disebabkan Biopolish Beeswax terbuat dari 100% lilin lebah.
Keuntungan menggunakan dua produk sekaligus dalam finishing piring kayu, bukan hanya soal menjaga keamanan saja. Justru akan memberikan berbagai keuntungan yang lainnya. Baik itu Biovarnish sanding sealer dan juga Biopolish Beeswax akan memberikan keuntungan bagi kayu dan penggunanya.
Apa saja keuntungan menggunakan Biovarnish sanding sealer? Berikut ulasannya:
Disisi lain, Biopolish Beeswax juga memberikan keuntungan berbeda. Bahan poles ini memiliki keuntungan sebagai berikut:
Sudah siap untuk melakukan finishing pada piring kayu? Saatnya untuk melakukan finishing sendiri menggunakan Biovarnish sanding sealer dan juga Biopolish Beeswax. Pertama adalah memastikan apakah piring sudah di amplas dengan cukup dan benar0benar kering.
Apabila Anda akan mengecat piring kayu yang sudah pernah digunakan dan dicuci air sebaiknya jemur terlebih dahulu. Kemudian amplas permukaan seluruh piring dengan amplas nomor 220. Jangan lupa bersihkan debu amplas sesudah Anda melakukan pengamplasan.
Siapkan bahan sanding sealer, beeswax, air, wadah untuk melarutkan cat, pengaduk, kuas berbulu nilon, amplas nomor 400 dan kain katun kering untuk memoles. Jika semua alat dan bahan sudah disiapkan, tinggal lanjutkan ke proses pengecatan.
Pertama, campurkan sanding sealer dengan air menggunakan perbandingan 2 bahan : 1 air. Kemudian aduk hingga merata dan baru kuaskan ke seluruh permukaan piring kayu. Kuaskan larutan sanding sealer tipis-tipis ke seluruh permukaan kemudian tunggu hingga kering.
Diamkan piring selama 60 menit agar kering dan amplas permukaannya dengan kertas amplas nomor 400. Bersihkan debu amplas sekali lagi kemudian ulangi proses penguasan dan pengeringan. Ketika lapisan kedua sudah kering Anda tidak perlu mengamplasnya kembali. Dua lapisan tipis sudah sangat cukup untuk proses pelapisan hingga menjadi lebih kuat.
Terakhir adalah pemolesan yang dapat dilakukan setelah menunggu piring kering selama beberapa jam. Anda bisa menunggu dua hingga tiga jam, setelah kering baru memulai proses pemolesan. Pertama pastikan permukaan sudah benar-benar kering, kemudian siapkan bahan poles.
Oleskan dengan kuas halus ke seluruh permukaan piring kayu, pastika tipis saja. Kemudian gosok dengan kain katun yang kering searah jarum jam atau searah serat kayu. Pastikan semua bahan akhirnya menempel dengan baik dan piring tampak sedikit mengkilap.
Proses pemolesan harus sering diulang, setidaknya tiga minggu sekali.
Alasannya adalah kayu mudah didapatkan, dapat dibentuk sendiri dan juga awet. Satu kekurangannya adah mudah terkena jamur. Ketika piring kayu digunakan untuk tempat makanan berkuah panas maka akan mudah rusak. Setelah dicuci kayu yang basah akan memudahkan jamur untuk muncul.
Lalu bagaimana cara mengatasinya? Apakah menggunakan cat yang biasa digunakan untuk furniture aman untuk piring kayu? Tentu saja penggunaan cat adalah pilihan yang tepat, namun bukan cat untuk finishing furniture yang digunakan.
Demi keamanan, Anda harus menggunakan cat yang memiliki standar food safe. Artinya cat aman digunakan untuk berbagai jenis peralatan makan dari kayu. Kita harus ingat bahwa bahan dasar cat adalah resin dan binder. Keduanya memiliki kandungan logam berat yang berbahaya ketika dikonsumsi.
Mengenal Finishing Food Safe untuk Peralatan Makan
Jika cat mengandung bahan logam berat, maka jenis cat food safe seperti apa yang harus digunakan? Apakah merk cat food safe yang sebaiknya digunakan? Topik mengenai cat yang aman untuk peralatan makan terus menerus diperdebatkan oleh para pekerja kayu. Apakah aman meletakan makanan di dalam piring kayu?
Apabila ingin menggunakan bahan finishing untuk piring kayu agar bertahan lebih lama, maka pengujian terlebih dahulu harus dilakukan. Pengujian di laboratorium ini akan menunjukan hasil apakah cat aman digunakan untuk peralatan makan.
Food safe bukan berarti aman dimakan seperti foodgrade, tetapi aman jika bersentuhan dengan makanan. Pada saat pengunjungan di laboratorium ada beberapa hasil yang perlu didapatkan yaitu sebagai berikut.
- Bahan minyak yang digunakan dalam cat tidak memiliki warna dan aroma apapun
- Logam berat seperti timbal (lead) dan kadmium (cadmium), merkuri, arsen harus di bawah atau kurang dari 0,1 mg/ kg.
- Bahan-bahan seperti Benz(e)pyrene, Benzo(a)pyrene, Perylene, Benzo(ghi)perylene, Anthanthren, Dibenzo(a,h)anthracene dengan total Max. 25 µg/kg 4.
Pada hasil nomor tiga beberapa bahan seperti Toluene, Benzene, Xyloles, Tetrachlormethan, Trichlorethan maksimal adalah 10 mg/kg. Ketika jumlahnya berlebihan seperti hasil lab tersebut maka cat sudah lagi aman digunakan untuk piring kayu.
Cat Aman yang Dibutuhkan Piring Kayu
Kini saatnya untuk mempertimbangkan cat apakah yang digunakan untuk piring kayu. Apabila dilihat dari hasil lab yang pertama yaitu cat tidak boleh memiliki warna dan juga aroma. Artinya merujuk pada cat berbahan dasar air, yang memiliki warna transparan dan tidak menimbulkan aroma.
Cat dengan bahan dasar air memang lebih aman dibandingkan cat berbasis solvent. Dibuat dengan teknologi terbaru membuatnya aman dan juga ramah lingkungan. Nah sebagai saran, Anda bisa menggunakan cat kayu Biovarnish sanding sealer, dimana cat ini terbuat dari bahan dasar air.
Biovarnish sanding sealer sendiri terbuat dari bahan acrylic water based. Sebenarnya fungsinya bukan sebagai top coat melainkan sebagai bahan cat dasar kayu. Jadi setelah aplikasi sanding sealer, Anda membutuhkan top coat atau bahan poles yang aman.
Pada kasus piring kayu, Anda sebaiknya memilih bahan poles dari Biopolish Beeswax. bahan poles ini bukan hanya food safe tetapi juga food grade. Artinya jika bahan tertelan ketika kita mengkonsumsi makanan melalui piring kayu tidak akan menimbulkan bahaya kesehatan. Hal ini disebabkan Biopolish Beeswax terbuat dari 100% lilin lebah.
Apakah Keuntungan Menggunakan Biovarnish dan Biopolish?
Keuntungan menggunakan dua produk sekaligus dalam finishing piring kayu, bukan hanya soal menjaga keamanan saja. Justru akan memberikan berbagai keuntungan yang lainnya. Baik itu Biovarnish sanding sealer dan juga Biopolish Beeswax akan memberikan keuntungan bagi kayu dan penggunanya.
Apa saja keuntungan menggunakan Biovarnish sanding sealer? Berikut ulasannya:
- Proses aplikasi mudah dan murah, Anda bisa menggunakan kuas untuk aplikasi dan air sebagai bahan pelarutnya.
- Proses kering yang cepat tanpa dijemur cat bisa kering sempurna dalam waktu 60 menit saja.
- Hasil warna yang transparan akan memperlihatkan keindahan warna piring kayu yang natural.
- Daya rekat yang tinggi sehingga jika terkena panas dan air tidak akan membuat cat mudah mengelupas.
Disisi lain, Biopolish Beeswax juga memberikan keuntungan berbeda. Bahan poles ini memiliki keuntungan sebagai berikut:
- Proses aplikasi mudah, cukup memolesnya dengan kain katun hingga kering benar secara tipis.
- Tidak menimbulkan jamur dan tahan terhadap serangan mikroorganisme lainnya yang merusak kayu.
- Tahan terhadap air karena akan membentuk lapisan lilin sehingga air tidak mudah meresap ke dalam pori piring kayu.
- Bersertifikasi S-FDA menandakan aman bersentuhan langsung dengan makanan.
Dua Langkah Finishing Piring Kayu yang Aman
Sudah siap untuk melakukan finishing pada piring kayu? Saatnya untuk melakukan finishing sendiri menggunakan Biovarnish sanding sealer dan juga Biopolish Beeswax. Pertama adalah memastikan apakah piring sudah di amplas dengan cukup dan benar0benar kering.
Apabila Anda akan mengecat piring kayu yang sudah pernah digunakan dan dicuci air sebaiknya jemur terlebih dahulu. Kemudian amplas permukaan seluruh piring dengan amplas nomor 220. Jangan lupa bersihkan debu amplas sesudah Anda melakukan pengamplasan.
Siapkan bahan sanding sealer, beeswax, air, wadah untuk melarutkan cat, pengaduk, kuas berbulu nilon, amplas nomor 400 dan kain katun kering untuk memoles. Jika semua alat dan bahan sudah disiapkan, tinggal lanjutkan ke proses pengecatan.
Mengecat Piring Kayu dengan Biovarnish Sanding Sealer
Pertama, campurkan sanding sealer dengan air menggunakan perbandingan 2 bahan : 1 air. Kemudian aduk hingga merata dan baru kuaskan ke seluruh permukaan piring kayu. Kuaskan larutan sanding sealer tipis-tipis ke seluruh permukaan kemudian tunggu hingga kering.
Diamkan piring selama 60 menit agar kering dan amplas permukaannya dengan kertas amplas nomor 400. Bersihkan debu amplas sekali lagi kemudian ulangi proses penguasan dan pengeringan. Ketika lapisan kedua sudah kering Anda tidak perlu mengamplasnya kembali. Dua lapisan tipis sudah sangat cukup untuk proses pelapisan hingga menjadi lebih kuat.
Pemolesan Piring Kayu dengan Biopolish Beeswax
Terakhir adalah pemolesan yang dapat dilakukan setelah menunggu piring kering selama beberapa jam. Anda bisa menunggu dua hingga tiga jam, setelah kering baru memulai proses pemolesan. Pertama pastikan permukaan sudah benar-benar kering, kemudian siapkan bahan poles.
Oleskan dengan kuas halus ke seluruh permukaan piring kayu, pastika tipis saja. Kemudian gosok dengan kain katun yang kering searah jarum jam atau searah serat kayu. Pastikan semua bahan akhirnya menempel dengan baik dan piring tampak sedikit mengkilap.
Proses pemolesan harus sering diulang, setidaknya tiga minggu sekali.