Jangan Abaikan Tahap Finishing Ini Jika ingin Hasil Finishing Optimal

  • By Biovarnish - 10 Desember 2019 - 16:13:06

 

Kesalahan yang umum terjadi saat mengaplikasikan cat adalah mengabaikan penggunaan dempul atau filler kayu. Meskipun adakalanya orang menyukai tampilan pori-pori terbuka, justru tampilan pori-pori yang tertutup akan memberikan kelebihan lainnya. Dengan tampilan pori-pori kayu yang terutup justru akan memberikan tampilan kayu jauh lebih tajam.

Pori-pori kayu yang terbuka justru akan menyebabkan lapisan cat cepat terserap sehingga hasilnya tidak akan optimal sehingga membutuhkan beberapa kali layer cat. Tentunya hal ini akan memakan waktu sekaligus boros biaya karena cat yang digunakan justru habis banyak. Dengan pori-pori tertutup, hanya dengan sekali atau dua kali layer aplikasi cat maka hasilnya sudah terlihat optimal daripada tidak diaplikasikan filler kayu sama sekali. Hal ini lah yang seriing diabaikan baik karena memakan waktu atau memang ingin irit, justru tanpa penggunaan filler kayu tersebut yang membuat finishing jauh lebih lama dan boros cat.

Sebagian orang yang masih awam dalam bidang finishing tidak jarang mereka mengaplikasikan cat langsung untuk menghasilkan warna yang diinginkan. Padahal, aplikasi cat kadangkala akan berbeda warna ketika diaplikasikan di media yang berbeda pula sehingga tidak jarang Anda harus mengetahui cat yang sesuai dengan tampilan yang diinginkan. Ini penting untuk diketahui karena tidak semua cat akan menghasilkan warna yang sama di satu media.

Selama ini, produk finishing yang banyak ditemukan di berbagai toko cat maupun bangunan adalah produk finishing dengan pelarut thinner atau spiritus begitupun pada filler kayu. Dengan dilarutkan menggunakan thinner atau sejenisnya, filler kayu akan lebih lunak dan membentuk pasta sehingga lebih mudah ketika diaplikasikan. Filler dengan pelarut thinner pada umumnya cepat kering dan keras sehingga sebaiknya segera diaplikasikan pada permukaan kayu dan pastikan filler kayu tersebut menempel dengan baik sehingga tidak mudah mengelupas selama pengamplasan.

Namun, ada pula jenis filler kayu yang lebih sederhana namun hasilnya pun tidak kalah bagus yakni filler kayu dengan pelarut air. Filler kayu ini hanya cukup dilarutkan dengan air, pada umumnya filler kayu berbahan dasar air cederung bertekstur pasta sehingga ketika akan diaplikasikan langsung pun tetap bisa. Namun, akan ada baiknya untuk menambahkan air secukupnya agar bisa lebih banyak digunakan dan mampu menempel dengan sempurna.

Filler kayu manakah yang lebih aman digunakan, apakah filler kayu berbahan solvent atau berbahan dasar air? Filler kayu dengan bahan dasar solvent ataupun berbahan dasar air tentunya sudah berbeda dari segi bahan yang digunakan. Dan, kandungan pada produk finishing tersebut juga berbeda loh. Pasalnya, filler berbahan solvent merupakan produk finishing dengan kandungan kimia yang cukup tinggi dan bahkan tidak baik bagi kesehatan. Seperti kandungan timbal, merkuri atau benzene yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan dan kerusakan pada lingkungan. Dengan demikian, filler berbahan dasar air lah yang lebih aman karena produk finishing dikategorikan produk finishing yang ramah lingkungan. Sebab, produk finishing yang menggunakan bahan dasar air pada umumnya memiliki kandungan VOC yang rendah dan tidak menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya.

Tampilan Natural Kayu Dengan Langkah Yang Tepat


Apa saja tahap standar dalam melakukan finishing? Seperti yang sudah disinggung diatas bahwa banyak masyarakat yang langsung mengaplikasikan cat seperti penggunaan plitur. Sebenarnya terdapat tahapan dasar dalam melakukan finishing agar mendapatkan hasil yang maksimal. Hal ini perlu Anda ketahui meskipun finishing yang ingin dihasilkan adalah tampilan natural kayu. Tampilan ini paling banyak diminati oleh masyarakat Indonesia jadi pastikan Anda melakukan finishing dengan benar agar hasilnya lebih rata dan rapi.

Adapun standar tahapan finishing dengan tampilan natural kayu diantaranya adalah

  1. Base Coat


Pada tahap ini merupakan tahapan dasar yang biasanya dilakukan dalam finishing. Tahapan dasar tersebut biasanya dengan mengaplikasikan filler kayu atau dempul dengan tujuan menutup bagian yang cacat atau bertujuan untuk menutup pori-pori kayu.

  1. Main Coat


Main coat atau juga dikenal dengan pewarnaan biasanya akan lebih menggunakan wood stain yang merupakan cat kayu dengan pigmen warna kayu sehingga akan memberikan tampilan sesuai warna yang diinginkan. Pada tahap ini, Anda bisa menggunakan jenis cat yang sudah banyak ditemukan di pasaran.

  1. Top Coat


Pada tahap ini dikenal dengan tahhap akhir finishing dengan tujuan memberikan tampilan akhir seperti gloss, matte atau doff. Selain itu, tujuan aplikasi top coat adalah untuk mengunci warna pada coating sebelumnya sehingga akan memberikan tampilan warna yang jauh lebih tajam.

Cat Kayu Berbahan Dasar Air Yang Bagus Untuk Finishing Natural Kayu




Indonesia adalah salah satu negara yang aktif dalam memproduksi furniture maupun kerajinan yang terbuat dari bahan serat alam bahkan pangsa pasar mencapai ke pasar internasional. Melihat jumlah produksi furniture yang selalu meningkat tentunya juga berpengaruh pada cat yang digunakan. Apabila menginginkan produk Anda masuk ke pasar internasional maka lapisan finishing yang harus digunakan adalah cat yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya dan rendah VOC. Sebab, negara-negara maju di seluruh dunia sangat memperhatikan keamanan suatu produk termasuk dalam hal finishing sehingga kandungan VOC dan zat kimia tertentu pun perlu dibatasi.

Cat berbahan dasar air merupakan teknologi yang baru dalam bidang finishing, begitu pun di Indonesia yang notabene keberadaan cat ini masih dikatakan langkah. Meskipun demikian, perkembangan cat berbahan dasar air justru lebih unggul dan mengalami peningkatan daripada cat berbahan solvent. Salah satu produk cat berbahan dasar air dari Indonesia yang dapat Anda gunakan adalah Biovarnish. Kualitas produk finishing ini tidak kalah bagus dengan cat kayu berbahan dasar air dari luar negeri, pasalnya Biovarnish menggunakan bahan-bahan yang telah disesuaikan dengan standar regulasi keamanan internasional seperti US Enviromental Protection Agency (EPA) dan European Chemical Agency (ECHA) Reach sehingga bahan kimia dan kandungan VOC telah dibatasi.

Untuk menghasilkan tampilan natural kayu sesuai dengan tahapan dasar, Biovarnish menawarkan Biovarnish Wood Filler, Biovarnish Wood Stain dan Biovarnish Clear Coat. Penggunaan filler kayu disini penting jika menginginkan tampilan close pore dan hasil warna yang tajam. Berikut langkah-langkah finishing natural kayu dengan Biovarnish:

  1. Pastikan media finishing yang digunakan sudah bersih dan permukaannya telah rata

  2. Gunakan Biovarnish Wood Filler, disini terdapat 4 warna yakni jati, sungkai, mahoni dan ramin. Untuk mengencerkan filler kayu, gunakan air secukupnya kemudian aduk hingga merata. Aplikasikan menggunakan pisau pallet atau alat sejenisnya kemudian tunggu kerinng kurang lebih 20-30 menit. Apabila sudah kering, amplas permukaan media finishing menggunakan kertas amplas alumunium oxide no. 240

  3. Gunakan Biovarnish Wood Stain, Biovarnish menawarkan 20 varian warna yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Tetap dilarutkan dengan air kemudian aplikasikan ke seluruh permukaan media finishing. Diamkan selama 60 menit dan jika sudah kering, amplas ambang

  4. Gunakan Biovarnish Clear Coat, Biovarnish disini menawarkan 2 tampilan yakni matte dan glossy. Seperti pada tahap sebelumnya, campurkan air kemudian aduk hingga tercampur. Aplikasikan ke seluruh permukaan media finishing lalu diamkan selama semalaman.


Biovarnish tidak hanya menawarkan 3 produk diatas saja melainkan juga produk-produk finishing lainnya yang bisa Anda gunakan sesuai dengan kebutuhan diantaranya adalah Biovarnish Sanding Sealer, Biovarnish Liquid Stain dan Biovarnish Glaze.

Untuk mendapatkan produk finishing yang ramah lingkungan ini, silahkan hubungi kontak yang tertera pada website atau kunjungi langsung Bio Office yang terletak di Jl. Sidikan No. 94, Sorosutan, Yogyakarta maupun Bio Office yang lain yakni di Jepara dan Cirebon.