Kesan Menawan Natural Kayu Untuk Hasil Finishing Furniture Kayu Pinus
- By Biovarnish - 10 Oktober 2019 - 15:40:48
Dalam dunia mebeling, kayu pinus merupakan jenis kayu yang sudah tidak asing lagi. Bahkan kayu ini sering digunakan untuk furniture indoor karena tampilannya yang indah dan keawetan yang sesuai untuk furniture indoor. Baik di Indonesia, furniture kayu pinus juga banyak diminati di mancanegara. Biasanya tampilan yang diminati adalah tampilan natural kayu dengan menampilkan seratnya yang lurus dan halus.
Dahulu, penggunaan kayu pinus untuk furniture biasanya digunakan untuk furniture gaya kolonial namun lama kelamaan seiring dengan perkembangan jaman bahwa kayu pinus telah banyak digunakan untuk furniture dengan gaya kontemporer maupun minimalis. Sebab, kayu pinus memiliki tampilan serat yang lurus dengan warna serat yang cerah kekuningan sehingga kayu tersebut cukup diminati oleh masyarakat.
Furniture dengan kayu pinus memang sangat cocok untuk furniture baik dengan gaya klasik maupun modern. Sebab, untuk pewarnaan pada kayu bisa sesuai dengan tujuan dan tingkat warna yang diinginkan. Namun, kayu pinus dikenal sebagai kayu untuk furniture klasik yakni natural kayu. Dengan tampilan aslinya yang terang kekuningan membuat kayu pinus diaplikasikan dengan tampilan cat kayu warna apapun bahkan transparan.
Sebelum mengenal proses finishing pada kayu pinus, sebaiknya mengenali terlebih dahulu jenis kayu yang satu ini. Apa saja kah yang harus Anda ketahui dari kayu yang banyak tumbuh di daerah sejuk tersebut?
Kayu pinus merupakan jenis kayu yang banyak dijumpai di daerah-daerah yang sejuk. Sebagian orang mungkin hanya mengenal bahwa kayu pinus terdiri dari satu jenis saja namun sebenarnya kayu pinus yang banyak dikenal dalam dunia perkayuan memiliki sekitar puluhan jenis kayu pinus. Namun untuk kali ini, tidak mungkin rasanya membahas setiap jenis kayu pinus tersebut. Disini akan membahas 2 jenis kayu pinus yang memiliki kualitas yang bagus untuk finishing furniture kayu.
Pohon pinus merkusi merupakan pohon yang banyak dijumpai di daerah Asia Tenggara termasuk di Indonesia. Jenis pohon ini memiliki diameter yang cukup lebar yakni sekitar 1 meter dan ketinggiannya bisa mencapai hingga 45 meter. Pemilihan kayu merkusi untuk furniture disebabkan pula karena tampilan serat dan warnanya. Untuk tampilan warna, kayu pinus perkusi memiliki warna keyu teras coklat kemerahan sedangkan bagian gubalnya cenderung terang keputihan. Sehingga kayu ini sangat cocok untuk diaplikasikan jenis tampilan warna finishing apapun baik warna solid maupun warna natural kayu. Sedangkan untuk masalah seratnya, kayu pinus memiliki tampilan serat yang lurus dan halus.
Jenis kayu pinus radiata ini banyak tumbuh di benua Autralia, Eropa, Amerika dan sebagian di Afrika. Untuk budidaya pohon pinus radiata dengan luas hingga jutaan hektar adalah Chili serta Selandia baru. Untuk menggunakan kayu pinus maka harus impor dari selandia dan biasanya sudah dalam bentuk S2S atau S4S. Jenis kayu ini justru memiliki diamter yang lebih kecil dari pinus merkusii yakni hanya mencapai 80cm dan ketinggiannya sekitar 30 meter. Yang membedakan jenis kayu pinus radiata dan merkusii adalah tampilannya. Pinus radiata memiliki tampilan kayu teras dengan warna merah kecoklatan sedangkan untuk kayu gubal dengan warna kuning dan krem. Disisi lain, kayu pinus radiata memiliki garis lingkaran yang cukup jelas sehingga pembelahan tangesialnya pun juga terlihat dengan jelas. Sedangkan untuk masalah tampilan, pinus radiata memang memiliki serat yang lurus namun sayangnya adalah kayu ini memiliki mata kayu yang cukup banyak.
Kedua jenis pinus tersebut cukup banyak digunakan untuk material furniture. Namun yang perlu diingat bahwa kayu pinus merupakan jenis kayu yang sangat rentan terhadap serangan jamur serta serangga karena keadaan kayu lembab. Dan kayu jenis ini sangat rentan terhadap perubahan suhu dan kelembaban udara sehingga ketika memutuskan untuk dijadikan furniture sebaiknya kayu dalam kondisi kering yakni MC 12%.
Untuk masalah tampilan natural kayu, kayu pinus sangat cocok untuk jenis finishing ini. Meskipun memiliki mata kayu, tampilan natural kayu tidak menjadi pilihan sehingga hasilnya pun tetap terkesan natural dan indah. Untuk mendapatkan tampilan natural kayu ini, maka membutuhkan produk finishing yang tepat. Karena jenis kayu ini tidak tahan terhadap perubahan suhu dan kelembaban udara sehingga membutuhkan produk finishing dengan daya tahan dan perlindungan yang baik.
Cat kayu dengan daya tahan yang baik dan perlindungan yang maksimal adalah Biovarnish. Cat tersebut merupakan jenis cat water based yang sangat baik ketika diaplikasikan ke permukaan kayu termasuk kayu pinus. Meskipun Biovarnish merupakan jenis cat yang menggunakan bahan pelarut air namun cat tersebut memiliki perlindungan yang baik. Justru kayu ini tahan terhadap air dan cuaca sehingga cocok digunakan untuk furniture indoor maupun outdoor.
Sebelum proses finishing, sebaiknya perhatikan kembali kayu pinus yang akan Anda gunakan. Sebab, kayu pinus sangat rentan terhadap perubahan suhu dan kelembaban udara sehingga ketika digunakan untuk furniture sebaiknya dalam keadaan kering. Untuk pengeringan kayu pinus, membutuhkan sekitar 15 hari hingga mencapai MC level 12%. Namun, sebelum dikeringkan sebaiknya untuk mengaplikasikan obat anti jamur dan obat anti serangga sebab kayu pinus sangat rentan terhadap serangan jamur seperti blue stain dan rayap.
Apabila langkah diatas sudah Anda lakukan, kayu pinus siap untuk disimpan maupun langsung diaplikasikan finishing. Pada proses finishing, Biovarnish akan memberikan hasil yang indah karena memiliki fitur transparansi warna yang tajam. Berikut langkah-langkah finishing menggunakan Biovarnish:
Biovarnish merupakan cat water based yang aman dan ramah lingkungan. Cat kayu ini bisa diaplikasikan dengan metode apapun baik menggunakan kuas, semprot, oles maupun yang lainnya. Tidak hanya pada kayu, Biovarnish juga cocok untuk finishing pada material lain seperti kayu olahan, bambu, rotan maupun natural fyber lainnya.
Untuk informasi lebih mendetail mengenai produk finishing ramah lingkungan ini, silahkan menghubungi langsung kontak yang tertera pada website.
Dahulu, penggunaan kayu pinus untuk furniture biasanya digunakan untuk furniture gaya kolonial namun lama kelamaan seiring dengan perkembangan jaman bahwa kayu pinus telah banyak digunakan untuk furniture dengan gaya kontemporer maupun minimalis. Sebab, kayu pinus memiliki tampilan serat yang lurus dengan warna serat yang cerah kekuningan sehingga kayu tersebut cukup diminati oleh masyarakat.
Furniture dengan kayu pinus memang sangat cocok untuk furniture baik dengan gaya klasik maupun modern. Sebab, untuk pewarnaan pada kayu bisa sesuai dengan tujuan dan tingkat warna yang diinginkan. Namun, kayu pinus dikenal sebagai kayu untuk furniture klasik yakni natural kayu. Dengan tampilan aslinya yang terang kekuningan membuat kayu pinus diaplikasikan dengan tampilan cat kayu warna apapun bahkan transparan.
Sebelum mengenal proses finishing pada kayu pinus, sebaiknya mengenali terlebih dahulu jenis kayu yang satu ini. Apa saja kah yang harus Anda ketahui dari kayu yang banyak tumbuh di daerah sejuk tersebut?
Mengenal Jenis Kayu Pinus Untuk Furniture
Kayu pinus merupakan jenis kayu yang banyak dijumpai di daerah-daerah yang sejuk. Sebagian orang mungkin hanya mengenal bahwa kayu pinus terdiri dari satu jenis saja namun sebenarnya kayu pinus yang banyak dikenal dalam dunia perkayuan memiliki sekitar puluhan jenis kayu pinus. Namun untuk kali ini, tidak mungkin rasanya membahas setiap jenis kayu pinus tersebut. Disini akan membahas 2 jenis kayu pinus yang memiliki kualitas yang bagus untuk finishing furniture kayu.
- Pinus Merkusi
Pohon pinus merkusi merupakan pohon yang banyak dijumpai di daerah Asia Tenggara termasuk di Indonesia. Jenis pohon ini memiliki diameter yang cukup lebar yakni sekitar 1 meter dan ketinggiannya bisa mencapai hingga 45 meter. Pemilihan kayu merkusi untuk furniture disebabkan pula karena tampilan serat dan warnanya. Untuk tampilan warna, kayu pinus perkusi memiliki warna keyu teras coklat kemerahan sedangkan bagian gubalnya cenderung terang keputihan. Sehingga kayu ini sangat cocok untuk diaplikasikan jenis tampilan warna finishing apapun baik warna solid maupun warna natural kayu. Sedangkan untuk masalah seratnya, kayu pinus memiliki tampilan serat yang lurus dan halus.
- Pinus Radiata
Jenis kayu pinus radiata ini banyak tumbuh di benua Autralia, Eropa, Amerika dan sebagian di Afrika. Untuk budidaya pohon pinus radiata dengan luas hingga jutaan hektar adalah Chili serta Selandia baru. Untuk menggunakan kayu pinus maka harus impor dari selandia dan biasanya sudah dalam bentuk S2S atau S4S. Jenis kayu ini justru memiliki diamter yang lebih kecil dari pinus merkusii yakni hanya mencapai 80cm dan ketinggiannya sekitar 30 meter. Yang membedakan jenis kayu pinus radiata dan merkusii adalah tampilannya. Pinus radiata memiliki tampilan kayu teras dengan warna merah kecoklatan sedangkan untuk kayu gubal dengan warna kuning dan krem. Disisi lain, kayu pinus radiata memiliki garis lingkaran yang cukup jelas sehingga pembelahan tangesialnya pun juga terlihat dengan jelas. Sedangkan untuk masalah tampilan, pinus radiata memang memiliki serat yang lurus namun sayangnya adalah kayu ini memiliki mata kayu yang cukup banyak.
Kedua jenis pinus tersebut cukup banyak digunakan untuk material furniture. Namun yang perlu diingat bahwa kayu pinus merupakan jenis kayu yang sangat rentan terhadap serangan jamur serta serangga karena keadaan kayu lembab. Dan kayu jenis ini sangat rentan terhadap perubahan suhu dan kelembaban udara sehingga ketika memutuskan untuk dijadikan furniture sebaiknya kayu dalam kondisi kering yakni MC 12%.
Finishing Natural Kayu Pada Furniture Kayu Pinus
Untuk masalah tampilan natural kayu, kayu pinus sangat cocok untuk jenis finishing ini. Meskipun memiliki mata kayu, tampilan natural kayu tidak menjadi pilihan sehingga hasilnya pun tetap terkesan natural dan indah. Untuk mendapatkan tampilan natural kayu ini, maka membutuhkan produk finishing yang tepat. Karena jenis kayu ini tidak tahan terhadap perubahan suhu dan kelembaban udara sehingga membutuhkan produk finishing dengan daya tahan dan perlindungan yang baik.
Cat kayu dengan daya tahan yang baik dan perlindungan yang maksimal adalah Biovarnish. Cat tersebut merupakan jenis cat water based yang sangat baik ketika diaplikasikan ke permukaan kayu termasuk kayu pinus. Meskipun Biovarnish merupakan jenis cat yang menggunakan bahan pelarut air namun cat tersebut memiliki perlindungan yang baik. Justru kayu ini tahan terhadap air dan cuaca sehingga cocok digunakan untuk furniture indoor maupun outdoor.
Sebelum proses finishing, sebaiknya perhatikan kembali kayu pinus yang akan Anda gunakan. Sebab, kayu pinus sangat rentan terhadap perubahan suhu dan kelembaban udara sehingga ketika digunakan untuk furniture sebaiknya dalam keadaan kering. Untuk pengeringan kayu pinus, membutuhkan sekitar 15 hari hingga mencapai MC level 12%. Namun, sebelum dikeringkan sebaiknya untuk mengaplikasikan obat anti jamur dan obat anti serangga sebab kayu pinus sangat rentan terhadap serangan jamur seperti blue stain dan rayap.
Apabila langkah diatas sudah Anda lakukan, kayu pinus siap untuk disimpan maupun langsung diaplikasikan finishing. Pada proses finishing, Biovarnish akan memberikan hasil yang indah karena memiliki fitur transparansi warna yang tajam. Berikut langkah-langkah finishing menggunakan Biovarnish:
- Aplikasikan Biovarnish wood filler ke seluruh permukaan kayu pinus terutama bagian yang terdapat mata kayu. Diamkan di tempat teduh atau dalam ruang dengan suhu kamar kurang lebih 20 menit. Apabila sudah kering, amplas seluruh permukaan kayu pinus menggunakan kertas amplas no. 240
- Aplikasikan Biovarnish wood stain yang sudah dicampur air. Sebaiknya campurkan air dengan perbandingan 2 bahan : 1 air kemudian aduk hingga tercampur sempurna. Kuaskan atau semprot ke seluruh permukaan kayu hingga merata. Lalu diamkan dalam suhu kamar kurang lebih 60 menit. Setelah kering, amplas ambang permukaan kayu pinus menggunakan kertas amplas no. 400
- Untuk hasil akhir yang indah, aplikasikan Biovarnish clear coat. Campurkan air dengan takaran yang sama pada tahap diatas. Lalu aplikasikan ke seluruh permukaan kayu hingga merata. Untuk hasil kering sentuh, diamkan dalam suhu kamar kurang lebih 30 menit. Dan apabila tampilannya kurang sesuai dengan yang diinginkan, ulangi aplikasi tahap ini. Sedangkan untuk kering packaging, diamkan kurang lebih 24 jam.
Biovarnish merupakan cat water based yang aman dan ramah lingkungan. Cat kayu ini bisa diaplikasikan dengan metode apapun baik menggunakan kuas, semprot, oles maupun yang lainnya. Tidak hanya pada kayu, Biovarnish juga cocok untuk finishing pada material lain seperti kayu olahan, bambu, rotan maupun natural fyber lainnya.
Untuk informasi lebih mendetail mengenai produk finishing ramah lingkungan ini, silahkan menghubungi langsung kontak yang tertera pada website.