Teknik Finishing Menyeragamkan Warna Natural Transparan Kayu Jati

  • By Biovarnish - 29 September 2019 - 02:22:30

 

Tidak semua jenis kayu memiliki dasar warna yang sama sehingga cukup menyulitkan ketika proses finishing. Kendala ini seringkali dijumpai pada saat proses finishing karena kayu yang tidak seragam membuat tampilan tidak menarik. Tentunya dasar warna kayu yang tidak sama tersebut membutuhkan teknik finishing yang tepat sehingga tampilannya pun seragam dan memudahkan proses finishing selanjutnya. Untuk proses penyeragaman dasar warna kayu tersebut bisa dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah dengan teknik Bio natural wood finishing menggunakan Biovarnish.

Penyeragaman dasar warna kayu tersebut berbeda halnya dengan proses wood acid chemical treatment. Pada umumnya, untuk menyeragamkan warna membutuhkan proses dengan bahan kimiawi agar tampilan bisa sama rata lalu tahap selanjutnya adalah proses finishing. Sedangkan untuk proses bio natural wood finishing tersebut merupakan teknik finishing dengan pewarnaan wood stain sehingga tidak akan melumpuhkan kekuatan serat kayu.

Apa yang biasa Anda lakukan untuk menyeragamkan tampilan kayu yang akan digunakan sebagai bahan dasar furniture? Perlu kita ketahui, tampilan serat kayu juga sangat mempengaruhi hasil akhir jika tampilan yang diinginkan adalah natural transparan. Dengan serat kayu yang indah membuat tampilan furniture terkesan lebih estetik dan bahkan memiliki ciri khas tertentu sebab serat setiap kayu pada umumnya berbeda dan memiliki ciri khas tersendiri. Maka dari itu, jika mempertahankan proses penyeragaman dengan teknik acid chemical treatment tentunya akan mempengaruhi hasil serat kayu.

Teknik pewarnaan dengan wood stain seperti Biovarnish akan membantu menyamaratakan warna sehingga tampilannya pun akan lebih indah dipandang. Dengan demikian, tidak perlu membutuhkan cara yang lebih rumit untuk menyeragamkan warna sehingga lebih hemat waktu, tenaga dan biaya.

Cara Menyeragamkan Tampilan Kayu Dengan Biovarnish


Proses finishing yang akan dilakukan untuk menyeragamkan tampilan kayu tersebut bukan untuk merubah warna agar sama melainkan berfungsi untuk mendapatkan tampilan yang diinginkan serta mampu memberikan perlindungan pada kayu sehingga kayu akan lebih tahan lama daripada tidak dilapisi sama sekali. Agar proses finishing ini menghasilkan tampilan dan proteksi kayu yang maksimal, langkah yang harus ditempuh adalah tidak langsung mengaplikasikan wood stain melainkan diawali dengan mengaplikasikan wood filler, wood stain kemudian topcoat.

Dengan ketiga langkah tersebut, akan membuat kayu lebih bertahan lama dan tampilannya pun menarik. Untuk menyeragamkan tampilan kayu agar terkesan natural, pada proses pewarnaan atau pengaplikasian wood stain sebaiknya menggunakan warna walnut brown. Karena tampilan ini adalah tampilan yang natural untuk furniture terlebih memberikan warna yang seragam ketika diaplikasikan ke kayu. Namun kembali lagi, untuk menentukan tampilan warna pada furniture sesuai dengan yang diinginkan.

Perlu diingat, untuk pemilihan kayu sebaiknya gunakan kayu yang memiliki tingkat kekeringan yang pas sehingga kayu akan bertahan lama dan tidak mudah rusak diakibatkan oleh serangga maupun jamur. Idealnya, kayu jati yang bagus digunakan untuk material furniture adalah kayu dengan kondisi kering sempurna (MC ? 12%). Jika sudah menemukan kayu dengan tingkat kekeringan yang pas, pastikan permukaan kayu bersih. Dalam artian, kayu tersebut tidak meninggalkan noda maupun sisa minyak dari penebangan. Sebab, kayu yang tidak bersih dan rata akan menyebabkan proses finishing terhadap bahkan bisa berpengaruh pada tampilan warna akhir.

Bersihkan terlebih dahulu permukaan kayu yang masih meninggalkan berbagai noda menggunakan kertas amplas. Pengamplasan disini juga bisa memberikan kemudahan selama proses finishing karena permukaan kayu menjadi lebih rata dan bersih. Apabila seluruh permukaan kayu sudah dirasa bersih maka bisa dilakukan proses finishing dengan langkah awal yakni mengaplikasikan Biovarnish wood filler.

Biovarnish Wood Filler

Untuk menghasilkan tampilan kayu jati yang natural, maka pilihlah Biovarnish Wood Filler kayu jati. Penggunaan wood filler tersebut bertujuan untuk menutup pori-pori sekaligus mengatasi cacat pada kayu. Sebelum diaplikasikan, sebaiknya campurkan wood filler dengan air secukupnya kemudian diaduk hingga homogen. Selanjutnya, aplikasikan ke seluruh permukaan kayu menggunakan pisau palet. Pastikan seluruh pori-pori kayu terisi dengan sempurna sehingga akan mempermudah proses finishing selanjutnya. Jika sudah diaplikasikan, tunggu hingga kering kurang lebih 20 menit. Pastikan untuk tidak menjemurnya langsung dibawah sinar matahari melainkan cukup diangin-anginkan saja di tempat teduh. Apabila sudah kering, amplas menggunakan kertas amplas no. 240.

Biovarnish Wood Stain

Seperti yang sudah disinggung diatas, untuk pengaplikasian Biovarnish wood stain gunakan warna walnut brown. Campurkan air sebanyak 20% untuk mengurangi kepekatan larutan wood stain sehingga akan mudah diaplikasikan. Aduk hingga homogen kemudian aplikasikan menggunakan kuas yang sudah dilapisi kain bersih. Kemudian, diamkan di tempat teduh kurang lebih 30 menit. Sangat disarankan untuk tidak mengeringkan kayu yang sudah diaplikasikan Biovarnish wood stain dibawah sinar matahari langsung karena hasilnya justru tidak optimal. Apabila sudah dirasa kering, amplas ambang menggunakan kertas amplas no. 400. Ulangi aplikasi Biovarnish wood stain sekali lagi atau hingga hasil warnanya tampak sesuai yang diinginkan.

Biovarnish Clear Coat

Biovarnish clear coat disini merupakan tahap akhir finishing atau juga disebut dengan top coat. Biasanya pada tahap akhir ini bertujuan untuk mendapatkan tampilan matte, doff maupun glossy. Sehingga untuk tahap ini, pilih Biovarnish clear coat sesuai dengan tampilan yang diinginkan. Untuk pengaplikasian, sebelumnya tambahkan air dengan rasio 2:1 kemudian aduk hingga homogen. Setelah itu, aplikaikan ke seluruh permukaan kayu menggunakan spray gun. Biarkan kayu yang sudah diaplikasikan Biovarnish clear coat di tempat dengan suhu kamar. Untuk hasil kering sentuh, hanya membutuhkan waktu 20 menit. Pada tahap ini, apabila tampilan tersebut belum sesuai dengan yang diinginkan maka aplikasikan kembali Biovarnish clear coat. Dan jika menginginkan kering packaging, diamkan selama semalam atau 24 jam.

Biovarnish merupakan cat yang sangat direkomendasikan saat ini karena cat ini merupakan jenis cat water based. Jenis cat ini merupakan jenis cat yang ramah lingkungan dan tidak berdampak buruk pada kesehatan maupun lingkungan. Terlebih, Biovarnish merupakan cat water based telah diformulasikan sesuai dengan standar keamanan regulasi internasional seperti US Enviromental Protection Agency dan ECHA- Reach. Sehingga Biovarnish tidak beracun, tidak menyebabkan bau menyengat, tidak mengandung bahan kimia berbahaya dan ramah lingkungan.

Seperti yang sudah diketahui bahwa cat yang ramah lingkungan sudah gencar digaungkan untuk menghindari berbagai masalah kerusakan alam seperti pemanasan global. Ya, cat yang banyak mengandung VOC pada umumnya merupakan salah satu penyebab polusi udara sehingga menyebabkan pemanasan global semakin parah. Tentu hal ini tidak dinginkan oleh semua masyarakat di dunia. Maka dari itu, penggunaan cat ramah lingkungan seperti cat water based mulai digalakkan di seluruh negara di dunia.

Di Indonesia sendiri, penggunaan cat water based mulai diperhatikan mengingat akan bahaya yang disebabkan oleh cat solvent based bagi kesehatan dan lingkungan.