Wood Filler Biovarnish Terbaik untuk Proyek Kayu Anda Selanjutnya

  • By Biovarnish - 04 Juli 2019 - 01:18:29

 

Jika Anda memiliki furniture kayu maka pada saat penggunaannya kemungkinan besar goresan yang dalam bisa saja muncul. Goresan akibat penggunaan bisa bervariasi dan inilah awal mula furniture memiliki tampilan yang tidak menarik.

Masalah pada kayu bisa saja muncul karena Anda menjatuhkan kunci di atas permukaan kayu. Bisa juga Anda menemukan meja makan yang antik di toko barang bekas namun banyak bekas goresan di permukaannya.

Bagaimanakah cara mengembalikan furniture seperti semula? Biovarnish wood filler diproduksi untuk memperbaiki semua cacat goresan pada permukaan furniture kayu. Selain itu penting juga bagi Anda untuk mengetahui bagaimana cara menggunakannya.

Tujuan utamanya adalah mengembalikan tampilan furniture, jadi setelah menggunakan wood filler Anda juga harus memadukannya dengan wood stain hingga clear coat. Biovarnish wood filler bukanlah dempul kayu karena hasilnya mirip dengan warna kayu.

Dempul lebih banyak digunakan untuk memperbaiki lubang berukuran besar dan memiliki partikel lebih besar. Sedangkan wood filler memiliki partikel lebih kecil sehingga bisa masuk ke dalam pori kayu. Inilah alasannya wood filler digunakan untuk finishing close pore hasil warna natural.

Perbandingan Biovarnish Wood Filler dengan Produk Lainnya



Apa alasannya Anda harus memilih Biovarnish wood filler? Di pasaran ada banyak produk wood filler untuk bisa dibandingkan. Masing-masing wood filler tersebut punya kelebihan dan kekurangan.

Anda harus membandingkannya dengan Biovarnish untuk menemukan alasan penggunaannya. Berikut ini beberapa perbandingan yang bisa dicermati.

Solvent Based filler vs Biovarnish



Solvent adalah bahan yang mudah terbakar jadi Anda harus berhati-hati ketika menggunakannya. Sedangkan Biovarnish terbuat dari air yang membuatnya lebih aman digunakan.

Solvent wood filler juga membutuhkan waktu lama untuk kering. Jika Anda mengaplikasikannya terlalu tebal maka proses pengamplasan dan pengeringan akan menjadi berjam-jam. Biovarnish adalah filler yang cepat kering dan sangat ringan di amplas.

Biovarnish memiliki struktur yang kuat setelah mengering. Sedangkan solvent based tidak memiliki struktur kuat, sehingga tidak dapat menahan paku atau baut. Efek retak akan muncul jika Anda memikirkannya.

Epoxy filler vs Biovarnish



Filler dari epoxy memiliki struktur yang kuat dan cenderung keras. Sekilas ini menjadi kelebihan namun terlalu keras akan menyulitkan Anda untuk proses pengamplasan. Disisi lain Biovarnish memiliki struktur yang kuat tetapi tetap ringan di amplas.

Bentuk dari epoxy biasanya dalam tabung seperti pasta gigi sehingga mudah diaplikasikan. Namun adapun epoxy yang harus dicampurkan dengan bahan pengeras khusus. Biovarnish berbentuk kaleng jadi Anda harus mengambilnya untuk proses aplikasi.

Hasil warna dari Biovarnish lebih natural mengikuti tone kayu. Sedangkan untuk epoxy memiliki warna yang berbeda karena kandungan plastik di dalamnya.

Latex filler vs Biovarnish



Alternatif lain dari solvent biasanya adalah latex yang terbuat dari bahan plastik. Hasilnya mirip dengan warna kayu namun proses aplikasinya yang lebih sulit. Proses pengeringan membutuhkan suhu udara yang kering cenderung tinggi jika tidak akan menjadi lambat.

Padahal Biovarnish dapat mengering pada suhu yang rendah dan tetap sempurna. Inilah perbedaan yang sangat besar bisa Anda rasakan walaupun sama-sama memberikan warna terbaik pada kayu.

Home made filler vs Biovarnish



Seringkali Anda juga akan memilih membuat wood filler sendiri. Caranya adalah dengan mencampurkan lem kayu dengan serbuk kayu. Hasil dari home made filler ini tidak konsisten sehingga kerekatan bisa saja berbeda.

Biovarnish yang dirancang khusus untuk memperbaiki cacat goresan pada kayu akan menutup sempurna dan konsisten sehingga tahan lama. Wood filler buatan sendiri juga biasanya memiliki warna berbeda cenderung sulit untuk dilapisi cat diatasnya karena efek lem.

Jadi manakah yang akan menjadi pilihan Anda untuk proses perbaikan furniture dari goresan?

Tips Menyamakan Warna Wood Filler dengan Wood Stain



Dilihat dari perbandingan di atas maka Biovarnish wood filler adalah yang terbaik untuk digunakan. Anda tidak perlu bingung lagi mencampurkan lem dengan serbuk kayu atau menggunakan dua bahan wood filler yang belum tentu sama hasilnya.

Belum lagi karena terbuat dari air, Biovarnish aman untuk disimpan karena bukan benda yang mudah terbakar. Namun ada satu tantangan lagi yang harus diatasi yaitu bagaimana cara menyamakan warnanya dengan kayu.

Biovarnish wood filler tersedia dalam empat pilihan warna yaitu sungkai, ramin, jati dan juga mahoni. Keempat warna tersebut mewakili warna kayu yang banyak digunakan. Namun seringkali kayu tetap memiliki warna berbeda dari empat pilihan warna tersebut.

Anda mungkin sudah berhasil untuk memperbaiki lubang atau cacat karena goresan. Kini saatnya untuk mengetahui cara menyamakan warna wood filler dengan kayu. Kuncinya terletak pada wood stain yang digunakan. Berikut cara-cara menyamakannya.

Menggunakan Sanding Sealer pada Kayu Lunak



Jenis kayu lunak seperti pinus, birch, sungkai, dan ramin sangat membutuhkan peranan cat dasar kayu yaitu sanding sealer. Lapisan ini penting sekali untuk mengisi pori kayu sesudah Anda memperbaiki lubang kayu dengan wood filler.

Fungsinya adalah untuk mengatasi peresapan wood filler diseluruh permukaan kayu dan menimbulkan perubahan warna. Pastikan Anda menggunakan jenis sanding sealer yang sama dengan wood filler.

Dalam hal ini Anda juga bisa menggunakan Biovarnish sanding sealer. Berhati-hatilah pada saat Anda mengaplikasikan sanding sealer di atas wood filler. Pastikan filler telah kering dan di amplas dengan benar.

Mencampurkan air dengan wood filler



Melarutkan wood filler dengan air bisa menjadi alternatif agar warna pada permukaan kayu menjadi sama. Caranya adalah encerkan Biovarnish wood filler dengan sedikit air pada wadah terpisah kemudian aduk hingga rata dan tidak ada endapan.

Usapkan wood filler dengan kain ke seluruh permukaan kayu hingga merata. Bisa sambil ditekan secara memutar atau searah serat kayu. Pastikan semua permukaan kayu terpenuhi dengan wood filler.

Tunggu permukaan kering kemudian diamplas dengan amplas nomor 240 hingga warna dan serat kayu terlihat. Fungsinya adalah meratakan warna dari wood filler ke seluruh permukaan kayu sehingga warna dari wood stain juga merata.

Mencampurkan serbuk kayu dengan wood filler



Warna kayu dari perbaikan lubang kayu bisa disamakan dengan memanfaatkan serbuk kayu. Anda bisa menggunakan debu bekas pengamplasan yang disaring hingga halus dan dikumpulkan. Caranya sama seperti ketika membuat homemade wood filler hanya saja Anda perlu mengganti lem dengan Biovarnish wood filler.

Siapkan Biovarnish wood filler yang memiliki warna hampir sama dengan kayu. Siapkan juga serbuk kayu dari furniture yang hendak diperbaiki. Campurkan keduanya hingga membentuk pasta. Oleskan pada permukaan kayu yang cacat tunggu kering.

Jika sudah kering benar lanjutkan dengan proses pengamplasan. Manfaatkan amplas 240 dengan balok kayu dan amplas hingga permukaan datar tidak lagi terlihat bekas goresan atau cacat lubang. Anda bisa mengaplikasikan wood stain setelah debu dibersihkan.