Baru Belajar Finishing Kayu? Pakai Cat Warna Natural Kayu Berikut Ini

  • By Biovarnish - 12 Oktober 2019 - 14:33:15

 

Bagi setiap orang yang beru pertama kali melakukan finishing pastinya menginginkan cara yang mudah namun hasilnya memuaskan. Untuk mencapai pencapaian tersebut tentu bukan yang mudah bagi setiap orang, kadang kala seseorang melakukan pengecatan tidak semua dengan metode sehingga hasilnya pun tidak maksimal.

Tampilan finishing natural kayu jika dilihat seperti sangat mudah dilakukan namun nyatanya terdapat beberapa teknik yang harus dilalui selama proses finishing sehingga akan mendapatkan hasil yang maksimal. Bagi seorang yang masih awam dalam dunia finishing, pastinya sangat membutuhkan pengetahuan tentang finishing baik hasil, teknik, metode maupun bahan yang digunakan.

Sebab, apabila belum mengetahui dasar-dasar finishing tersebut dengan baik maka wajar saja jika hasil finishing tidak maksimal atau bahkan terkesan berantakan. Berikut yang perlu Anda ketahui mengenai finishing natural kayu.

Pengetahuan Dasar Mengenai Finishing


Proses finishing merupakan proses dasar untuk mendapatkan tampilan yang menarik serta bertujuan untuk melindungi media dengan baik. Pada tahap ini, ada berbagai proses finishing yang bisa dilakukan oleh aplikator. Mulai dari finishing dengan tampilan natura kayu hingga solid. Untuk tampilan solid, cat yang dibutuhkan adalah cat duco yang mana bisa dipilih warna sesuai dengan keinginan atau kesan yang ingin ditunjukkan. Sedangkan tampilan natural kayu adalah finishing yang ingin menegaskan tampilan serat kayu dengan warna-warna khas kayu.

Jika dilihat dari teknik maupun metode finishing, kedua tampilan finishing baik solid maupun natural kayu sama aja. Namun, untuk teknik natural kayu jauh lebih mudah daripada solid. Dan selain itu, tampilan natural kayu juga lebih diminati karena memiliki seni yakni tampilan dari serat kayu. Dan tampilan natural kayu yang sering sekali menjadi favorit di kalangan pecinta kayu adalah kayu jati. Meskipun ada kayu lain yang tidak kalah diminati oleh para pecinta kayu, namun kayu jati memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh kayu yang lain.

Untuk metode yang digunakan untuk proses finishing terdapat bermacam-macam, metode tersebut disesuaikan dengan keinginan dari aplikator karena tidak semua aplikator menyukai satu metode saja. Metode dalam finishing yang dikenal diantaranya adalah kuas, semprot, celup dan oles.

  • Metode kuas, biasanya banyak dilakukan oleh pengrajin kayu menengah dan menariknya adalah bisa menjangkau bagian yang sulit untuk dijangkau. Kelemahan dari metode kuas adalah membutuhkan waktu yang cukup lama dan sangat riskan mengalami brush mark.

  • Begitu pula dengan cara semprot, banyak pengrajin yang memiliki menggunakan metode semprot karena meminimalisir brush mark. Kelemahan dari metode ini adalah memungkinkan bagian tidak sama rata, harus dilakukan lebih teliti dan tidak bisa menjangkau bagian yang sulit seperti bagian ukir.

  • Untuk metode celup, metode ini bayak dilakukan oleh perusahaan mebeling dengan kapasitas besar. Kelemahan dari metode ini adalah memungkinkan terjadinya cat yang tidak merata dengan baik dan ketebalan cat yang tidak menentu.

  • Sedangkan metode oles biasanya banyak dilakukan oleh DIY karena mudah dilakukan untuk finishing. Kelemahan dari metode ini adalah membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya pun belum tentu sebaik metode lain.


Selain teknik dan metode dalam finishing, hal yang harus Anda ketahui mengenai finishing sebagai orang yang pertama kali melakukan finishing adalah bahan cat. Ya, kandungan bahan dalam cat sangat penting karena tidak semua cat aman digunakan. Selama ini, bahan finishing yang banyak digunakan adalah cat solvent based dan cat water based.

Cat solvent based merupakan cat kayu yang sering Anda jumpai sebab cat ini biasanya menggunakan pelarut thinner, spiritus, maupun methano. Biasanya cat kayu ini menggunakan bahan-bahan kimia atau resin sehingga tidak jarang jika cat kayu tersebut memberikan tampilan kilap yang maksimal. Karena kandungannya yang menggunakan bahan kimia atau resin, kadangkala cat kayu ini menimbulkan bau yang menyengat dan tidak baik jika berkontak langsung dengan cat tersebut. Maka dari itu, apabila finishing menggunakan cat kayu sangat disarankan untuk memakai pelindung diri seperti masker, sarung tangan dan lain sebagainya.

Sedangkan cat water based adalah cat kayu yang menggunakan bahan dasar air. Cat kayu ini hanya menggunakan pelarut air sehingga lebih ramah lingkungan. Berbeda dengan cat solvent based, cat water based ini tidak menimbulkan bau yang menyengat sehingga bisa diaplikasikan didalam ruangan dan tidak membahayakan ketika produk yang sudah difinishing cat water based langsung digunakan di dalam ruangan.

Finishing Cat Water Based Dengan Hasil Natural Kayu


Untuk menciptakan tampilan natural kayu, cat water based yang dikenal dengan kualitas dan kandungan bahannya yang aman adalah Biovarnish. Cat kayu ini adalah cat yang terbuat dari bahan water based acrylic yang sudah disesuaikan dengan standarisasi keamanan reghilasi internasional seperti US Enviromental Protection Agency dan Europe Chemical Agency Reach. Sehingga Biovarnish sudah dipastikan tidak mengandung bahan kimia berbahaya serta rendah VOC.

Biovarnish memiliki varian produk finishing yang lengkap yakni Biovarnish Wood Filler, Biovarnish Wood Stain, Biovarnish Sanding Sealer, Biovarnish Liquid Stain dan Biovarnish Clear Coat. Jika Anda seorang yang baru pertama kali melakukan finishing dan menginginkan tampilan yang bagus maka Anda bisa menggunakan Biovarnish Liquid Stain. Kenapa harus menggunakan Biovarnish Liquid Stain?

Biovarnish Liquid Stain merupakan cat kayu yang sangat cocok bagi seorang pemula yang ingin mendapatkan hasil finishing secara profesional. Cat ini memberikan empat lapisan yang akan membuat kayu menjadi tahan lama serta memiliki tampilan yang sangat menarik. Adapun alat dan bahan yang perlu Anda butuhkan yakni kuas, Biovarnish wood filler, Biovarnish liquid stain, Biovarnish sanding sealer, Biovarnish clear coat, kertas amplas no. 400.

Sebelum melakukan proses finishing menggunakan Biovarnish Liquid Stain sebaiknya kayu yang digunakan dalam kondisi kering (MC level 12%) dan bersih. Jika masih terdapat bagian kayu yang berlubang, sebaiknya tambal terlebih menggunakan Biovarnish wood filler. Pengaplikasian Biovarnish wood filler tidak hanya sebagai pendempulan pada bagian yang cacat melainkan juga sebagai menutup pori-pori. Apabila sudah diaplikasikan Biovarnish wood filler, media sudah siap untuk proses finishing.

  1. Campurkan Biovarnish Liquid Stain dan air dengan perbandingan 2 bahan : 1 air. Kemudian aduk hingga tidak ada endapan, lalu aplikasikan ke seluruh media dengan kuas.

  2. Saat diaplikasikan menggunakan kuas, arahkan sekitar 45 derajat dan diangkat sedikit agar tidak menimbulkan brush mark.

  3. Biarkan lapisan pertama tersebut kering dengan didiamkan dalam suhu kamar saja tanpa dijemur dibawah sinar matahari kurang lebih 60 menit. Kemudian amplas ambang permukaan media menggunakan kertas amplas no. 400.

  4. Ulangi tahapan diatas hingga mendapatkan tampilan warna yang diinginkan. Selanjutnya aplikasikan Biovarnish Sanding Sealer dan Biovarnish Clear Coat.


Yang perlu diingat adalah setiap lapisan coating disarankan untuk diamplas ambang terlebih dahulu agar lapisan cat tersebut melekat dengan kuat.