Cara Efektif Mempersiapkan Kayu Sebelum Masuk Proses Pengecatan
- By Biovarnish - 29 Oktober 2019 - 05:07:58
Ada banyak cara yang dilakukan untuk mempersiapkan kayu sebelum masuk ke dalam proses pengecatan dengan pernis. Bahkan cara yang berbeda dilakukan dengan mengikuti jenis kayu yang dicat. Sayangnya pengetahuan akan persiapan kayu yang tepat jarang diketahui. Kebanyakan orang hanya mengetahui bahwa persiapan mengecat hanya pengamplasan saja.
Dibalik pengamplasan ada teknik yang harus dikuasai. Belum lagi persiapan ruangan dan macam-macam cara untuk memperbaiki semua jenis cacat kayu yang muncul. Bahkan ketika Anda akan mengecat furniture kayu yang dulunya pernah dicat, maka lapisan cat lama harus dihilangkan terlebih dahulu.
Proses untuk menghilangkan lapisan cat lama saja bisa memakan waktu dalam satu hari. Jadi keseluruhan proses finishing bisa dilakukan dalam dua hingga tiga hari. Anda bisa menggunakan scrape dan bahan kimia khusus untuk menghilangkan semua lapisan cat yang lama. Masing-masing alat harus digunakan dengan tepat agar penggunaannya tidak merusak permukaan kayu.
Dalam persiapan ini, proses aplikasi wood filler juga termasuk. Proses ini akan membuat permukaan kayu lebih siap untuk di finishing dengan pernis kayu. Semua cacat kayu akan disembunyikan sehingga hasilnya bisa tampak lebih halus dan juga rata.
Persiapan pertama yang harus dilakukan adalah ruangan. Tanpa ruangan yang tepat apapun bahan finishing yang digunakan bisa jadi hasil finishing akan kotor. Ruangan yang di finishing harus bersih dan bebas debu. Jangan buka jendela dan pastikan ruangan memiliki sumber cahaya yang baik. Pencahayaan bisa berasal dari jendela atau cahaya lampu.
Cahaya lampu harus berada di bagian atas tempat Anda mengecat agar tidak menimbulkan bayangan yang menutupi. Cahaya sebaiknya berwarna putih sehingga ketika malam hari sumber cahaya bisa menerangi dengan maksimal.
Selain cahaya Anda juga harus memperhatikan suhu udara. Suhu udara akan mempengaruhi proses pengeringan cat. Jika Anda menggunakan cat kayu water based suhu ruangan harus normal sekitar 27 hingga 28 derajat celcius. Pernis kayu yang menggunakan bahan dasar air akan mengering tanpa Anda harus menjemurnya.
Suhu udara yang lembab hanya akan memperlambat proses pengeringan cat water based. Namun permukaan akan tetap kering sempurna. Gunakan termometer udara untuk mengukur suhu udara, atasi jika terjadi kebocoran atau rembesan yang menjadi sumber kelembaban.
Pada persiapan kali ini, kayu tidak lagi memiliki lapisan coating yang lama. Permukaan kayu harus dibersihkan kembali untuk menghindari berbagai macam jenis kotoran yang melekat. Pengamplasan tidak hanya dilakukan di awal namun juga antar lapisan cat. Kali ini persiapan adalah mengamplas permukaan kayu yang belum dilapisi cat sama sekali.
Proses pengecatan ini seringkali terkesan membosankan, bagi pemula mengamplas berlebihan justru akan membuat permukaan kayu mudah cekung. Maka dibutuhkan alat khusus seperti mesin amplas atau balok kayu agar hasilnya tetap rata dan halus. Sedangkan untuk permukaan kayu yang cekung, Anda bisa menggunakan busa.
Pengamplasan dimulai dengan kertas amplas alumunium oxide nomor 180. Jika permukaan kayu terlalu kasar Anda bisa memulainya dengan amplas nomor 120 atau 150. Kemudian amplas searah dengan serat kayu. Pastikan semua kotoran terlepas dan permukaan kayu semakin lama menjadi halus.
Ganti kertas amplas secara berkala apabila permukaan amplas sudah mulai halus. Ganti juga jika permukaan kayu sudah tidak menampakkan tanda-tanda perubahan. Ganti dengan kertas amplas dengan grit yang lebih halus, maksimal adalah nomor 220. Bersihkan semua debu amplas dengan kain atau mesin vakum.
Setelah permukaan kayu selesai di amplas, maka cacat akan mudah sekali terlihat. Cacat ini bisa berbagai macam seperti cacat goresan atau lubang bekas paku. Semua cacat ini harus diperbaiki dengan Biovarnish wood filler sebelum Anda melapisinya dengan stain atau pernis.
Proses aplikasi dari masing-masing cacat berbeda. Anda bisa terlebih dahulu memilih warna wood filler manakah yang tepat. Biovarnish wood filler menyediakan empat warna yang mewakili berbagai jenis kayu yaitu jati, mahoni, ramin dan sungkai. Jadi apapun hasil warna yang ingin diciptakan maka Anda bisa memilih salah satu dari keempat warna tersebut.
Selanjutnya adalah persiapan alat. Ada dua jenis alat yang akan digunakan, yaitu kain katun yang bersih dan juga scrape. Penggunaan alat ini akan menyesuaikan dengan jenis cacat yang muncul. Persiapan ini harus dilakukan juga dengan pengamplasan, kertas amplas yang digunakan adalah aluminium oxide nomor 240.
Jenis cacat yang paling banyak ditemukan adalah goresan. Kayu bisa saja memiliki goresan yang tipis namun sedikit dalam. Goresan ini muncul karena penggunaan kayu atau pemotongannya yang kurang rapi. Setelah di amplas maka goresan yang dalam akan terlihat.
Dalam memperbaiki kerusakan ini, Anda harus mencampurkan Biovarnish wood filler dengan sedikit air hingga menjadi lebih encer. Kemudian lanjutkan dengan mengaduk wood filler hingga bercampur dan alat yang digunakan adalah kain katun. Celupkan kain ke dalam larutan dan ratakan permukaan kayu yang terkena goresan.
Teknik untuk meratakannya bisa memutar atau berlawanan dengan arah serat. Fungsinya adalah agar wood filler mengisi pori kayu dengan penuh. Kemudian biarkan wood fille mengering selama 20 menit tanpa dijemur. Permukaan kayu lama kelamaan akan berwarna lebih pucat dan wood filler mengering.
Lanjutkan dengan pengamplasan, proses pengamplasan dilakukan dengan sedikit ditekan. Amplas harus diarahkan searah dengan serat kayu, pastikan goresan cacat tidak lagi terlihat. Warna kayu dan seratnya juga harus lebih terlihat, jika goresan masih muncul Anda bisa mengaplikasikan wood filler ulang.
Cara kedua adalah untuk memperbaiki lubang pada kayu. Ada banyak jenis lubang baik itu dalam atau tidak. Ada juga lubang yang lebar dan tidak. Masing-masing lubang harus diisi dengan wood filler, jika terlalu dalam Anda harus mengaplikasikannya dua hingga tiga kali hingga permukaan rata kembali.
Prosesnya sangat mudah, isikan Biovarnish wood filler dengan scrape. Isi dan tekan hingga wood filler sampai ke bagian dasar lubang cacat. Prosesnya sedikit lama, dan juga lubang terlalu besar Anda harus mencampurkan wood filler terlebih dahulu dengan serbuk kayu. Serbuk yang digunakan harus memiliki warna sama seperti kayu yang akan di finishing.
Diamkan permukaan wood filler kembali selama 20 menit hingga kering. Setelah itu lanjutkan dengan proses pengamplasan dengan kertas amplas nomor 240. Bersihkan debu amplas dan cek kembali apakah permukaan kayu sudah benar-benar rata. Jika belum ulangi kembali.
Persiapan kayu dengan wood filler dan serbuk kayu sebagian besar digunakan untuk menggantikan lem kayu. Biasanya para pengrajin tradisional hanya menggunakan lem kayu yang dicampur dengans erbuk kayu. Sayangnya jika menggunakan lem kayu hasilnya akan merusak pernis karena lem tidak menyerap lapisan pernis.
Dibalik pengamplasan ada teknik yang harus dikuasai. Belum lagi persiapan ruangan dan macam-macam cara untuk memperbaiki semua jenis cacat kayu yang muncul. Bahkan ketika Anda akan mengecat furniture kayu yang dulunya pernah dicat, maka lapisan cat lama harus dihilangkan terlebih dahulu.
Proses untuk menghilangkan lapisan cat lama saja bisa memakan waktu dalam satu hari. Jadi keseluruhan proses finishing bisa dilakukan dalam dua hingga tiga hari. Anda bisa menggunakan scrape dan bahan kimia khusus untuk menghilangkan semua lapisan cat yang lama. Masing-masing alat harus digunakan dengan tepat agar penggunaannya tidak merusak permukaan kayu.
Dalam persiapan ini, proses aplikasi wood filler juga termasuk. Proses ini akan membuat permukaan kayu lebih siap untuk di finishing dengan pernis kayu. Semua cacat kayu akan disembunyikan sehingga hasilnya bisa tampak lebih halus dan juga rata.
Persiapan Ruangan : Pencahayaan dan Suhu Udara
Persiapan pertama yang harus dilakukan adalah ruangan. Tanpa ruangan yang tepat apapun bahan finishing yang digunakan bisa jadi hasil finishing akan kotor. Ruangan yang di finishing harus bersih dan bebas debu. Jangan buka jendela dan pastikan ruangan memiliki sumber cahaya yang baik. Pencahayaan bisa berasal dari jendela atau cahaya lampu.
Cahaya lampu harus berada di bagian atas tempat Anda mengecat agar tidak menimbulkan bayangan yang menutupi. Cahaya sebaiknya berwarna putih sehingga ketika malam hari sumber cahaya bisa menerangi dengan maksimal.
Selain cahaya Anda juga harus memperhatikan suhu udara. Suhu udara akan mempengaruhi proses pengeringan cat. Jika Anda menggunakan cat kayu water based suhu ruangan harus normal sekitar 27 hingga 28 derajat celcius. Pernis kayu yang menggunakan bahan dasar air akan mengering tanpa Anda harus menjemurnya.
Suhu udara yang lembab hanya akan memperlambat proses pengeringan cat water based. Namun permukaan akan tetap kering sempurna. Gunakan termometer udara untuk mengukur suhu udara, atasi jika terjadi kebocoran atau rembesan yang menjadi sumber kelembaban.
Persiapan Material Kayu dengan Mengamplas
Pada persiapan kali ini, kayu tidak lagi memiliki lapisan coating yang lama. Permukaan kayu harus dibersihkan kembali untuk menghindari berbagai macam jenis kotoran yang melekat. Pengamplasan tidak hanya dilakukan di awal namun juga antar lapisan cat. Kali ini persiapan adalah mengamplas permukaan kayu yang belum dilapisi cat sama sekali.
Proses pengecatan ini seringkali terkesan membosankan, bagi pemula mengamplas berlebihan justru akan membuat permukaan kayu mudah cekung. Maka dibutuhkan alat khusus seperti mesin amplas atau balok kayu agar hasilnya tetap rata dan halus. Sedangkan untuk permukaan kayu yang cekung, Anda bisa menggunakan busa.
Pengamplasan dimulai dengan kertas amplas alumunium oxide nomor 180. Jika permukaan kayu terlalu kasar Anda bisa memulainya dengan amplas nomor 120 atau 150. Kemudian amplas searah dengan serat kayu. Pastikan semua kotoran terlepas dan permukaan kayu semakin lama menjadi halus.
Ganti kertas amplas secara berkala apabila permukaan amplas sudah mulai halus. Ganti juga jika permukaan kayu sudah tidak menampakkan tanda-tanda perubahan. Ganti dengan kertas amplas dengan grit yang lebih halus, maksimal adalah nomor 220. Bersihkan semua debu amplas dengan kain atau mesin vakum.
Persiapan Material Kayu dengan Memperbaiki Cacat
Setelah permukaan kayu selesai di amplas, maka cacat akan mudah sekali terlihat. Cacat ini bisa berbagai macam seperti cacat goresan atau lubang bekas paku. Semua cacat ini harus diperbaiki dengan Biovarnish wood filler sebelum Anda melapisinya dengan stain atau pernis.
Proses aplikasi dari masing-masing cacat berbeda. Anda bisa terlebih dahulu memilih warna wood filler manakah yang tepat. Biovarnish wood filler menyediakan empat warna yang mewakili berbagai jenis kayu yaitu jati, mahoni, ramin dan sungkai. Jadi apapun hasil warna yang ingin diciptakan maka Anda bisa memilih salah satu dari keempat warna tersebut.
Selanjutnya adalah persiapan alat. Ada dua jenis alat yang akan digunakan, yaitu kain katun yang bersih dan juga scrape. Penggunaan alat ini akan menyesuaikan dengan jenis cacat yang muncul. Persiapan ini harus dilakukan juga dengan pengamplasan, kertas amplas yang digunakan adalah aluminium oxide nomor 240.
Cara Menggunakan Wood Filler untuk Cacat Goresan
Jenis cacat yang paling banyak ditemukan adalah goresan. Kayu bisa saja memiliki goresan yang tipis namun sedikit dalam. Goresan ini muncul karena penggunaan kayu atau pemotongannya yang kurang rapi. Setelah di amplas maka goresan yang dalam akan terlihat.
Dalam memperbaiki kerusakan ini, Anda harus mencampurkan Biovarnish wood filler dengan sedikit air hingga menjadi lebih encer. Kemudian lanjutkan dengan mengaduk wood filler hingga bercampur dan alat yang digunakan adalah kain katun. Celupkan kain ke dalam larutan dan ratakan permukaan kayu yang terkena goresan.
Teknik untuk meratakannya bisa memutar atau berlawanan dengan arah serat. Fungsinya adalah agar wood filler mengisi pori kayu dengan penuh. Kemudian biarkan wood fille mengering selama 20 menit tanpa dijemur. Permukaan kayu lama kelamaan akan berwarna lebih pucat dan wood filler mengering.
Lanjutkan dengan pengamplasan, proses pengamplasan dilakukan dengan sedikit ditekan. Amplas harus diarahkan searah dengan serat kayu, pastikan goresan cacat tidak lagi terlihat. Warna kayu dan seratnya juga harus lebih terlihat, jika goresan masih muncul Anda bisa mengaplikasikan wood filler ulang.
Cara Mengaplikasikan Wood Filler untuk Cacat yang Dalam
Cara kedua adalah untuk memperbaiki lubang pada kayu. Ada banyak jenis lubang baik itu dalam atau tidak. Ada juga lubang yang lebar dan tidak. Masing-masing lubang harus diisi dengan wood filler, jika terlalu dalam Anda harus mengaplikasikannya dua hingga tiga kali hingga permukaan rata kembali.
Prosesnya sangat mudah, isikan Biovarnish wood filler dengan scrape. Isi dan tekan hingga wood filler sampai ke bagian dasar lubang cacat. Prosesnya sedikit lama, dan juga lubang terlalu besar Anda harus mencampurkan wood filler terlebih dahulu dengan serbuk kayu. Serbuk yang digunakan harus memiliki warna sama seperti kayu yang akan di finishing.
Diamkan permukaan wood filler kembali selama 20 menit hingga kering. Setelah itu lanjutkan dengan proses pengamplasan dengan kertas amplas nomor 240. Bersihkan debu amplas dan cek kembali apakah permukaan kayu sudah benar-benar rata. Jika belum ulangi kembali.
Persiapan kayu dengan wood filler dan serbuk kayu sebagian besar digunakan untuk menggantikan lem kayu. Biasanya para pengrajin tradisional hanya menggunakan lem kayu yang dicampur dengans erbuk kayu. Sayangnya jika menggunakan lem kayu hasilnya akan merusak pernis karena lem tidak menyerap lapisan pernis.