Pentingnya Coating untuk Furnitur Bambu Agar Awet Hingga Puluhan Tahun

  • By Biovarnish - 31 Maret 2023 - 06:53:11

 

Konsep back to nature telah menjadi gaya hidup sebagian masyarakat untuk menyatu dengan alam, tak terkecuali pilihan material bangunan. Apakah Anda sering melihat bangunan bambu di ruang publik dan tertarik mengadopsi material bambu untuk hunian Anda?

Coba kita lihat lebih dekat warung makan keluarga yang sering dikunjungi dengan saung bambunya lengkap dengan kolam ikannya. Atau Anda kerap datang ke festival musik dan mendapati potongan bambu sebagai dekorasi. Suasana di sekitar terasa sejuk kan?

Tren penggunaan bambu untuk bangunan maupun perabotan rumah sedang naik daun, loh. Mulai maraknya penggunaan material bambu selama lima tahun terakhir ini adalah salah satu upaya untuk memposisikan bambu sebagai material yang setara dengan kayu maupun beton. Beragam jenis bambu tak hanya digunakan dalam skala kecil dan menengah saja, bambu juga digunakan dalam proyek-proyek besar yang tersebar di Indonesia seperti Bamboo Dome, Green School, dan beberapa resort yang berlokasi di Bali, atupun Saung Udjo di Jawa Barat.

Hal ini dikarenakan bambu merupakan material ramah lingkungan, memiliki daur hidup yang relatif pendek, berkelanjutan, dan bisa diolah menjadi beragam produk inovatif seperti pelapis permukaan lantai dan dinding, furnitur, serta aksesoris lainnya.

Berapa banyak ketersediaan bambu Indonesia



Sebagai salah satu hasil hutan bukan kayu, produk agroforestry ini sedang dikembangkan menjadi bahan baku potensial untuk masa mendatang sebagai pengganti kayu.

Mengingat Indonesia menjadi salah satu produsen terbesar dunia, ada 176 spesies bambu atau 11 persen jenis bambu di dunia tumbuh di Indonesia. Selain itu, ada beberapa titik sentra industri bambu olahan tingkat nasional di antaranya berlokasi di Nusa Tenggara Timur, Bali, dan Jawa Barat. Jadi, Anda tak perlu khawatir lagi untuk memilih jenis bambu yang tepat untuk hunian Anda.

Baca juga : Cara Cepat Finishing Natural Transparan Pada Kerajinan Bambu

Seberapa awet sih material bambu untuk hunian?



Pertanyaan mengenai daya tahan bambu pasti menjadi pertimbangan utama sebelum Anda mengaplikasikan material ini untuk hunian.

Bambu memiliki banyak hal yang menjadi keunggulan. Selain unik dan menarik secara visual, material bambu bersifat lebih fleksibel dan mudah dibentuk, ringan untuk furnitur, partisi ruangan, dan kuat menjadi struktur bangunan hunian organik yang tahan gempa.

kursi santai dari bambu

Tanpa adanya perawatan khusus, bambu yang telah ditebang dan dikeringkan hanya dapat bertahan selama dua tahun. Namun, keawetan bambu untuk hunian dapat bertahan hingga 10-15 tahun dan tetap berdiri kokoh tanpa harus takut bambu menjadi rapuh karena serangga, rayap, ataupun kumbang bubuk, asalkan rajin melakukan perawatan maksimal secara berkala.

Meskipun memiliki fleksibilitas yang tinggi, material bambu memiliki daya tahan yang cukup rendah. Oleh karena itu, penting untuk melakukan tindakan perlindungan material bambu mulai dari pencegahan dari mikroorganisme yang menyebabkan cepat lapuk, hingga proses coating yang menjadikan material lebih awet.

Karena bambu bersifat alami dan organik, Anda juga perlu mempertimbangkan cat pelapis untuk finishing yang ramah lingkungan juga. Salah satu cat finishing yang Anda aplikasikan ke furnitur bambu adalah produk Biovarnish dengan pengencer air yang tidak menimbulkan bau menyengat serta tidak mengandung timbal berat yang berbahaya bagi lingkungan.

Baca juga : Kursi Bambu Mulai Usang? Kuasin Aja Dengan Cat Ramah Lingkungan Ini

Jenis-jenis perawatan bambu yang biasa dilakukan



Bagaimanapun juga, Anda menginginkan furnitur bambu yang artistik sekaligus awet, kan? Maka dari itu, proses persiapan dan perawatan awal perlu dilakukan secara tepat untuk meningkatkan kenyamanan penggunaan barang dan kenyamanan tinggal Anda dalam hunian dalam jangka panjang.

a. Pengawetan tradisional



Perendaman batang-batang bambu selama beberapa bulan ke dalam air merupakan salah satu cara pengawetan tradisional yang dilakukan masyarakat Indonesia secara turun temurun. Tujuan dari perendaman ini adalah mengeluarkan pati bambu dan menggantinya dengan mineral yang terkandung dalam air, sehingga meningkatkan masa pakai bambu agar tidak mudah lapuk dan terserang hama. Sayangnya, teknik pengawetan ini memakan waktu perendaman dan pengeringan selama berbulan-bulan.

Meskipun berasal dari habitat yang dingin dan lembab, Anda perlu memilih bambu untuk struktur bangunan maupun perabotan yang berusia matang dan kadar airnya rendah.

b. Oven Bambu



Permasalahan umum yang biasanya dihadapi oleh pengerajin bambu adalah proses pengeringan dan pengawetan bambu. Jika menggunakan teknik tradisional membutuhkan waktu yang cukup lama, sedangkan permintaan pasar meningkat, maka pengerajin bambu menggunakan teknologi oven untuk mengurangi kadar air hingga 10 persen dalam waktu 6 hari.

c. Pengawetan Kimia



Tak berhenti pada proses pengawetan secara biologis saja, pengawetan bambu sebelum digunakan juga perlu dilapisi dengan bahan-bahan kimia seperti larutan anti serangga, jamur, dan bakteri secara lebih efektif. Setelah selesai melakukan pengawetan, bambu siap dirangkai dan dikreasikan sesuai dengan pesanan dan masuk ke proses finishing.

Pentingnya Finishing dan Coating Furnitur Bambu



Akan selalu ada tempat untuk dekorasi dengan material bambu. Nilai estetika pada furnitur bambu untuk dekorasi rumah dapat meningkat dengan mengekspos keindahan bentuk, motif, dan warna alami bambu. Proses finishing dengan pelapis pernis bisa memberikan kesan natural,, otentik, sekaligus modern untuk dekorasi bambu Anda.

Jika Anda sudah memiliki beberapa material bambu yang akan digunakan di area indoor, Anda bisa mengaplikasikan sendiri beberapa produk pernis ramah lingkungan dari Biovarnish, atau bisa juga menggunakan jasa pengerajin kayu/bambu. Berikut produk yang perlu diaplikasikan untuk finishing bambu yang diletakkan di dalam ruangan.

1. Biovarnish Liquid Stain



Ketika permukaan furnitur tampak rata dan kering kembali setelah pengaplikasian wood stain, Anda bisa melanjutkan aplikasi pernis sesuai dengan warna yang Anda kehendaki. Cukup campur Liquid Stain dengan air dan aplikasikan dengan kuas. Jika permukaan bambu yang Anda kerjakan cukup luas, Anda bisa menggunakan alat bantu semprot untuk mempercepat prosesnya.

produk biovarnish liquid stain

Liquid Stain atau pernis dengan pigmen natural dari Biovarnish memiliki beragam warna yang bisa Anda pilih untuk diaplikasikan pada permukaan bambu. Anda dapat mengaplikasikan warna cerah seperti varian Yellow Ox (YX 201) atau Candy Brown (YX 202) untuk memberikan kesan ruangan yang bersih nan lega.

2. Biovarnish Sanding Sealer



Pengaplikasian Biovarnish Sanding Sealer waterbased ini cukup hanya dengan menambahkan air dalam cairan Sanding Sealer, kemudian cairan dapat langsung disapukan ke permukaan bambu menggunakan kuas. Tak perlu waktu lama untuk menunggu kering, Anda bisa mengangin-anginkan permukaan bambu kurang lebih selama 30-45 menit hingga hasilnya kering sempurna.

produk biovarnish sanding sealer

3. Biovarnish Clear Coat



Langkah terakhir dalam proses refinishing adalah menyeka lapisan akhir dengan cairan pelindung agar warna pernis melekat dan tahan lama. Anda bisa menggunakan clear coat untuk hasil akhir glossy untuk furnitur bambu Anda. Produk Biovarnish Clear Coat ini bisa Anda aplikasikan dengan mencampurkan dengan air, dan mudah sekali diaplikasikan dalam sekali kuas maupun semprot.

produk biovarnish clear coat

Biarkan coating kering sempurna. Partisi ruangan dan furnitur bambu Anda siap dipasang di ruangan yang Anda inginkan.
Anda dapat membaca tips perawatan kayu lainnya di website Biovarnish maupun belanja online produk pernis Biovarnish di sini..

Simak Juga :