Cara Mudah Mengecat Pintu Kayu Tanpa Cacat Finishing Dengan Cat Ini
- By Biovarnish - 28 Januari 2020 - 21:31:08
Cacat Finishing (Brush mark) adalah masalah yang sering terjadi oleh masyarakat yang masih awam dalam bidang finishing. Kesalahan ini sering terjadi karena kurangnya memperhatikan prosedur pemakaian atau tidak mengetahui cara mengecat yang benar. Pengaplikasian cat yang kurang tepat akan menimbulkan banyak masalah. Hal yang sering terjadi selain brush mark diantaranya adalah tampilan yang tidak sama rata atau bahkan mengelupas setelah cat kering.
Warna yang tidak sama biasanya disebabkan oleh tekanan kuas atau jarak yang tidak tepat ketika menggunakan teknik semprot. Untuk menyamakan tampilan yang sudah terlanjur belang semacam ini tidak lah mudah kecuali harus mengulanginya sedari awal. Sedangkan untuk masalah cat mengelupas saat kering disebabkan oleh kekentalan cat. Cat yang terlalu kental tidak hanya menyebabkan permukaan kayu meninggalkan bekas cat melainkan cat akan mudah mengelupas terlebih jika cat tersebut merupakan cat dengan bahan dasar minyak.
Cat yang terlalu kental akan membuat daya rekat film cat tersebut tidak bisa optimal sehingga dibutuhkan pelarut dengan takaran yang pas. Selama ini, cat kayu yang banyak digunakan adalah cat dengan bahan dasar minyak yang notabene menggunakan pelarut thinner atau spiritus. Karakter cat ini cenderung mudah mengelupas dan merenggang ketika sudah kering. Untuk menghindari cat mengelupas maka gunakan cat kayu dengan tekstur liquid. Biasanya plitur yang memiliki tekstur semacam ini sehingga banyak masyarakat lebih menggunakan plitur untuk finishing furniture.
Meskipun plitur saat ini bertekstur liquid namun tetap saja membutuhkan pelarut untuk menurunkan intensitas warna. Plitur saat dibedakan menjadi dua yakni plitur dengan pelarut thinner atau spiritus dan plitur dengan pelarut air. Keduanya memiliki tampilan yang hampir sama namun perbedaan yang cukup mencolok adalah tingkat kilap yang dimiliki dari keduanya. Plitur dengan pelarut thinner cenderung lebih mengkilap daripada plitur dengan pelarut air. Hal ini dikarenakan kandungan minyak yang dimiliki oleh plitur berpelarut thinner. Sayangnya, karena terdapat kandungan minyak tersebutlah cat tersebut justru lebih cepat menguap dan akan mengganggu tampilan seiring waktu.
Jika dilihat dari ketahanan, justru cat berbahan dasar air lebih bertahan lama daripada cat berbahan dasar minyak atau solvent. Sebab, cat kayu berbahan dasar air tidak mengalami penguapan dan tidak mudah memudar ketika tersentuh dengan air. Sayangnya, cat kayu berbahan dasar air justru masih langka di Indonesia. Hal ini dikarenakan masih banyak masyarakat yang belum mengetahui dan mengenal jenis cat kayu tersebut.
Perlu diketahui bahwa masyarakat dunia justru merekomendasikan penggunaan cat kayu berbahan dasar air karena kandungan bahannya yang lebih ramah lingkungan. Bahkan kemunculan cat berbahan dasar air ini sebagai alternative cat konvensional yang notabene mengandung bahan kimia berbahaya dan memiliki kandungan VOC yang tinggi. Bahkan dikatakan cat kayu berbahan dasar air merupakan cat kayu yang ramah lngkungan dan tidak memberikan dampak buruk pada kesehatan dan lingkungan. Maka dari itu lah, masyarakat dunia saat ini lebih selektif dalam memilih cat untuk furniture.
Jika Anda sering mengunjungi ke pameran furniture, buyer dari mancanegara pada umumnya tidak hanya sekedar melihat kualitas dan tampilan dari produk furniture tersebut melainkan cat yang digunakan. Sebab, banyak negara di dunia saat ini sudah melarang penggunaan cat berbahan solvent yang memiliki kandungan bahan kimia berbahaya dan VOC yang tinggi.
Produk finishing yang ramah lingkungan memang belum begitu banyak dijumpai di Indonesia namun masyarakat saat ini telah menyadari akan pentingnya cat berbahan dasar air. Maka dari itu, peningkatan produksi cat ini justru lebih cepat daripada cat konvensional pada umumnya. Meskipun hanya beberapa produsen cat lokal saja yang memproduksi cat ini namun hal ini menjadi titik terang dari kemajuan cat berbahan dasar air.
Salah satu cat berbahan dasar air yang merupakan produk lokal adalah Biovarnish. Cat kayu ini merupakan cat kayu yang terbuat dari bahan water based acrylic yang sudah disesuaikan dengan standar regulasi keamanan bahan kimia internasional yakni US EPA dan ECHA-Reach. Sehingga kandungan bahan kimia pada cat serta kandungan VOC sangat ditekan seminimal mungkin hingga memenuhi standar dan tidak menyebabkan berbagai gangguan pada kesehatan maupun lingkungan.
Jika Anda menggunakan cat kayu berbahan dasar air maka ada kemungkinan brush mark cukup kecil. Namun, yang perlu dipastikan adalah cara Anda dalam memegang kuas ketika pengaplikasian cat. Baik menggunakan cat berbahan dasar air atau cat berbahan dasar solvent, apabila cara menggunakan kuasnya tidak tepat maka kemungkinan besar akan meninggalkan bekas kuas.
Ada tiga cara yang bisa Anda lakukan ketika memilih kuas untuk proses finishing:
Jika Anda menggunakan cara-cara diatas maka kemungkinan kecil cat yang akan diaplikasikan ke pintu atau furniture kayu lainnya meninggalkan bekas kuas.
Setelah mengetahui teknik kuas yang tepat dan benar maka tidak ada salahnya Anda mencobanya dahulu terhadap media sample sebelum melakukan finishing ke pintu kayu Anda. Hal ini akan memudahkan Anda dan mengetahui seberapa tekanan kuas agar tidak meninggalkan brush mark.
Nah, untuk mendapatkan tampilan natural kayu pada pintu menggunakan Biovarnish maka Anda bisa menggunakan varian produk dari Biovarnish yakni Biovarnish Wood Filler, Biovarnish Wood Stain dan Biovarnish Clear Coat. Cat tersebut telah memenuhi standar dalam hal finishing yang mana dimulai dari tahap basecoat, maincoat hingga topcoat sehingga Anda tidak perlu bingung dalam memilih cat disetiap tahapnya.
Berikut tahapan finishing menggunakan Biovarnish untuk mendapatkan tampilan natural kayu:
Warna yang tidak sama biasanya disebabkan oleh tekanan kuas atau jarak yang tidak tepat ketika menggunakan teknik semprot. Untuk menyamakan tampilan yang sudah terlanjur belang semacam ini tidak lah mudah kecuali harus mengulanginya sedari awal. Sedangkan untuk masalah cat mengelupas saat kering disebabkan oleh kekentalan cat. Cat yang terlalu kental tidak hanya menyebabkan permukaan kayu meninggalkan bekas cat melainkan cat akan mudah mengelupas terlebih jika cat tersebut merupakan cat dengan bahan dasar minyak.
Cat yang terlalu kental akan membuat daya rekat film cat tersebut tidak bisa optimal sehingga dibutuhkan pelarut dengan takaran yang pas. Selama ini, cat kayu yang banyak digunakan adalah cat dengan bahan dasar minyak yang notabene menggunakan pelarut thinner atau spiritus. Karakter cat ini cenderung mudah mengelupas dan merenggang ketika sudah kering. Untuk menghindari cat mengelupas maka gunakan cat kayu dengan tekstur liquid. Biasanya plitur yang memiliki tekstur semacam ini sehingga banyak masyarakat lebih menggunakan plitur untuk finishing furniture.
Meskipun plitur saat ini bertekstur liquid namun tetap saja membutuhkan pelarut untuk menurunkan intensitas warna. Plitur saat dibedakan menjadi dua yakni plitur dengan pelarut thinner atau spiritus dan plitur dengan pelarut air. Keduanya memiliki tampilan yang hampir sama namun perbedaan yang cukup mencolok adalah tingkat kilap yang dimiliki dari keduanya. Plitur dengan pelarut thinner cenderung lebih mengkilap daripada plitur dengan pelarut air. Hal ini dikarenakan kandungan minyak yang dimiliki oleh plitur berpelarut thinner. Sayangnya, karena terdapat kandungan minyak tersebutlah cat tersebut justru lebih cepat menguap dan akan mengganggu tampilan seiring waktu.
Jika dilihat dari ketahanan, justru cat berbahan dasar air lebih bertahan lama daripada cat berbahan dasar minyak atau solvent. Sebab, cat kayu berbahan dasar air tidak mengalami penguapan dan tidak mudah memudar ketika tersentuh dengan air. Sayangnya, cat kayu berbahan dasar air justru masih langka di Indonesia. Hal ini dikarenakan masih banyak masyarakat yang belum mengetahui dan mengenal jenis cat kayu tersebut.
Perlu diketahui bahwa masyarakat dunia justru merekomendasikan penggunaan cat kayu berbahan dasar air karena kandungan bahannya yang lebih ramah lingkungan. Bahkan kemunculan cat berbahan dasar air ini sebagai alternative cat konvensional yang notabene mengandung bahan kimia berbahaya dan memiliki kandungan VOC yang tinggi. Bahkan dikatakan cat kayu berbahan dasar air merupakan cat kayu yang ramah lngkungan dan tidak memberikan dampak buruk pada kesehatan dan lingkungan. Maka dari itu lah, masyarakat dunia saat ini lebih selektif dalam memilih cat untuk furniture.
Jika Anda sering mengunjungi ke pameran furniture, buyer dari mancanegara pada umumnya tidak hanya sekedar melihat kualitas dan tampilan dari produk furniture tersebut melainkan cat yang digunakan. Sebab, banyak negara di dunia saat ini sudah melarang penggunaan cat berbahan solvent yang memiliki kandungan bahan kimia berbahaya dan VOC yang tinggi.
Produk finishing yang ramah lingkungan memang belum begitu banyak dijumpai di Indonesia namun masyarakat saat ini telah menyadari akan pentingnya cat berbahan dasar air. Maka dari itu, peningkatan produksi cat ini justru lebih cepat daripada cat konvensional pada umumnya. Meskipun hanya beberapa produsen cat lokal saja yang memproduksi cat ini namun hal ini menjadi titik terang dari kemajuan cat berbahan dasar air.
Salah satu cat berbahan dasar air yang merupakan produk lokal adalah Biovarnish. Cat kayu ini merupakan cat kayu yang terbuat dari bahan water based acrylic yang sudah disesuaikan dengan standar regulasi keamanan bahan kimia internasional yakni US EPA dan ECHA-Reach. Sehingga kandungan bahan kimia pada cat serta kandungan VOC sangat ditekan seminimal mungkin hingga memenuhi standar dan tidak menyebabkan berbagai gangguan pada kesehatan maupun lingkungan.
Finishing Pintu Kayu Tanpa Brush Mark
Jika Anda menggunakan cat kayu berbahan dasar air maka ada kemungkinan brush mark cukup kecil. Namun, yang perlu dipastikan adalah cara Anda dalam memegang kuas ketika pengaplikasian cat. Baik menggunakan cat berbahan dasar air atau cat berbahan dasar solvent, apabila cara menggunakan kuasnya tidak tepat maka kemungkinan besar akan meninggalkan bekas kuas.
Ada tiga cara yang bisa Anda lakukan ketika memilih kuas untuk proses finishing:
- Gunakan kuas dengan bulu-bulu yang halus.
- Gunakan kuas selama proses finishing dengan tekanan yang ringan
- Jika Anda adalah seorang pemula atau tidak mahir dalam hal finishing, maka Anda bisa melapisi kuas dengan kain katun yang bersih
Jika Anda menggunakan cara-cara diatas maka kemungkinan kecil cat yang akan diaplikasikan ke pintu atau furniture kayu lainnya meninggalkan bekas kuas.
Setelah mengetahui teknik kuas yang tepat dan benar maka tidak ada salahnya Anda mencobanya dahulu terhadap media sample sebelum melakukan finishing ke pintu kayu Anda. Hal ini akan memudahkan Anda dan mengetahui seberapa tekanan kuas agar tidak meninggalkan brush mark.
Nah, untuk mendapatkan tampilan natural kayu pada pintu menggunakan Biovarnish maka Anda bisa menggunakan varian produk dari Biovarnish yakni Biovarnish Wood Filler, Biovarnish Wood Stain dan Biovarnish Clear Coat. Cat tersebut telah memenuhi standar dalam hal finishing yang mana dimulai dari tahap basecoat, maincoat hingga topcoat sehingga Anda tidak perlu bingung dalam memilih cat disetiap tahapnya.
Berikut tahapan finishing menggunakan Biovarnish untuk mendapatkan tampilan natural kayu:
- Pastikan kayu yang Anda gunakan sudah bersih dan sama rata. Hal ini bertujuan untuk memudahkan proses finishing dan cat akan lebih cepat melekat ke permukaan kayu.
- Campurkan air dengan Biovarnish wood filler lalu aduk hingga tercampur dengan baik. Aplikasikan ke seluruh permukaan kayu menggunakan pisau palet atau sejenisnya. Kemudian diamkan selama 30 menit dan amplas menggunakan kertas amplas alumunium oxide no. 240 apabila sudah kering
- Campurkan air dan Biovarnish Wood Stain dengan perbandingan 2 bahan: 1 air kemudian aduk hingga homogen. Lalu aplikasikan menggunakan kuas ke seluruh permukaan kayu lalu diamka selama 60 menit apabila sudah diaplikasikan ke seluruh permukaan kayu. Jika sudah kering sentuh, amplas ambang permukaan kayu menggunakan kertas amplas alumunium oxide no. 400
- Gunakan Biovarnish Clear Coat untuk mengunci warna sekaligus memberikan hasil tampilan akhir yang optimal. Aplikasikan cat ini ke seluruh permukaan kayu kemudian diamkan selama semalaman untuk hasil yang optimal.