Finishing DIY: Teknik Dasar Dalam menggunakan Wood Stain Pada Kayu
- By Biovarnish - 08 Agustus 2019 - 01:30:56
Ada yang tahu apa sih perbedaan antara stain dan juga pernis? Keduanya sangatlah berbeda, sayangnya seringkali stain dianggap sebagai pernis. Padahal fungsi masing-masing tidaklah sama. Stain mengandung pigmen dalam jumlah yang tidak banyak sehingga menghasilkan tampilan warna natural pada kayu.
Kayu yang di finishing dengan stain akan memiliki warna kayu lebih tajam dimana serat akan tampak lebih menarik. Stain juga tidak dapat membentuk lapisan film pelindung sehingga tanpa dilapisi dengan pernis di atasnya, warnanya akan mudah pudar.
Pernis disisi lain justru membentuk lapisan film, oleh karena itu pernis selalu diaplikasikan terakhir. Warna dari pernis adalah transparan dan tidak memiliki kandungan pigmen. Hanya saja beberapa jenis pernis yang mengandung solvent mudah berubah menjadi warna kekuningan.
Perubahan warna pernis tersebut disebabkan oleh kandungan logam berat yang cukup tinggi yaitu formalin. Sudah tahu bukan apa perbedaan antara pernis dan juga stain. Nah untuk stain sendiri memiliki berbagai macam nama di pasaran seperti wood stain atau liquid stain. Keduanya memiliki fungsi dan cara aplikasi yang sama. Mau tahu bagaimana cara menggunakan stain yang benar?
Melakukan finishing sendiri di rumah bisa saja gagal atau bahkan berhasil. Keberhasilan tergantung dengan kemahiran seseorang dalam melakukan finishing. Tenang saja kemahiran tersebut bisa kok dipelajari, asalkan Anda rajin dan teliti saat mempersiapkan material sebelum dilapisi dengan cat.
Apapun jenis kayu yang hendak di finishing, persiapan wajib dilakukan. Termasuk di dalamnya adalah pengamplasan, membersihkan kotoran keras yang menempel hingga memperbaiki cacat yang muncul pada permukaan. Proses perbaikan cacat ini tergantung dengan hasil finishing yang diinginkan, dan selalu menggunakan wood filler.
Apabila permukaan kayu sangat kasar mulailah dengan menggunakan amplas aluminium oxide nomor 120 atau 150. Jika ingin mendapatkan permukaan yang rata gunakan mesin atau balok kayu. Amplaslah sejalur dengan arah serat kayu. Kertas amplas harus sering diganti apabila pasir di permukaannya sudah memulai halus.
Ganti juga kertas amplas menuju nomor yang lebih besar hingga maksimal pada nomor 220. Ketika permukaan sudah mulai halus segera bersihkan semua debu bekas amplas. Bersihkan juga pada bagian cekungan dengan menggunakan obeng.
Jika permukaan sudah halus, Anda bisa mulai memperbaiki permukaan yang cacat. Tentukan dahulu tingkat kerusakannya, jika besar dan dalam campurkan Biovarnish wood filler dengan serbuk kayu. Baru isi bagian lubang cacat tersebut hingga penuh. Apabila tidak rusak parah, Anda bisa langsung mengisi lubang tersebut dengan wood filler.
Isi hingga penuh dan ratakan baru tunggu selama 20 menit hingga kering. Kemudian baru amplas dengan kertas nomor 240. Pengamplasan dilakukan hingga warna dan serat kayu terlihat. Terakhir bersihkan semua debu amplas dan pastikan cacat tidak lagi terlihat.
Permukaan kayu sudah siap, kini saatnya untuk memberikan lapisan stain. Tapi jangan terburu-buru, karena beberapa jenis kayu tidak bisa langsung dilapisi. Kayu yang memiliki pori berukuran lebih besar seperti pinus cenderung mudah meningkatkan minyak kayu.
Ketika dilapisi dengan wood stain penyerapan yang tidak merata terjadi sehingga minyak akan naik. Menghindari hal tersebut sebaiknya Anda melapisi sanding sealer terlebih dahulu. Sealer berfungsi untuk menutup pori kayu sehingga berubah menjadi permukaan yang lebih merata.
Anda bisa mengaplikasikan Biovarnish sanding sealer terlebih dahulu. Produk ini terbuat dari air yang juga kompatibel dengan wood stain berbahan sama. Anda bisa mengaplikasikannya dengan terlebih dahulu dilarutkan bersama air. Kemudian kuaskan searah serat kayu, tunggu kering baru di amplas ambang.
Ada tiga teknik yang bisa Anda lakukan untuk mengaplikasikan stain. Masing-masing teknik ini disesuaikan dengan alat aplikasi. Apa saja teknik yang bisa Anda pilih untuk digunakan? Ikuti langkah ini.
Cara yang praktis dan paling mudah adalah dengan kuas. Langkah pertama ini paling sering dilakukan oleh pemula karena kuas sangat mudah didapatkan dengan harga murah. Anda bisa menggunakan Biovarnish wood stain yang mudah diaplikasikan dengan kuas. Hanya saja jenis kuas yang digunakan harus berbulu nilon.
Cara aplikasinya adalah sebagai berikut ini:
Biovarnish wood stain selain dengan kuas juga bisa diaplikasikan dengan kain. Teknik ini disebut wiping. Dalam teknik ini Anda juga membutuhkan kuas hanya saja tidak untuk meratakan hingga halus. Kain yang digunakan harus kering dan terbuat dari bahan katun sehingga tidak menyerap stain berlebihan.
Langkah aplikasinya adalah sebagai berikut:
Teknik terakhir adalah menggunakan spray gun. Disini Anda bisa menggunakan bahan yang sama yaitu Biovarnish wood stain. Melarutkan bahan adalah bagian terpenting ketika Anda menggunakan teknik ini. Ditambah lagi berhati-hatilah dalam menyemprotkan dan sebaiknya coba di permukan lain sebelum akhirnya mengaplikasikan pada permukaan kayu.
Cara aplikasi wood stain dengan spray gun:
Apabila wood stain sudah diaplikasikan dengan benar, kering dan selesai di amplas. Segera bersihkan semua debu bekas pengamplasan. Kemudian untuk proteksi terakhir Anda membutuhkan pernis yang tidak lain adalah Biovarnish clear coat.
Clear coat bisa diaplikasikan dengan kuas atau semprot, tetapi tidak direkomendasikan dengan kain. Langkah-langkah aplikasinya tidak jauh berbeda, Anda hanya perlu melarutkan kemudian menunggu permukaan mengering.
Proses kering pernis membutuhkan waktu sekitar 24 jam. Cara mudahnya Anda bisa mendiamkan kayu selama semalaman di dalam ruangan yang kering dan juga bersih.
Kayu yang di finishing dengan stain akan memiliki warna kayu lebih tajam dimana serat akan tampak lebih menarik. Stain juga tidak dapat membentuk lapisan film pelindung sehingga tanpa dilapisi dengan pernis di atasnya, warnanya akan mudah pudar.
Pernis disisi lain justru membentuk lapisan film, oleh karena itu pernis selalu diaplikasikan terakhir. Warna dari pernis adalah transparan dan tidak memiliki kandungan pigmen. Hanya saja beberapa jenis pernis yang mengandung solvent mudah berubah menjadi warna kekuningan.
Perubahan warna pernis tersebut disebabkan oleh kandungan logam berat yang cukup tinggi yaitu formalin. Sudah tahu bukan apa perbedaan antara pernis dan juga stain. Nah untuk stain sendiri memiliki berbagai macam nama di pasaran seperti wood stain atau liquid stain. Keduanya memiliki fungsi dan cara aplikasi yang sama. Mau tahu bagaimana cara menggunakan stain yang benar?
Persiapan Sebelum Finishing
Melakukan finishing sendiri di rumah bisa saja gagal atau bahkan berhasil. Keberhasilan tergantung dengan kemahiran seseorang dalam melakukan finishing. Tenang saja kemahiran tersebut bisa kok dipelajari, asalkan Anda rajin dan teliti saat mempersiapkan material sebelum dilapisi dengan cat.
Apapun jenis kayu yang hendak di finishing, persiapan wajib dilakukan. Termasuk di dalamnya adalah pengamplasan, membersihkan kotoran keras yang menempel hingga memperbaiki cacat yang muncul pada permukaan. Proses perbaikan cacat ini tergantung dengan hasil finishing yang diinginkan, dan selalu menggunakan wood filler.
Pengamplasan Kayu
Apabila permukaan kayu sangat kasar mulailah dengan menggunakan amplas aluminium oxide nomor 120 atau 150. Jika ingin mendapatkan permukaan yang rata gunakan mesin atau balok kayu. Amplaslah sejalur dengan arah serat kayu. Kertas amplas harus sering diganti apabila pasir di permukaannya sudah memulai halus.
Ganti juga kertas amplas menuju nomor yang lebih besar hingga maksimal pada nomor 220. Ketika permukaan sudah mulai halus segera bersihkan semua debu bekas amplas. Bersihkan juga pada bagian cekungan dengan menggunakan obeng.
Memperbaiki Cacat Pada Permukaan
Jika permukaan sudah halus, Anda bisa mulai memperbaiki permukaan yang cacat. Tentukan dahulu tingkat kerusakannya, jika besar dan dalam campurkan Biovarnish wood filler dengan serbuk kayu. Baru isi bagian lubang cacat tersebut hingga penuh. Apabila tidak rusak parah, Anda bisa langsung mengisi lubang tersebut dengan wood filler.
Isi hingga penuh dan ratakan baru tunggu selama 20 menit hingga kering. Kemudian baru amplas dengan kertas nomor 240. Pengamplasan dilakukan hingga warna dan serat kayu terlihat. Terakhir bersihkan semua debu amplas dan pastikan cacat tidak lagi terlihat.
3 Teknik Aplikasi Stain Menggunakan Alat Berbeda
Permukaan kayu sudah siap, kini saatnya untuk memberikan lapisan stain. Tapi jangan terburu-buru, karena beberapa jenis kayu tidak bisa langsung dilapisi. Kayu yang memiliki pori berukuran lebih besar seperti pinus cenderung mudah meningkatkan minyak kayu.
Ketika dilapisi dengan wood stain penyerapan yang tidak merata terjadi sehingga minyak akan naik. Menghindari hal tersebut sebaiknya Anda melapisi sanding sealer terlebih dahulu. Sealer berfungsi untuk menutup pori kayu sehingga berubah menjadi permukaan yang lebih merata.
Anda bisa mengaplikasikan Biovarnish sanding sealer terlebih dahulu. Produk ini terbuat dari air yang juga kompatibel dengan wood stain berbahan sama. Anda bisa mengaplikasikannya dengan terlebih dahulu dilarutkan bersama air. Kemudian kuaskan searah serat kayu, tunggu kering baru di amplas ambang.
Ada tiga teknik yang bisa Anda lakukan untuk mengaplikasikan stain. Masing-masing teknik ini disesuaikan dengan alat aplikasi. Apa saja teknik yang bisa Anda pilih untuk digunakan? Ikuti langkah ini.
Teknik Aplikasi Stain dengan Kuas
Cara yang praktis dan paling mudah adalah dengan kuas. Langkah pertama ini paling sering dilakukan oleh pemula karena kuas sangat mudah didapatkan dengan harga murah. Anda bisa menggunakan Biovarnish wood stain yang mudah diaplikasikan dengan kuas. Hanya saja jenis kuas yang digunakan harus berbulu nilon.
Cara aplikasinya adalah sebagai berikut ini:
- Larutkan Biovarnish wood stain terlebih dahulu dalam wadah terpisah. Gunakan perbandingan 4 : 1 air hingga tercampur rata.
- Kuaskan cat ke seluruh permukan kayu searah dengan serat. Pastikan semua merata khususnya bagian sudut dalam.
- Tunggu stain mengering selama 60 menit tanpa harus dijemur. Setelah kering Anda bisa mengamplasnya secarambang.
- Gunakan amplas alumunium oxide nomor 400 jangan lupa bersihkan debu amplas. Anda bisa mengulangi langkah yang sama hingga 2 atau 3 kali lapisan.
Teknik Aplikasi Stain dengan Kain
Biovarnish wood stain selain dengan kuas juga bisa diaplikasikan dengan kain. Teknik ini disebut wiping. Dalam teknik ini Anda juga membutuhkan kuas hanya saja tidak untuk meratakan hingga halus. Kain yang digunakan harus kering dan terbuat dari bahan katun sehingga tidak menyerap stain berlebihan.
Langkah aplikasinya adalah sebagai berikut:
- Campurkan Biovarnish wood stain menggunakan perbandingan yang sama. Aduk hingga merata.
- Kuaskan wood stain ke seluruh permukaan tidak perlu takut dengan brush mark.
- Sebelum mengering, hapus permukaan stain dengan kain ke arah serat kayu yang sama.
- Diamkan permukaan mengering selama 60 menit kemudian amplas.
Teknik Aplikasi Stain dengan Spray Gun
Teknik terakhir adalah menggunakan spray gun. Disini Anda bisa menggunakan bahan yang sama yaitu Biovarnish wood stain. Melarutkan bahan adalah bagian terpenting ketika Anda menggunakan teknik ini. Ditambah lagi berhati-hatilah dalam menyemprotkan dan sebaiknya coba di permukan lain sebelum akhirnya mengaplikasikan pada permukaan kayu.
Cara aplikasi wood stain dengan spray gun:
- Encerkan Biovarnish wood stain dengan air hingga mendapatkan viskositas 11-12 NK2.
- Tuang ke dalam tabung spray hingga ¾ bagian kemudian tutup dengan rapat. COba semprotkan ke permukaan berbeda sambil diatur tekanan angin dan jarak penyemprotan.
- Semprotkan dengan arah vertikal terlebih dahulu hingga merata. Kemudian semprotkan lagi ke arah horisontal. Atur jarak semprot sekitar 15 cm.
- Diamkan wood stain agar mengering selama 60 menit baru di amplas dengan ambang.
Proteksi Terakhir Sebelum Kayu Digunakan
Apabila wood stain sudah diaplikasikan dengan benar, kering dan selesai di amplas. Segera bersihkan semua debu bekas pengamplasan. Kemudian untuk proteksi terakhir Anda membutuhkan pernis yang tidak lain adalah Biovarnish clear coat.
Clear coat bisa diaplikasikan dengan kuas atau semprot, tetapi tidak direkomendasikan dengan kain. Langkah-langkah aplikasinya tidak jauh berbeda, Anda hanya perlu melarutkan kemudian menunggu permukaan mengering.
Proses kering pernis membutuhkan waktu sekitar 24 jam. Cara mudahnya Anda bisa mendiamkan kayu selama semalaman di dalam ruangan yang kering dan juga bersih.