Finishing Natural Kayu Pada Kayu Yang Terserang Jamur Blue Stain
- By Biovarnish - 20 Juli 2019 - 11:50:08
Kayu yang terserang blue stain membutuhkan penanganan yang tepat terutama jika menginginkan tampilan natural kayu. Bagaimana teknik finishing natural kayu pada kayu yang terserang blue stain?
Kayu merupakan bahan substrat alam yang banyak dimanfaatkan
dalam kebutuhan sehari-hari hingga industri. Sedangkan kayu yang banyak
dijumpai di Indonesia memiliki ragam yang sangat banyak sehingga wajar saja
jika kayu-kayu tersebut juga banyak digunakan sebagai furniture atau bahkan
konstruksi bangunan. Sebab, kayu memiliki keawetan dan ketahanan yang bagus
sehingga banyak dimanfaatkan sebagai furniture maupun konstruksi bangunan.
Alasan lain untuk memilih kayu sebagai bahan baku furniture yakni karena
tampilannya yang menarik dengan menonjolkan serat yang dimiliki.
Namun, setiap kayu memiliki keunggulan dan kekurangan
masing-masing terutama kayu-kayu yang di dapatkan di wilayah tropis seperti di
Indonesia. Kayu yang banyak dijumpai biasanya memiliki tingkat keawetan yang
cukup baik namun sayangnya tidak semua jenis kayu mampu bertahan dengan baik
apabila dalam keadaan lembab. Sebab, kayu merupakan salah satu substrat yang
menjadi bahan makanan bagi rayap karena kandungan selulosa yang dimiliki. Disisi
lain, tumbuhan yang tumbuh di pegunungan pada umumnya mengandung banyak mineral
sehingga ketika kayu ini akan digunakan sangat memungkinkan jamur menyerang.
Jamur yang sangat menyukai kayu-kayu basah semacam ini biasanya adalah blue
stain.
Jamur blue stain adalah jamur yang menyerang serat-serat
kayu sehingga membuat kayu tampak biru kehitaman. Untuk menghilangkan jamur
blue stain ini cukup sulit karena tidak cukup hanya ditutup dengan coating saja
melainkan membutuhkan teknik tertentu. Tentunya kayu yang terserang blue stain
cukup mengganggu terutama kayu yang akan digunakan tersebut dengan hasil akhir
natural kayu yang notabene tampilan seratnya terlhat. Karena bekas jamur blue
stain ini cukup jelas, sangat memungkinkan apabila tidak diatasi maka warna
hasil finishing terkesan belang. Dengan tampilan semacam ini akan merugikan
bagi pengrajin sehingga membutuhkan penanganan yang tepat.
Untuk mengatasi blue
stain pada kayu yang akan melalui finishing natural kayu membutuhkan proses
yang dinamakan bleaching kayu. Tahap bleaching ini biasanya dilakukan sebelum
proses finishing atau sebelum kayu tersebut di oven. Apabila kayu sudah kering
sempurna, maka kayu tersebut sudah siap dibentuk pola sesuai yang diinginkan
kemudian masuk ke tahap finishing.
Finishing Natural Kayu Pada Furniture Kayu
Sebelum memasuki tahap proses finishing, pastikan kondisi
kayu yang dgunakan dalam kondisi baik. Mulai dari tingkat kekeringan hingga
tampilan dari kayu itu sendiri sehingga akan mempermudah proses finishing serta
hasilnya pun akan lebih memuaskan. Apabila kayu yang digunakan adalah jenis
kayu dengan kelas 2 maka membutuhkan beberapa tahapan untuk menyamarkan
berbagai cacat kayu dan melindungi kayu dari berbagai kerusakan. Biasanya kayu
kelas medium memiliki ketahanan dan keawetan yang cukup baik namun tetap rentan
terhadap serangan serangga maupun jamur.
Apabila terdapat beberapa kecacatan maka tahap yang harus
dilakukan adalah dengan mengaplikasikan filler atau dempul. Berbeda halnya
dengan kayu yang mengalami cacat kayu seperti belang atau jamur blue stain
seperti yang sudah disinggung diatas. Maka penanganan yang tepat adalah
menyamarkan bekas belang atau jamur blue stain tersebut dengan pemutih kayu
atau dikenal dengan proses bleaching.
Pengrajin kayu sangat mengenal jenis cacat yang satu ini
bahkan sudah menjadi masalah klasik di dunia perkayuan. Sebab, bekas jamur blue
stain sangat mempengaruhi komersial dari kayu itu sendiri, sehingga untuk
menyamarkan cacat kayu ini dibutuhkan proses bleaching. Bahan bleaching apakah
yang tepat untuk kayu agar proses finishing tepat dan hasilnya terlihat natural
kayu alami?
Kebanyakan pengrajin kayu akan menggunakan H202 untuk
menyamarkan cacat kayu yang disebabkan oleh jamur blue stain. H202 merupakan
bahan bleaching yang sudah umum digunakan pada dunia finishing. Namun, hasil
dari h202 ini tidaklah memuaskan karena memberikan tampilan putih pucat dan
bahkan bisa menyebabkan bahan logam sekitarnya terinduksi. Keasaman senyawa ini
tentunya tidak bagus bagi kesehatan terutama bagi Anda yang memiliki riwayat
alergi terhadap bahan-bahan kimia tertentu.
Jika Anda menginginkan hasil yang lebih natural dan cukup
aman digunakan, Anda bisa menggunakan White Agent (WA) 250. Bahan bleaching
memberikan hasil cerah yang natural dan sangat cocok digunakan untuk finishing
natural kayu. Sebab, tampilan cerah alami membuat serat pada kayu terlihat
dengan baik dan tidak terkesan manipulatif. Cara penggunaannya pun sangat
mudah, Anda bisa mengaplikasikannya dengan cara di celup atau dikuas pada
permukaan media kayu tersebut. Apabila sudah mendapatkan hasil yang diinginkan,
maka tahap selanjutnya adalah proses finishing.
Tentunya menginginkan proses finishing berjalan dengan aman
dan tidak menyebabkan kerusakan lingkungan, bukan? Tidak perlu khawatir, setelah
Anda mengaplikasikan WA-250 yang cukup aman digunakan, maka bahan finishing
yang bisa Anda aplikasikan adalah cat water based, salah satunya Biovarnish.
Cat ini merupakan jenis cat kayu yang jauh lebih aman dan ramah lingkungan
daripada jenis cat yang tersebar di pasaran.
Kenapa harus menggunakan cat water based untuk proses finishing?
Pentingnya Cat Water Based Untuk Finishing
Cat water based merupakan jenis cat kayu yang aman digunakan
dan bahkan di berbagai negara modern seperti Jepang, negara di Eropa dan negara
maju lainnya telah memulai penggunaan cat water based sejak puluhan tahun lalu.
Hal ini disebabkan cat water based tidak memberikan dampak yang membahayakan
bagi kesehatan dan lingkungan. Dengan kualitas cat water based ini lah yang sesuai dengan berjalannya
gerakan ramah lingkungan untuk mencegah pemanasan global yang selama ini
terjadi.
Salah satu penyebab pemanasan global ternyata cat yang
digunakan selama ini. Apakah terdapat kandungan yang membahayakan pada cat yang
sering kita digunakan? Cat yang tersebar di pasaran pada umumnya adalah cat
solvent based. Dan jenis cat solvent based merupakan jenis cat kayu yang
mengandung bahan kimia dan senyawa VOC yang sangat tinggi. Kandungan VOC yang
sangat tinggi ini lah yang menjadi salah satu pemicu pemanasan global dengan
terjadinya pelebaran lubang lapisan ozon. Disisi lain, senyawa organik VOC juga
menyebabkan gangguan kesehatan diantaranya iritasi, gangguan pencernaan,
gangguan pernafasan, gangguan sistem syaraf dan bahkan kanker. Ini lah kenapa
cat solvent based sudah dilarang digunakan di berbagai negara maju di dunia.
Biovarnish diantaranya Biovarnish Wood Stain merupakan cat
water based yang aman digunakan dan cocok untuk memberikan hasil natural kayu.
Dengan fleksibiltas yang dimilikinya membuat cat water based memiliki daya
tahan yang cukup lama daripada cat solvent based. Disisi lain, cat water based
juga lebih menguntungkan karena biaya yang dikeluarkan tidaklah cukup banyak
daripada cat-cat yang ada. Untuk pengaplikasian, Biovarnish wood stain ini bisa
diaplikasikan dengan berbagai metode seperti kuas, oles, bal ataupun semprot.
Sudah tahu kan kenapa pentingnya memilih bahan finishing
yang aman dan ramah lingkungan? Yuk
beralih dari pengguna cat berbahan kimia berbahaya ke cat yang aman dan
ramah lingkungan seperti Biovarnish Wood Stain! Semoga Bermanfaat!
Kayu merupakan bahan substrat alam yang banyak dimanfaatkan
dalam kebutuhan sehari-hari hingga industri. Sedangkan kayu yang banyak
dijumpai di Indonesia memiliki ragam yang sangat banyak sehingga wajar saja
jika kayu-kayu tersebut juga banyak digunakan sebagai furniture atau bahkan
konstruksi bangunan. Sebab, kayu memiliki keawetan dan ketahanan yang bagus
sehingga banyak dimanfaatkan sebagai furniture maupun konstruksi bangunan.
Alasan lain untuk memilih kayu sebagai bahan baku furniture yakni karena
tampilannya yang menarik dengan menonjolkan serat yang dimiliki.
Namun, setiap kayu memiliki keunggulan dan kekurangan
masing-masing terutama kayu-kayu yang di dapatkan di wilayah tropis seperti di
Indonesia. Kayu yang banyak dijumpai biasanya memiliki tingkat keawetan yang
cukup baik namun sayangnya tidak semua jenis kayu mampu bertahan dengan baik
apabila dalam keadaan lembab. Sebab, kayu merupakan salah satu substrat yang
menjadi bahan makanan bagi rayap karena kandungan selulosa yang dimiliki. Disisi
lain, tumbuhan yang tumbuh di pegunungan pada umumnya mengandung banyak mineral
sehingga ketika kayu ini akan digunakan sangat memungkinkan jamur menyerang.
Jamur yang sangat menyukai kayu-kayu basah semacam ini biasanya adalah blue
stain.
Jamur blue stain adalah jamur yang menyerang serat-serat
kayu sehingga membuat kayu tampak biru kehitaman. Untuk menghilangkan jamur
blue stain ini cukup sulit karena tidak cukup hanya ditutup dengan coating saja
melainkan membutuhkan teknik tertentu. Tentunya kayu yang terserang blue stain
cukup mengganggu terutama kayu yang akan digunakan tersebut dengan hasil akhir
natural kayu yang notabene tampilan seratnya terlhat. Karena bekas jamur blue
stain ini cukup jelas, sangat memungkinkan apabila tidak diatasi maka warna
hasil finishing terkesan belang. Dengan tampilan semacam ini akan merugikan
bagi pengrajin sehingga membutuhkan penanganan yang tepat.
Untuk mengatasi blue
stain pada kayu yang akan melalui finishing natural kayu membutuhkan proses
yang dinamakan bleaching kayu. Tahap bleaching ini biasanya dilakukan sebelum
proses finishing atau sebelum kayu tersebut di oven. Apabila kayu sudah kering
sempurna, maka kayu tersebut sudah siap dibentuk pola sesuai yang diinginkan
kemudian masuk ke tahap finishing.
Finishing Natural Kayu Pada Furniture Kayu
Sebelum memasuki tahap proses finishing, pastikan kondisi
kayu yang dgunakan dalam kondisi baik. Mulai dari tingkat kekeringan hingga
tampilan dari kayu itu sendiri sehingga akan mempermudah proses finishing serta
hasilnya pun akan lebih memuaskan. Apabila kayu yang digunakan adalah jenis
kayu dengan kelas 2 maka membutuhkan beberapa tahapan untuk menyamarkan
berbagai cacat kayu dan melindungi kayu dari berbagai kerusakan. Biasanya kayu
kelas medium memiliki ketahanan dan keawetan yang cukup baik namun tetap rentan
terhadap serangan serangga maupun jamur.
Apabila terdapat beberapa kecacatan maka tahap yang harus
dilakukan adalah dengan mengaplikasikan filler atau dempul. Berbeda halnya
dengan kayu yang mengalami cacat kayu seperti belang atau jamur blue stain
seperti yang sudah disinggung diatas. Maka penanganan yang tepat adalah
menyamarkan bekas belang atau jamur blue stain tersebut dengan pemutih kayu
atau dikenal dengan proses bleaching.
Pengrajin kayu sangat mengenal jenis cacat yang satu ini
bahkan sudah menjadi masalah klasik di dunia perkayuan. Sebab, bekas jamur blue
stain sangat mempengaruhi komersial dari kayu itu sendiri, sehingga untuk
menyamarkan cacat kayu ini dibutuhkan proses bleaching. Bahan bleaching apakah
yang tepat untuk kayu agar proses finishing tepat dan hasilnya terlihat natural
kayu alami?
Kebanyakan pengrajin kayu akan menggunakan H202 untuk
menyamarkan cacat kayu yang disebabkan oleh jamur blue stain. H202 merupakan
bahan bleaching yang sudah umum digunakan pada dunia finishing. Namun, hasil
dari h202 ini tidaklah memuaskan karena memberikan tampilan putih pucat dan
bahkan bisa menyebabkan bahan logam sekitarnya terinduksi. Keasaman senyawa ini
tentunya tidak bagus bagi kesehatan terutama bagi Anda yang memiliki riwayat
alergi terhadap bahan-bahan kimia tertentu.
Jika Anda menginginkan hasil yang lebih natural dan cukup
aman digunakan, Anda bisa menggunakan White Agent (WA) 250. Bahan bleaching
memberikan hasil cerah yang natural dan sangat cocok digunakan untuk finishing
natural kayu. Sebab, tampilan cerah alami membuat serat pada kayu terlihat
dengan baik dan tidak terkesan manipulatif. Cara penggunaannya pun sangat
mudah, Anda bisa mengaplikasikannya dengan cara di celup atau dikuas pada
permukaan media kayu tersebut. Apabila sudah mendapatkan hasil yang diinginkan,
maka tahap selanjutnya adalah proses finishing.
Tentunya menginginkan proses finishing berjalan dengan aman
dan tidak menyebabkan kerusakan lingkungan, bukan? Tidak perlu khawatir, setelah
Anda mengaplikasikan WA-250 yang cukup aman digunakan, maka bahan finishing
yang bisa Anda aplikasikan adalah cat water based, salah satunya Biovarnish.
Cat ini merupakan jenis cat kayu yang jauh lebih aman dan ramah lingkungan
daripada jenis cat yang tersebar di pasaran.
Kenapa harus menggunakan cat water based untuk proses finishing?
Pentingnya Cat Water Based Untuk Finishing
Cat water based merupakan jenis cat kayu yang aman digunakan
dan bahkan di berbagai negara modern seperti Jepang, negara di Eropa dan negara
maju lainnya telah memulai penggunaan cat water based sejak puluhan tahun lalu.
Hal ini disebabkan cat water based tidak memberikan dampak yang membahayakan
bagi kesehatan dan lingkungan. Dengan kualitas cat water based ini lah yang sesuai dengan berjalannya
gerakan ramah lingkungan untuk mencegah pemanasan global yang selama ini
terjadi.
Salah satu penyebab pemanasan global ternyata cat yang
digunakan selama ini. Apakah terdapat kandungan yang membahayakan pada cat yang
sering kita digunakan? Cat yang tersebar di pasaran pada umumnya adalah cat
solvent based. Dan jenis cat solvent based merupakan jenis cat kayu yang
mengandung bahan kimia dan senyawa VOC yang sangat tinggi. Kandungan VOC yang
sangat tinggi ini lah yang menjadi salah satu pemicu pemanasan global dengan
terjadinya pelebaran lubang lapisan ozon. Disisi lain, senyawa organik VOC juga
menyebabkan gangguan kesehatan diantaranya iritasi, gangguan pencernaan,
gangguan pernafasan, gangguan sistem syaraf dan bahkan kanker. Ini lah kenapa
cat solvent based sudah dilarang digunakan di berbagai negara maju di dunia.
Biovarnish diantaranya Biovarnish Wood Stain merupakan cat
water based yang aman digunakan dan cocok untuk memberikan hasil natural kayu.
Dengan fleksibiltas yang dimilikinya membuat cat water based memiliki daya
tahan yang cukup lama daripada cat solvent based. Disisi lain, cat water based
juga lebih menguntungkan karena biaya yang dikeluarkan tidaklah cukup banyak
daripada cat-cat yang ada. Untuk pengaplikasian, Biovarnish wood stain ini bisa
diaplikasikan dengan berbagai metode seperti kuas, oles, bal ataupun semprot.
Sudah tahu kan kenapa pentingnya memilih bahan finishing
yang aman dan ramah lingkungan? Yuk
beralih dari pengguna cat berbahan kimia berbahaya ke cat yang aman dan
ramah lingkungan seperti Biovarnish Wood Stain! Semoga Bermanfaat!