Mengapa Finishing Untuk Furniture Yang Bermaterial Kayu Itu Penting?
- By Biovarnish - 17 Agustus 2019 - 11:19:23
Pernahkah Anda menanyakan pada diri sendiri mengapa proses finishing pada furniture itu sangat penting? Finishing bisa dikatakan sebagai langkah ekstra bagi semua pengrajin kayu dan bukan kegiatan yang dibilang menyenangkan. Bahkan salah langkah akan menimbulkan tampilan kayu menjadi lebih buruk.
Bahkan para pengrajin akhirnya justru membiarkan kayu karena terlihat cantik daripada finishing. Lalu mengapa akhirnya banyak orang tetap melakukan finishing walaupun itu melelahkan? Ada tiga alasan utama mengapa kayu membutuhkan finishing.
Alasan pertama adalah untuk mempertahankan kebersihan permukaannya, kedua untuk menjaga stabilitasnya tetap baik dan ketiga adalah untuk memberikan tampilan lebih menarik. Jadi apakah penjelasan di balik ketiga alasan pentingnya finishing furniture kayu tersebut?
Alasan yang pertama ini harus dipahami oleh semua pengrajin kayu hingga penghobi. Coba perhatikan apakah ciri dari kayu yang pertama terlintas? Pori. Kayu adalah material yang memiliki berbagai macam pori baik dari bentuk dan juga ukurannya. Berbagai ukuran tergantung dengan jenis kayu yang digunakan.
Lubang pori tersebut akan menjadi tempat terbaik debu dan kotoran lain bersembunyi. Baik itu kotoran yang dibawa oleh udara, makanan dan bahan kontaminasi yang lainya. Kayu yang kotor tentu tidak akan menarik, bisa saja kotoran mengandung bahan berbahaya.
Bahan berbahaya tersebut tentu menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Jadi di finishing fungsi dari bahan finishing adalah untuk menutup pori kayu dan membuatnya lebih tahan terhadap kotoran yang datang. Sehingga lebih mudah dibersihkan nantinya.
Disisi lain sifat kayu yang memiliki pori, kayu juga memiliki sifat higroskopis yaitu menyerap dan melepaskan kelembaban. Kelembaban dalam kayu disebut sebagai moisture content (MC) baik itu air atau cairan lainnya. Kayu akan memiliki respon cepat terhadap perubahan kelembaban di area sekitarnya.
Jika Anda meletakan kayu kering di air maka area kelemahan yaitu air akan terserap ke dalam kayu dan habis. Namun jika Anda meletakan kayu di tempat yang kering bahkan cenderung panas maka kayu akan mengecil karena kelembaban di dalamnya menguap.
Perubahan dimensi pada kayu ini disebut sebagai kembang susut kayu dan tidak memiliki perubahan konsisten yang dapat diukur. Permukaan kayu dengan cepat akan merespon dibandingkan dengan material lainnya. Kayu akan menyusut dan mengembang disebabkan oleh permukaan seratnya.
Kayu akan berubah lebih besar di sekitar lingkaran serta daripada yang dipotong tagak. Sehingga perubahan kayu akan menimbulkan tekanan besar pada kayu yang disambung. Inilah yang menimbulkan kayu mudah pecah atau retak bahkan melengkung.
Ada banyak sekali jenis kerusakan yang bisa ditimbulkan oleh kelembaban, seperti retak hingga kayu yang terbelah sehingga menimbulkan lubang. Oleh karena itu pada saat pengeringan kayu (kiln dry) MC yang didapatkan haruslah standar.
Pada saat air menguap dalam udara yang kering mka dinding sel pada kayu akan menyusut dan ketebalan menjadi lebih kecil daripada aslinya. Jika kayu terkena kelembaban, memuai kemudian menyusut kembali maka ukurannya akan lebih kecil dibandingkan dengan sebelumnya.
Fenomena penyusutan inilah yang menjelaskan mengapa paku atau sekrup pada kayu bisa longgar. Kerusakan yang lainnya juga bisa muncul pada sudut kayu yang direkatkan menggunakan lem. Bentuk dari pori kayu di dalam seperti sedotan yang panjang dan dinding sel yang memuai dan menyusut akan mengubah lebar atau ketebalan kayu namun tidak panjangnya.
Perubahan bentuk ini memberikan tekanan berat pada bagian bagian kayu yang dieraktakna. Lem akan kehilangan fleksibilitasnya dan menyebabkan kerusakan pada sambungan. Kayu atau furniture yang diletakan terbuka di bawah panas matahari langsung akan mudah pecah, retak dan bagian sambungan cepat lepas.
Nah disinilah bahan finishing akan bekerja, menghambat perubahan bentuk dari kayu. Tujuannya agar furniture kayu tidak mengalami kerusakan akibat tekanan yang terlalu besar saat kayu memuai. Bahkan sambungan kayu yang terlepas karena kayu telah menyusut.
Alasan terakhir dari melakukan proses finishing adalah untuk membuat kayu menjadi lebih menarik. Bahkan jika Anda hanya mengaplikasikan bahan finishing sederhana seperti poles kayu atau wax akan memberikan kayu memiliki tampilan yang berbeda.
Ada beberapa macam cara bagaimana Anda menciptakan tampilan indah dari sebuah kayu. Secara umum, mengubah penampilan ini dibagi menjadi tiga macam yaitu warna, tekstur dan juga sheen level.
Ada banyak cara untuk bisa memberikan warna pada kayu, baik itu warna kayu asli atau warna solid. Warna natural kayu yang bervariasi bisa Anda temukan dari cat wood stain seperti Biovarnish. Warna yang dihasilkan sangat sempurna dan natural, agar warna ini lebih tahan lama maka dibutuhkan beberapa lapisan coating untuk menjaganya.
Wood stain sendiri adalah cat yang memiliki jumlah pigmen sangat tipis sehingga warnanya masih memperlihatkan serat kayu. Diaplikasikan untuk menyamakan warna kayu asli dan memperlihatkan keindahan serat. Stain juga memiliki syarat khusus yaitu mudah memperlihatkan permukaan kayu kasar jika tidak di amplas sempurna.
Selain wood stain ada juga bahan finishing glaze. Glaze harus diaplikasikan tipis saja karena akan sangat memberikan tone color dari kayu. Hasilnya memperlihatkan kedalam warna tertentu dan kayu bisa tampak lebih tua daripada usia aslinya.
Setiap kayu memiliki tampilan tekstur yang natural tergantung dengan ukuran dan juga bentuk dari porinya. Anda bisa menjaga tekstur asli kayu dengan membuat lapisan coating yang sangat tipis. Lapisan coating yang sangat tipis sangat populer dihasilkan oleh cat berbasis air.
Apabila Anda tidak ingin menggunakan cat water based, maka pilih bahan finishing kayu yang dipoles. Syaratnya proses pemolesan harus diulangi beberapa kali karena selama penggunaan bahan akan mudah hilang.
Namun jika Anda lebih memilih untuk membentuk lapisan coating maka pilihlah pernis kayu water based seperti Biovarnish. Selama Anda bisa mengaplikasikan cat tetap tipis maka tekstur kayu akan tetap dapat diperlihatkan dengan apik.
Terakhir adalah tampilan kayu karena sheen level, yaitu untuk mengukur seberapa mengkilap lapisan coating yang dihasilkan. Ada dua cara untuk mengatur tingkat kilap yang dihasilkan. Manakah hasil yang paling Anda inginkan tergantung dengan jenis bahan finishing yang dipilih.
Pertama adalah menggunakan bahan finishing seperti pernis yang memiliki sheen level berbeda. Seperti gloss, semi gloss, matte, doff, dll. Cara kedua adalah dengan menggunakan French Polish yang akan menghasilkan tampilan tingkat tinggi.
Sebagai saran, jika Anda akan melakukan finishing agar kayu tidak mudah memperlihatkan goresan atau cacat karena penggunaan maka pilih gloss. Finishing gloss lebih mampu menutup cacat akibat goresan dibandingkan sheen level yang lainnya.
Bahkan para pengrajin akhirnya justru membiarkan kayu karena terlihat cantik daripada finishing. Lalu mengapa akhirnya banyak orang tetap melakukan finishing walaupun itu melelahkan? Ada tiga alasan utama mengapa kayu membutuhkan finishing.
Alasan pertama adalah untuk mempertahankan kebersihan permukaannya, kedua untuk menjaga stabilitasnya tetap baik dan ketiga adalah untuk memberikan tampilan lebih menarik. Jadi apakah penjelasan di balik ketiga alasan pentingnya finishing furniture kayu tersebut?
Finishing untuk Mempertahankan Kebersihan pada Furniture Kayu
Alasan yang pertama ini harus dipahami oleh semua pengrajin kayu hingga penghobi. Coba perhatikan apakah ciri dari kayu yang pertama terlintas? Pori. Kayu adalah material yang memiliki berbagai macam pori baik dari bentuk dan juga ukurannya. Berbagai ukuran tergantung dengan jenis kayu yang digunakan.
Lubang pori tersebut akan menjadi tempat terbaik debu dan kotoran lain bersembunyi. Baik itu kotoran yang dibawa oleh udara, makanan dan bahan kontaminasi yang lainya. Kayu yang kotor tentu tidak akan menarik, bisa saja kotoran mengandung bahan berbahaya.
Bahan berbahaya tersebut tentu menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Jadi di finishing fungsi dari bahan finishing adalah untuk menutup pori kayu dan membuatnya lebih tahan terhadap kotoran yang datang. Sehingga lebih mudah dibersihkan nantinya.
Finishing Memberikan Stabilitas yang Baik untuk Kayu
Disisi lain sifat kayu yang memiliki pori, kayu juga memiliki sifat higroskopis yaitu menyerap dan melepaskan kelembaban. Kelembaban dalam kayu disebut sebagai moisture content (MC) baik itu air atau cairan lainnya. Kayu akan memiliki respon cepat terhadap perubahan kelembaban di area sekitarnya.
Jika Anda meletakan kayu kering di air maka area kelemahan yaitu air akan terserap ke dalam kayu dan habis. Namun jika Anda meletakan kayu di tempat yang kering bahkan cenderung panas maka kayu akan mengecil karena kelembaban di dalamnya menguap.
Perubahan dimensi pada kayu ini disebut sebagai kembang susut kayu dan tidak memiliki perubahan konsisten yang dapat diukur. Permukaan kayu dengan cepat akan merespon dibandingkan dengan material lainnya. Kayu akan menyusut dan mengembang disebabkan oleh permukaan seratnya.
Kayu akan berubah lebih besar di sekitar lingkaran serta daripada yang dipotong tagak. Sehingga perubahan kayu akan menimbulkan tekanan besar pada kayu yang disambung. Inilah yang menimbulkan kayu mudah pecah atau retak bahkan melengkung.
Kerusakan Kayu yang Diakibatkan oleh Kelembaban
Ada banyak sekali jenis kerusakan yang bisa ditimbulkan oleh kelembaban, seperti retak hingga kayu yang terbelah sehingga menimbulkan lubang. Oleh karena itu pada saat pengeringan kayu (kiln dry) MC yang didapatkan haruslah standar.
Pada saat air menguap dalam udara yang kering mka dinding sel pada kayu akan menyusut dan ketebalan menjadi lebih kecil daripada aslinya. Jika kayu terkena kelembaban, memuai kemudian menyusut kembali maka ukurannya akan lebih kecil dibandingkan dengan sebelumnya.
Fenomena penyusutan inilah yang menjelaskan mengapa paku atau sekrup pada kayu bisa longgar. Kerusakan yang lainnya juga bisa muncul pada sudut kayu yang direkatkan menggunakan lem. Bentuk dari pori kayu di dalam seperti sedotan yang panjang dan dinding sel yang memuai dan menyusut akan mengubah lebar atau ketebalan kayu namun tidak panjangnya.
Perubahan bentuk ini memberikan tekanan berat pada bagian bagian kayu yang dieraktakna. Lem akan kehilangan fleksibilitasnya dan menyebabkan kerusakan pada sambungan. Kayu atau furniture yang diletakan terbuka di bawah panas matahari langsung akan mudah pecah, retak dan bagian sambungan cepat lepas.
Nah disinilah bahan finishing akan bekerja, menghambat perubahan bentuk dari kayu. Tujuannya agar furniture kayu tidak mengalami kerusakan akibat tekanan yang terlalu besar saat kayu memuai. Bahkan sambungan kayu yang terlepas karena kayu telah menyusut.
Fungsi Finishing Kayu untuk Memperindah Tampilannya
Alasan terakhir dari melakukan proses finishing adalah untuk membuat kayu menjadi lebih menarik. Bahkan jika Anda hanya mengaplikasikan bahan finishing sederhana seperti poles kayu atau wax akan memberikan kayu memiliki tampilan yang berbeda.
Ada beberapa macam cara bagaimana Anda menciptakan tampilan indah dari sebuah kayu. Secara umum, mengubah penampilan ini dibagi menjadi tiga macam yaitu warna, tekstur dan juga sheen level.
Memberikan Warna pada Kayu
Ada banyak cara untuk bisa memberikan warna pada kayu, baik itu warna kayu asli atau warna solid. Warna natural kayu yang bervariasi bisa Anda temukan dari cat wood stain seperti Biovarnish. Warna yang dihasilkan sangat sempurna dan natural, agar warna ini lebih tahan lama maka dibutuhkan beberapa lapisan coating untuk menjaganya.
Wood stain sendiri adalah cat yang memiliki jumlah pigmen sangat tipis sehingga warnanya masih memperlihatkan serat kayu. Diaplikasikan untuk menyamakan warna kayu asli dan memperlihatkan keindahan serat. Stain juga memiliki syarat khusus yaitu mudah memperlihatkan permukaan kayu kasar jika tidak di amplas sempurna.
Selain wood stain ada juga bahan finishing glaze. Glaze harus diaplikasikan tipis saja karena akan sangat memberikan tone color dari kayu. Hasilnya memperlihatkan kedalam warna tertentu dan kayu bisa tampak lebih tua daripada usia aslinya.
Memberikan Tekstur pada Kayu
Setiap kayu memiliki tampilan tekstur yang natural tergantung dengan ukuran dan juga bentuk dari porinya. Anda bisa menjaga tekstur asli kayu dengan membuat lapisan coating yang sangat tipis. Lapisan coating yang sangat tipis sangat populer dihasilkan oleh cat berbasis air.
Apabila Anda tidak ingin menggunakan cat water based, maka pilih bahan finishing kayu yang dipoles. Syaratnya proses pemolesan harus diulangi beberapa kali karena selama penggunaan bahan akan mudah hilang.
Namun jika Anda lebih memilih untuk membentuk lapisan coating maka pilihlah pernis kayu water based seperti Biovarnish. Selama Anda bisa mengaplikasikan cat tetap tipis maka tekstur kayu akan tetap dapat diperlihatkan dengan apik.
Mengenal Sheen Level yang Dihasilkan oleh Bahan Finishing
Terakhir adalah tampilan kayu karena sheen level, yaitu untuk mengukur seberapa mengkilap lapisan coating yang dihasilkan. Ada dua cara untuk mengatur tingkat kilap yang dihasilkan. Manakah hasil yang paling Anda inginkan tergantung dengan jenis bahan finishing yang dipilih.
Pertama adalah menggunakan bahan finishing seperti pernis yang memiliki sheen level berbeda. Seperti gloss, semi gloss, matte, doff, dll. Cara kedua adalah dengan menggunakan French Polish yang akan menghasilkan tampilan tingkat tinggi.
Sebagai saran, jika Anda akan melakukan finishing agar kayu tidak mudah memperlihatkan goresan atau cacat karena penggunaan maka pilih gloss. Finishing gloss lebih mampu menutup cacat akibat goresan dibandingkan sheen level yang lainnya.