Mengenal Jenis-Jenis Wood Stain dan Cara Mengaplikasikannya Yang Benar
- By Biovarnish - 08 Nopember 2019 - 15:44:50
Kusen kayu, kabinet dan semua jenis produk berbahan kayu akan diikuti dengan proses finishing. Finishing yang diberikan biasanya adalah wood stain yang kemudian dilanjutkan dengan lapisan coating pelindung seperti pernis. Kecuali jika sebelumnya produk kayu tersebut telah dilapisi dengan cat solid, maka wood stain dan pernis adalah pilihan yang tepat.
Mengaplikasikan wood stain pada kayu sangat tepat untuk menampilkan keindahan dan kualitas kayu. Selain itu juga bisa memperlihatkan kerajinan yang telah dibuat oleh tukang kayu. Disisi lain cat sering digunakan untuk kayu demi menutupi kerusakan pada permukaannya. Seperti cacat warna sehingga sangat tidak tepat diaplikasikan pada jenis kayu yang berkualitas dengan baik.
Sebelum memilih jenis wood stain yang tepat untuk diaplikasikan pada kayu sebaiknya kenali apa fungsinya. Kemudian Anda Bisa mengikuti tips yang tepat dalam mengaplikasikan wood stain pada permukaan kayu. Tentunya setelah mengenal jenis-jenis wood stain apakah yang beredar di pasaran.
Tidak perlu dikatakan lagi, fungsi utama dari wood stain adalah untuk meningkatkan penampilan keindahan kayu. Jika proyek kayu yang sedang Anda kerjakan ingin diperlihatkan keindahannya maka wood stain adalah produk yang cocok digunakan.
Misalnya saja Anda menggunakan kayu cedar untuk membuat sambungan finger joint. Tingkat kesulitan pembuatannya perlu diperlihatkan. Oleh karena itu menggunakan wood stain akan memperlihatkan bagaimana sambungan yang telah dibuat.
Cara tersebut juga dibutuhkan untuk jenis siku atau sambungan kayu yang lainnya. Bahkan jika terdapat bekas sambungan lem, bagian tersebut harus benar-benar dihilangkan. Sehingga aplikasi wood stain nantinya akan memperlihatkan keindahan kayu yang bebas dari kotoran.
Ada banyak sekali jenis wood stain dan puluhan merk stain yang beredar di pasaran. Di antara banyak jenis tersebut bagaimana Anda nantinya akan memilih? Dengan berbagai macam pilihan warna natural dari wood stain seringkali membuat bingung apalagi jika Anda masih sebagai pemula.
Memilih wood stain bisa dilihat dari jenisnya. Berbeda jenis wood stain atau formulanya akan menghasilkan warna dan proses aplikasi yang berbeda. Jadi apa saja jenis wood stain yang beredar di pasaran? Tidak banyak materi yang disampaikan mengenai wood stain, karena sebagian besar orang hanya akan fokus dalam mencari pernis.
Kebanyakan dari stain dapat dikategorikan menjadi dua jenis stain yaitu pigmen dan dye. Pigmen adalah stain yang yang memiliki kandungan warna dan terbagi menjadi lima partikel. Sedangkan dye memiliki bentuk seperti kristal garam. Ketika dye dicampur dengan solvent maka akan larut dan menjadi molekul lebih kecil bahkan daripada pigmen.
Perbedaan ukuran antara pigmen dan dye membuat dye memiliki kemampuan yang lebih besar untuk melekat ke dalam pori kayu yang lebih kecil. Jika Anda menggunakan kayu dengan pori kayu kecil maka warna dari pigmen perlu diaplikasikan berulang.
Ada juga stain yang berbasis minyak dan lebih banyak digunakan. Kebanyakan dari jenis ini memiliki bahan dasar linseed oil dimana membutuhkan waktu kering yang lebih lama. Stain berbasis minyak ini membutuhkan thinner untuk dilarutkan terlebih dahulu sebelum digunakan.
Kebanyakan stain berbasis minyak ini memiliki kedua bahan dari dye dan juga pigmen. Namun ada juga yang hanya memiliki kandungan dye saja. Proses aplikasi dari stain berbasis minyak ini bisa menggunakan kain dengan wiping atau kuas.
Sesuai dengan namanya, stain jenis ini menggunakan bahan dasar air dan membuatnya tidak memiliki kandungan toxic yang tinggi. Artinya air digunakan untuk menggantikan thinner sebagai bahan pelarutnya. Stain berbasis air ini sangat baik dan aman dan jangan pernah menggunakan pernis berbasis solvent atau minyak sesudahnya.
Jika Anda memutuskan untuk menggunakan stain berbasis air, maka tidak boleh dilapisi dengan pernis solvent. Produk pernis kayu berbasis air yang bisa Anda gunakan adalah Biovarnish wood stain. Biovarnish adalah produk dengan 20 pilihan warna natural kayu yang sangat menarik. Serat kayu akan tetap terlihat keindahannya.
Stain yang berbasis bahan gel ini lebih kental atau hampir berbentuk pasta dibandingkan jenis stain yang lainnya. Jika ingin membersihkannya harus menggunakan bahan thinner. Stain berbasis gel ini lebih sulit diaplikasikan, jika salah hasil finishing akan sangat kotor.
Walaupun sulit untuk diaplikasikan, stain berbasis gel ini akan menghasilkan tampilan dari permukaan kayu yang lebih halus. Warna yang biasanya muncul akan lebih tajam dan menghindari masalah minyak kayu yang naik. Biasanya paling sering diaplikasikan untuk jenis kayu pinus.
Ada tiga langkah untuk mengaplikasikan wood stain dengan tepat apapun jenisnya. Masing-masing aplikasi harus dilakukan dengan tepat yaitu, pengamplasan kayu, persiapan kayu dan mengaplikasikan wood stain. Ketiga langkah tersebut dilakukan bertahap untuk membangun permukaan dan mempermudah wood stain meresap dengan baik.
Berikut ini ketiga langkah yang harus diperhatikan.
Proses pengamplasan dimulai dengan kertas amplas nomor 180 kemudian bersihkan debunya. Baru setelah kertas amplas nomor 180 tidak lagi bekerja, Anda bisa menggantinya dengan amplas nomor 220. Semua proses pengamplasan harus dilakukan dengan mesin. Jika tidak memiliki mesin Anda bisa menggantikan dengan balok kayu.
Pastikan saja setelah proses finishing permukaan kayu harus rata dan juga halus. Anda bisa membuktikan dengan cara merabanya. Tanpa pengamplasan permukaan kayu akan lebih kasar dan hasil finishing tidak akan merata warnanya.
Pengamplasan adalah salah satu bagian dari persiapan permukaan kayu. Tetapi proses selanjutnya adalah dengan mempersiapkan permukaan kayu sehingga lebih menjadi halus lagi. Proses ini melibatkan bahan wood filler dan pastikan pilih warna filler yang sesuai dengan hasil warna dari wood stain.
Anda bisa menggunakan juga Biovarnish wood stain yang tersedia dalam empat warna. Cara mengaplikasikannya juga lebih mudah. Pertama campurkan wood filler dengan bahan pelarut hingga sedikit encer. Kemudian sapukan larutannya ke permukaan kayu dengan kain sambil ditekan.
Diamkan hingga wood filler menjadi kering, baru di amplas. Proses pengamplasan harus dilakukan dengan kertas amplas nomor 240. Setelah itu bersihkan debunya.
Terakhir adalah mengaplikasikan wood stain. Setelah Anda memilihnya, lanjutkan ke dalam proses pelarutan. Ikuti petunjuk pada kemasan dan larutkan wood stain, jangan lupa atur hingga Anda mendapatkan warna yang sesuai. Aduk hingga tidak ada bahan yang masih mengendap.
Kuaskan wood stain ke satu arah pada permukaan kayu dengan lembut. Anda juga bisa menyemprotkan wood stain ke permukaan kayu. Setelah merata, diamkan cat hingga mengering. Ikuti petunjuk dalam kemasan apakah pengeringannya membutuhkan penjemuran atau tidak.
Setelah kering, amplas secara ambang lapisan wood stain dengan kertas amplas nomor 400. Bersihkan debu amplas dan Anda bisa melanjutkan proses aplikasi pernis.
Mengaplikasikan wood stain pada kayu sangat tepat untuk menampilkan keindahan dan kualitas kayu. Selain itu juga bisa memperlihatkan kerajinan yang telah dibuat oleh tukang kayu. Disisi lain cat sering digunakan untuk kayu demi menutupi kerusakan pada permukaannya. Seperti cacat warna sehingga sangat tidak tepat diaplikasikan pada jenis kayu yang berkualitas dengan baik.
Sebelum memilih jenis wood stain yang tepat untuk diaplikasikan pada kayu sebaiknya kenali apa fungsinya. Kemudian Anda Bisa mengikuti tips yang tepat dalam mengaplikasikan wood stain pada permukaan kayu. Tentunya setelah mengenal jenis-jenis wood stain apakah yang beredar di pasaran.
Apakah Wood Stain Mampu Memperindah Proyek Kayu?
Tidak perlu dikatakan lagi, fungsi utama dari wood stain adalah untuk meningkatkan penampilan keindahan kayu. Jika proyek kayu yang sedang Anda kerjakan ingin diperlihatkan keindahannya maka wood stain adalah produk yang cocok digunakan.
Misalnya saja Anda menggunakan kayu cedar untuk membuat sambungan finger joint. Tingkat kesulitan pembuatannya perlu diperlihatkan. Oleh karena itu menggunakan wood stain akan memperlihatkan bagaimana sambungan yang telah dibuat.
Cara tersebut juga dibutuhkan untuk jenis siku atau sambungan kayu yang lainnya. Bahkan jika terdapat bekas sambungan lem, bagian tersebut harus benar-benar dihilangkan. Sehingga aplikasi wood stain nantinya akan memperlihatkan keindahan kayu yang bebas dari kotoran.
Memilih Jenis Wood Stain yang Tepat
Ada banyak sekali jenis wood stain dan puluhan merk stain yang beredar di pasaran. Di antara banyak jenis tersebut bagaimana Anda nantinya akan memilih? Dengan berbagai macam pilihan warna natural dari wood stain seringkali membuat bingung apalagi jika Anda masih sebagai pemula.
Memilih wood stain bisa dilihat dari jenisnya. Berbeda jenis wood stain atau formulanya akan menghasilkan warna dan proses aplikasi yang berbeda. Jadi apa saja jenis wood stain yang beredar di pasaran? Tidak banyak materi yang disampaikan mengenai wood stain, karena sebagian besar orang hanya akan fokus dalam mencari pernis.
Stain dengan pigmen dan dye
Kebanyakan dari stain dapat dikategorikan menjadi dua jenis stain yaitu pigmen dan dye. Pigmen adalah stain yang yang memiliki kandungan warna dan terbagi menjadi lima partikel. Sedangkan dye memiliki bentuk seperti kristal garam. Ketika dye dicampur dengan solvent maka akan larut dan menjadi molekul lebih kecil bahkan daripada pigmen.
Perbedaan ukuran antara pigmen dan dye membuat dye memiliki kemampuan yang lebih besar untuk melekat ke dalam pori kayu yang lebih kecil. Jika Anda menggunakan kayu dengan pori kayu kecil maka warna dari pigmen perlu diaplikasikan berulang.
Stain berbasis minyak
Ada juga stain yang berbasis minyak dan lebih banyak digunakan. Kebanyakan dari jenis ini memiliki bahan dasar linseed oil dimana membutuhkan waktu kering yang lebih lama. Stain berbasis minyak ini membutuhkan thinner untuk dilarutkan terlebih dahulu sebelum digunakan.
Kebanyakan stain berbasis minyak ini memiliki kedua bahan dari dye dan juga pigmen. Namun ada juga yang hanya memiliki kandungan dye saja. Proses aplikasi dari stain berbasis minyak ini bisa menggunakan kain dengan wiping atau kuas.
Stain berbasis air
Sesuai dengan namanya, stain jenis ini menggunakan bahan dasar air dan membuatnya tidak memiliki kandungan toxic yang tinggi. Artinya air digunakan untuk menggantikan thinner sebagai bahan pelarutnya. Stain berbasis air ini sangat baik dan aman dan jangan pernah menggunakan pernis berbasis solvent atau minyak sesudahnya.
Jika Anda memutuskan untuk menggunakan stain berbasis air, maka tidak boleh dilapisi dengan pernis solvent. Produk pernis kayu berbasis air yang bisa Anda gunakan adalah Biovarnish wood stain. Biovarnish adalah produk dengan 20 pilihan warna natural kayu yang sangat menarik. Serat kayu akan tetap terlihat keindahannya.
Stain berbahan gel
Stain yang berbasis bahan gel ini lebih kental atau hampir berbentuk pasta dibandingkan jenis stain yang lainnya. Jika ingin membersihkannya harus menggunakan bahan thinner. Stain berbasis gel ini lebih sulit diaplikasikan, jika salah hasil finishing akan sangat kotor.
Walaupun sulit untuk diaplikasikan, stain berbasis gel ini akan menghasilkan tampilan dari permukaan kayu yang lebih halus. Warna yang biasanya muncul akan lebih tajam dan menghindari masalah minyak kayu yang naik. Biasanya paling sering diaplikasikan untuk jenis kayu pinus.
Cara Mengaplikasikan Wood Stain yang Tepat
Ada tiga langkah untuk mengaplikasikan wood stain dengan tepat apapun jenisnya. Masing-masing aplikasi harus dilakukan dengan tepat yaitu, pengamplasan kayu, persiapan kayu dan mengaplikasikan wood stain. Ketiga langkah tersebut dilakukan bertahap untuk membangun permukaan dan mempermudah wood stain meresap dengan baik.
Berikut ini ketiga langkah yang harus diperhatikan.
Pengamplasan permukaan kayu
Proses pengamplasan dimulai dengan kertas amplas nomor 180 kemudian bersihkan debunya. Baru setelah kertas amplas nomor 180 tidak lagi bekerja, Anda bisa menggantinya dengan amplas nomor 220. Semua proses pengamplasan harus dilakukan dengan mesin. Jika tidak memiliki mesin Anda bisa menggantikan dengan balok kayu.
Pastikan saja setelah proses finishing permukaan kayu harus rata dan juga halus. Anda bisa membuktikan dengan cara merabanya. Tanpa pengamplasan permukaan kayu akan lebih kasar dan hasil finishing tidak akan merata warnanya.
Persiapan permukaan kayu
Pengamplasan adalah salah satu bagian dari persiapan permukaan kayu. Tetapi proses selanjutnya adalah dengan mempersiapkan permukaan kayu sehingga lebih menjadi halus lagi. Proses ini melibatkan bahan wood filler dan pastikan pilih warna filler yang sesuai dengan hasil warna dari wood stain.
Anda bisa menggunakan juga Biovarnish wood stain yang tersedia dalam empat warna. Cara mengaplikasikannya juga lebih mudah. Pertama campurkan wood filler dengan bahan pelarut hingga sedikit encer. Kemudian sapukan larutannya ke permukaan kayu dengan kain sambil ditekan.
Diamkan hingga wood filler menjadi kering, baru di amplas. Proses pengamplasan harus dilakukan dengan kertas amplas nomor 240. Setelah itu bersihkan debunya.
Proses mengaplikasikan wood stain
Terakhir adalah mengaplikasikan wood stain. Setelah Anda memilihnya, lanjutkan ke dalam proses pelarutan. Ikuti petunjuk pada kemasan dan larutkan wood stain, jangan lupa atur hingga Anda mendapatkan warna yang sesuai. Aduk hingga tidak ada bahan yang masih mengendap.
Kuaskan wood stain ke satu arah pada permukaan kayu dengan lembut. Anda juga bisa menyemprotkan wood stain ke permukaan kayu. Setelah merata, diamkan cat hingga mengering. Ikuti petunjuk dalam kemasan apakah pengeringannya membutuhkan penjemuran atau tidak.
Setelah kering, amplas secara ambang lapisan wood stain dengan kertas amplas nomor 400. Bersihkan debu amplas dan Anda bisa melanjutkan proses aplikasi pernis.