Dapatkah Cat Kayu Water Based Untuk Finishing Kerajinan Bambu?

  • By Biovarnish - 07 Oktober 2019 - 11:51:00

 

Bambu merupakan tumbuhan yang banyak dijumpai di Indonesia, namun sebenarnya bambu ini pertama dijumpai di negeri bambu, China. Bahkan berhektar-hektar khusus ditumbuhi bambu, karena penggunaan bambu banyak dimanfaatkan untuk melengkapi hunian rumah. Tidak hanya di China, bambu juga menjadi filosofi yang cukup sakral untuk negara sakura. Sehingga wajar saja jika peminat bambu cukup banyak diminati oleh masyarakat Asia.

Tumbuhan ini memiliki karakter yang cukup kuat sehingga banyak dimanfaatkan sebagai material furniture atau perabotan. Pada umumnya, furniture atau perabotan yang terbuat dari bambu dipoles dengan cat berwarna menyerupai kayu yakni kecoklatan. Hal ini bertujuan untuk menonjolkan serat bambu yang menjadi ciri khas dari tumbuhan tersebut.

Bambu ketika digunakan untuk furniture maupun perabotan tidak dalam keadaan masih basah melainkan harus dikeringkan terlebih dahulu. Namun, karena bambu merupakan tumbuhan yang rentan terhadap serangga terutama dalam keadaan kering maka setelah bambu dikeringkan alangkah baiknya untuk mengaplikasikan obat anti serangga terlebih dahulu.

Jika bambu tidak melalui tahap treatment ini, sangat memungkinkan bambu terserang serangga perusak seperti teter meskipun sudah dilapisi cat diatasnya. Dalam memilih cat, Anda juga perlu lebih seksama sehingga bambu akan terlindungi dengan baik.

Perawatan Furniture Bambu Yang Tepat


Furniture bambu seperti halnya dengan furniture bambu yang membutuhkan perawatan. Untuk perabotan bambu harus dilakukan secara rutin dan lebih intens daripada furniture kayu. Meskipun bambu memiliki karakter yang kuat namun bambu merupakan tumbuhan yang sangat rentan keropos. Apabila furniture bambu dirawat dengan baik, furniture tersebut bisa bertahan hingga belasan tahun.

Lalu bagaimana kah perawatan furniture bambu yang baik? Untuk merawat furniture bambu yang ada dalam rumah Anda, cara yang dilakukan cukup mudah. Berikut beberapa perawatan bambu yang bisa Anda lakukan:

  • Rutin membersihkan permukaan furniture bambu


Untuk membersihkan permukaan furniture bambu dari berbagai debu, sebaiknya gunakan lap kering atau kemoceng. Sangat tidak disarankan untuk membersihkan permukaan bambu dengan lap basah atau dipercikkan air. Sebab, air jika tersentuh langsung dengan bambu menyebabkab bambu mudah menjadi lembab. Apabila tidak segera dikeringkan, sangat riskan bambu terserang jamur maupun serangan serangga.

  • Aplikasikan obat anti serangga dan obat anti jamur


Sebaiknya setahun sekali menyemprotkan obat anti serangga dan obat anti jamur untuk mencegah kerusakan diakibatkan oleh serangga dan jamur. Sebab, keadaan ruangan yang lembab bisa sangat memungkinkan bambu mudah lembab dan memicu datangnya rayap dan jamur.

  • Pastikan ruangan memiliki sirkulasi yang cukup


Ruangan dengan sirkulasi yang cukup akan membuat kelembaban dalam ruangan normal. Ruangan yang tidak terlalu lembab akan meminimalisir adanya kerusakan pada barang-barang dalam ruangan tersebut termasuk furniture

  • Aplikasikan poles kayu secara rutin. Seperti halnya perawatan furniture kayu, poles kayu ini juga penting untuk menjaga tampilan serta kualitas dari furniture bambu. Bahkan dengan poles kayu akan meremajakan furniture bambu sehingga bisa bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama. Untuk mengaplikasikan poles kayu, sebaiknya dilakukan dua minggu sekali atau minimal sebulan sekali.


Jika perawatan rutin ini dilakukan, furniture bambu pun akan lebih awet daripada yang tidak sama sekali. Kadangkala banyak orang yang masih salah dalam melakukan perawatan, alhasil tampilan maupun furniture tersebut tidak bisa bertahan dengan baik.

Lalu bagaimana kah jika tampilan furniture bambu tidak seindah saat awal kali digunakan?

Cat Yang Cocok Untuk Refinshing Furniture Bambu Tampilan Natural Transparan dan Glossy


Apabila furniture bambu sudah tidak lagi bagus tampilannya maka yang perlu Anda lakukan adalah refinishing atau mengecat kembali furniture tersebut. Sebab, apabila tampilannya yang sudah kusam dan tidak segera diaplikasikan cat maka kerusakan furniture akan jauh lebih cepat. Fungsi cat tersebut memang bukan hanya memperindah tampilan saja melainkan juga memberikan perlindungan furniture sehingga bisa bertahan lebih lama.

Untuk melakukan pengecatan ulang, yang perlu Anda perhatikan adalah ketika memilih cat yang digunakan. Seperti yang sudah dikenal masyarakat, untuk membuat tampilan natural kayu maka cat yang dibutuhkan adalah plitur. Sedangkan plitur yang tersedia di pasaran cukup banyak dijumpai dan dengan berbagai keunggulan dan kelemahan masing-masing. Yang menjadi perhatian sebaiknya bukan mengenai merk yang akan Anda pilih melainkan jenis cat yang digunakan.

Tidak semua orang merasa cocok dengan jenis cat tertentu sehingga akan bertahan memilih cat yang biasa digunakan. Kembali lagi, dalam memilih cat memang menurut selera dan kebutuhan. Maka dari itu, untuk refinishing sebaiknya kenali terlebih dahulu kebutuhan dan jenis plitur yang akan digunakan. Sebab, dengan mengenal jenis plitur yang digunakan akan memberikan hasil warna dan perlindungan yang maksimal.

Saat ini, ada dua jenis plitur yang beredar di pasaran yakni cat solvent based dan cat water based. cat solvent based adalah jenis cat yang paling banyak dipilih oleh konsumen. Selain mudah diaplikasikan,cat solvent based juga menghasilkan kilap yang maksimal yakni mencapai 100%. Namun, kelemahan dari cat solvent based adalah tampilannya mudah memudar karena terjadi penguapan sehingga tingkap kilapnya menurun. Selain itu, cat solvent based pada umumnya harus membutuhkan pelarut seperti thinner atau spiritus sehingga harus mengeluarkan badget dua kali. Dan cat solvent based pada umumnya mengandung bahan kimia berbahaya sehingga tidak aman dan berdampak buruk pada kesehatan maupun lingkungan.

Sedangkan untuk cat water based masih banyak orang yang belum mengetahui tentang jenis yang satu ini. Memang cat water based merupakan cat yang belum lama menghiasi dunia finishing di Indonesia namun untuk saat ini peminat ini tidak lah sedikit. Menariknya dari cat water based adalah Anda hanya membutuhkan air sebagai pelarut. Sedangkan untuk hasilnya, cat ini memiliki daya rekat film yang kuat sehingga tampilan seratnya akan terlihat apik. Selain itu, karena cat ini tidak mengalami penguapan sehingga cat tersebut akan lebih bertahan lama. Dan cat water based merupakan cat yang jauh lebih aman dan ramah lingkungan sehingga cat ini banyak direkomendasikan untuk aplikasi furniture. Sayangnya, cat water based ini belum mencapai tampilan maksimal seperti cat solvent based, maksimal tingkat kilap cat water based adalah 80%.

Jika Anda memilih cat water based maka cat yang satu ini menjadi pilihan yang tepat yakni Biovarnish. Sebab, Biovarnish merupakan cat yang terbuat dari water based acrylic yang sudah disesuaikan dengan standarisasi keamanan regulasi internasional seperti US EPA dan ECHA-Reach. Kedua regulasi tersebut menjadi rujukan batas penggunaan bahan kimia dan VOC yang aman sehingga Biovarnish ini adalah cat yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya, sangat rendah VOC dan tidak beracun.

Jika plitur pada umumnya hanya bisa diaplikasikan dengan metode tertentu, berbeda dengan Biovarnish yang bisa diaplikasikan dengan berbagai metode seperti kuas, semprot maupun oles. Selain itu, Biovarnish juga baik jika diaplikasikan ke berbagai material furniture seperti kayu solid, kayu olahan, bambu, rotan, enceng gondok maupun serat alam lainnya. Dengan segala kemudahan ini tentunya akan menguntungkan aplikator bahkan akan memberikan kemudahan bagi pemula.