Haruskah Furniture Menggunakan Filler Kayu Pada Tahap Finishing?

  • By Biovarnish - 04 Desember 2019 - 10:58:21

 

Furniture yang selama ini banyak digunakan oleh masyarakat pada umumnya adalah furniture menggunakan material serat alam, salah satunya adalah kayu. Material dari kayu merupakan material paling ideal digunakan untuk furniture karena memiliki ketahanan, keawetan dan tampilan yang baik daripada material lainnya. Meskipun demikian, kayu juga memerlukan lapisan cat untuk mempertajam tampilan agar lebih optimal.

Furniture dengan material serat alam paling banyak menggunakan cat kayu untuk mendapatkan tampilan natural kayu. Sebab, serat alam seperti kayu memiliki karakter khusus yang memberikan ciri khas dan nilai lebih yakni serat yang dimilikinya. Hampir setiap kayu memiliki serat yang berbeda sehingga hasil akhirnya pun tampak berbeda dan mudah dikenali jenis kayu yang digunakan. Hingga saat ini, masyarakat telah mengakui bahwa kayu yang memiliki kualitas yang terbaik adalah kayu jati. Tidak hanya karena tampilan seratnya yang indah dan halus melainkan juga keawetan dan ketahannya terhadap cuaca sehingga tidak jarang kayu ini juga digunakan untuk garden furniture.

Untuk mendapatkan hasil yang sempurna, finishing yang harus dilalui pun tidak boleh asal begitu saja. Sayangnya, bagi yang masih awam dalam bidang finishing selalu melakukan kesalahan dalam pengecatan. Adakalanya, mereka langsung mengaplikasikan cat dan tidak memperhatikan kehalusan media finishing yang digunakan. Yang perlu diperhatikan sebelum finishing adalah media yang digunakan harus bersih dan halus karena bertujuan untuk mempermudah pengaplikasian cat pada permukaan media seperti kayu.

Jika kayu yang digunakan sudah bersih dan tidak meninggalkan berbagai masalah maka bisa diaplikasikan cat apabila menginginkan tampilan open pore. Tampilan open pore pada umumnya memberikan kesan pori-pori kayu terlihat sehingga saat pengaplikasian cat harus dilapisi dua layer atau lebih. Sebab, apabila hanya diaplikasikan sekali oles saja maka hasilnya cenderung pucat dan warna tidak maksimal.

Sedangkan lawan dari open pore atau close pore, keterbalikan dari open pore; close pore justru digunakan untuk menutup pori-pori dan aplikasi cat pun sebanyak dua kali sudah mendapatkan hasil yang optimal. Untuk mendapatkan hasil warna yang maksimal baik untuk hasil open pore maupun close pore juga tergantung dengan cat yang digunakan. Kadangkala, terdapat cat yang harus berkali-kali diaplikasikan untuk hasil yang optimal dan ada pula sekali oles sudah mendapatkan hasil yang maksimal. Sebagai catatan, untuk hasil open pore disarankan untuk aplikasi cat dua kali oles atau lebih untuk hasil yang optimal.

Agar tidak boros dalam penggunaan cat, disarankan untuk menggunakan hasil akhir close pore. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hanya dengan sekali oles cat maka sudah mendapatkan tampilan warna yang optimal. Nah, apakah harus menutup pori-pori selama finishing? Ini kembali lagi kepada pengusaha mebeling/pengrajin kayu terhadap tampilan yang diinginkan, adakalanya mereka menyukai tampilan open/close pore.

Lebih Baik Menggunakan Filler Kayu Berbahan Dasar Solvent atau Air?


Apa perbedaan dari filler berbahan dasar solvent dan filler berbahan dasar air? Selain bahan yang digunakan, pelarut yang digunakan pun berbeda. Keduanya memang memiliki fungsi dan peran yang sama namun untuk aplikasi, filler kayu berbahan dasar solvent harus dilarutkan dengan thinner atau sejenisnya sedangkan filler berbahan dasar air hanya cukup menggunakan pelarut air.

Jika dilihat dari fungsi kegunaannya, keduanya memang tidak ada perbedaannya namun ada nilai lebih dari filler berbahan dasar air yakni filler tersebut cenderung tidak alot ketika diamplas dan lebih mudah diaplikasikan. Sedangkan untuk filler berbahan dasar solvent, memang lebih cepat kering namun cukup alot ketika diamplas.

Filler berbahan dasar solvent sudah tidak asing lagi di pasaran Indonesia bahkan produk finishing ini sudah banyak dijumpai di toko-toko cat atau bangunan. Selain mudah ditemukan, harga dari filler berbahan solvent jauh lebih murah daripada filler kayu berbahan dasar air. Hal ini dikarenakan filler kayu berbahan dasar solvent sudah lama beredar di Indonesia dan banyak produsen cat yang memproduksi.

Sedangkan filler kayu berbahan dasar air justru lebih langka dan jarang dijumpai di toko-toko cat di seluruh Indonesia. Meskipun cenderung baru dalam bidang finishing di Indonesia, perkembangan filler kayu berbahan dasar air lebih cepat daripada filler berbahan dasar solvent. Meskipun harganya lebih mahal namun filler tersebut lebih praktis dan ramah lingkungan. Kenapa filler kayu berbahan dasar air lebih aman dan ramah lingkungan?

Filler kayu berbahan dasar air lebih aman dan ramah lingkungan karena menggunakan air serta bahan-bahan kimia yang tidak berbahaya bahkan memilik kandungan VOC yang rendah sehingga ketika diamplas, sisa debu amplas tidak akan menyebabkan gangguan kesehatan maupun polusi pada lingkungan. Berbeda dengan filler kayu berbahan dasar solvent yang cenderung berbahaya ketika terhirup dan masuk ke dalam tubuh manusia, dalam jangka waktu yang panjang bisa menyebabkan berbagai penyakit kronis seperti kanker.

Aplikasi Filler Kayu Yang Aman dan Ramah Lingkungan




Filler kayu berbahan dasar air yang aman dan sudah diproduksi di Indonesia, salah satunya adalah Biovarnish Wood Filler. Filler kayu ini tergolong aman digunakan karena kandungan bahan yang digunakan sudah disesuaikan dengan standar regulasi keamanan bahan kimia internasional seperti US EPA dan EU ECHA Reach sehingga filler ini sudah aman dari bahan-bahan kimia berbahaya, rendah VOC dan tidak beracun.

Biovarnish Wood Filler bisa digunakan untuk berbagai media finishing baik kayu, rotan, bambu dan lain sebagainya. Karena filler kayu ini memiliki daya rekat yang kuat dan tidak alot ketika diamplas. Menariknya dari filler kayu berbahan dasar air adalah selama pengeringan, Anda tidak perlu mengeringkan langsung dibawah sinar matahari melainkan cukup didiamkan saja di tempat yang teduh. Sehingga, filler kayu ini tidak bergantung dengan cuaca yakni sinar matahari.

Berikut aplikasi Biovarnish Wood Filler pada permukaan kayu untuk hasil close pore;

  1. Amplas permukaan kayu atau media finishing lainnya untuk membersihkan permukaan kayu dari berbagai kotoran sekaligus meratakan kayu

  2. Gunakan Biovarnish Wood Filler sesuai dengan hasil warna finishing yang diinginkan

  3. Campurkan air secukupnya kemudian aduk hingga homogen

  4. Gunakan pisau palet atau sejenisnya untuk mengaplikasikan ke seluruh permukaan kayu atau media finishing

  5. Keringkan di tempat yang teduh atau dalam suhu ruangan selama 20-30 menit

  6. Apabila sudah kering, amplas menggunakan kertas amplas alumunium oxide no. 240

  7. Lanjutkan proses finishing selanjutnya (aplikasi coating)


Biovarnish tidak hanya menawarkan produk filler kayu saja melainkan varian produk finishing lainnya seperti Biovarnish Wood Stain, Biovarnish Liquid Stain, Biovarnish Sanding Sealer, Biovarnish Clear Coat dan Biovarnish Glaze. Semua produk finishing tersebut digunakan untuk finishing dengan hasil akhir natural kayu. Semua produk finishing Biovarnish merupakan produk yang ramah lingkungan karena hanya menggunakan air sebagai pelarutnya dan Anda cukup mengeringkan di dalam suhu ruangan saja tanpa harus dikeringkan dibawah sinar matahari atau lampu LED.