Mencegah Tanin Berlebih (Tannin Bleeding) pada Mebel Kayu Mentah

  • By Biovarnish - 08 Juni 2023 - 10:45:36

 

Apakah Anda pernah membeli atau membuat mebel kayu yang tiba-tiba berubah warna atau muncul noda setelah beberapa waktu? Mungkin saja tanin berlebih yang ada pada kayu mentah menjadi penyebabnya. Perubahan warna kayu karena tanin yang berlebihan atau tannin bleeding bisa menyebabkan kerugian, sebab bisa merusak keindahan mebel dan memperpendek usia produk kayu. Karena itu, Anda membutuhkan cara dan produk yang tepat untuk mencegah tanin berlebih pada mebel kayu mentah.

Dalam artikel berikut ini, kami akan membahas tentang apa itu tanin, cara mengidentifikasi tanin berlebih pada kayu, dan teknik-teknik yang dapat dilakukan untuk mencegah tanin berlebih pada mebel kayu mentah sehingga produk mebel Anda dapat bertahan lebih lama dan terlihat indah di mata konsumen.

Apa itu tanin?


Tanin atau getah pohon adalah bahan alami senyawa organik polifenolik yang terdapat pada beberapa jenis kayu keras (hardwood) yang berfungsi sebagai pelindung alami bagi pohon dari serangan hama dan penyakit. Oleh karena itu, tanin atau getah pohon ini berperan penting membentuk kualitas, daya tahan, serta mempengaruhi keindahan warna kayu. Zat biasanya banyak terkandung pada kayu yang tumbuh di daerah kering atau bersuhu tinggi.

Sebagian besar, tanin dapat dilihat dengan ciri-ciri seperti ini; berwarna putih kekuningan sampai coklat terang dan banyak diekstrak untuk bahan pewarna, pengawet alami, hingga bahan obat anti radang. Namun, beberapa tanin pada tumbuhan tidak serta merta diolah. Misalnya saja seperti ekstrak tanin dari kayu keras.

tanin berlebih pada kayu setelah penebangan
Tanin atau getah pohon pada kayu mentah



Meskipun terdapat jenis kayu yang kuat dan awet sehingga memiliki nilai jual yang tinggi karena kandungan taninnya yang tinggi, seperti jati, merbau, mahoni, dan bengkirai, namun kandungan getah yang berlebihan pada kayu untuk kebutuhan mebel atau furnitur ternyata bisa menyebabkan masalah, terutama pada estetika tampilan dan tahap pewarnaan. Hal tersebut bisa bukan karena cacat karena proses pengecatan atau finishing, melainkan masalah permukaan tampilan kayu sebelum finishing. Oleh sebab itu, Anda perlu mengetahui kadar tanin pada tiap-tiap jenis pohon untuk memilih bahan baku mebel dan furnitur yang tepat.

Nah, ini dia beberapa contoh kayu yang bisa digunakan untuk keperluan tertentu, misalnya;

  1. Mebel
    Jenis kayu yang digunakan adalah kayu yang memiliki serat halus dan indah, seperti mahoni dengan kandungan tannin sekitar (27,58%) dan jati.

  2. Konstruksi
    Jika Anda membutuhkan kayu untuk konstruksi dasar yang awet dan tahan lama, tentu perlu jenis kayu yang memiliki daya tahan yang tinggi dan dapat menopang beban seperti kayu ulin dan meranti.

  3. Dekorasi
    Kayu yang bisa Anda gunakan perlu memiliki serat halus dan inda untuk menambahkan estetika seperti kayu jati dan merbau.


Dengan memahami jenis dan keperluan kayu serta kandungan tanin seperti di atas, pemanfaatan kayu tentu perlu teknik yang tepat sehingga material dapat digunakan secara optimal. Perlu diketahui lebih awal bahwa kandungan tanin pada semua jenis kayu dapat larut dalam air, etanol dan metanol. Ketika kayu dengan kandungan tanin yang tinggi terpapar air atau cairan, maka cairan tersebut bisa meresap ke dalam kayu, kemudian membentuk noda hingga mengubah warna serat kayu. Inilah yang menjadi kerugian dari kayu dengan kandungan tanin yang tinggi pada furnitur.

Untuk mencegah noda pada furnitur, kita bisa menggunakan produk anti-tanin yang bisa menjadi pilihan dapat membantu melindungi kayu dari noda akibat paparan air atau cairan lainnya.

Mengapa perlu anti-tanin?


Saat proses pembuatan furnitur, tanin seringkali menjadi masalah terkait penciptaan noda dan perubahan warna pada kayu. Lebih baik mencegah dari pada mengobati, begitu kata pepatah lama. Daripada harus melakukan refinishing produk mebel kayu atau mengurangi kualitas tampilan produk furnitur karenat tanin yang muncul ke permukaan, maka ada baiknya jika Anda bisa mencegahnya saat masih berupa kayu papan atau sebelum difinishing dengan produk anti-tanin.

kayu terlihat kotor akibat taninnya keluar
tanin atau getah kayu muncul di permukaan kayu



Ini dia beberapa alasan mengapa perawatan kayu dengan Biovarnish Tanin Sealer untuk kayu mentah berkualitas tetap dibutuhkan:

  1. Mencegah noda atau bercak
    Seperti yang telah diulas di atas, tanin yang terkandung dalam kayu keras dapat menyebabkan perubahan warna dan membuat noda bercak yang tidak diinginkan pada mebel kayu atau furnitur. Penggunaan Biovarnish Tanin Sealer dapat membantu Anda mencegah hal tersebut dan menjada estetika tampilan kayu yang natural, baik untuk mebel outdoor maupun indoor.

  2. Pewarnaan dan finishing lebih efektif
    Tanin yang mengandung pigmen untuk kayu dapat mempengaruhi kinerja produk cat kayu/pernis, serta mengganggu efektivitas warna yang berpengaruh pada tampilan akhir produk mebel atau furnitur interior. Anti tanin juga efektif mempertegas, mempertajam, dan menjaga keindahan warna kayu. Anda tak perlu khawatir kualitas kayu turun.

  3. Mengurangi potensi alergi
    Tanin merupakan kandungan senyawa alami dalam tiap tumbuhan baik di biji atau daun yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Meskipun tanin memiliki banyak manfaat kesehatan jika dikonsumsi ke dalam tubuh, namun ada juga kemungkinan reaksi alergi jika kandungan tanin terkena kulit dalam waktu yang lama. Biovarnish Tanin Selaer dapat membantu mengurangi resiko tersebut sehingga aman bagi kesehatan manusia.


produk biovarnish tanin sealer
Biovarnish Tanin Sealer



Pencegahan tanin berlebih pada kayu dan cara pengaplikasian


Anti-tanin yang berfungsi sebagai pencegah tanin agar tidak muncul ke permukaan kayu dirancang sebagai salah satu produk perawatan sebelum melakukan finishing. Sehingga produk tersebut lebih baik diaplikasikan pada kayu sebelum dilakukan pengecatan. Metode aplikasi pun bisa Andal lakukan dengan menyapukan ke permukaan kayu, atau mencampur dengan air, kemudian disemprot sebelum pengaplikasian wood filler atau sanding sealer.

Tak banyak produk yang bisa digunakan untuk mencegah getah kayu yang beredar di pasaran. Pastikan untuk menggunakan produk anti-tanin berkualitas yang ampuh menahan tanin tanpa zat kimia yang berbahaya, sekaligus tetap pertimbangkan kondisi kayu serta kebutuhan Anda, ya!

Urutan penggunaan anti-tanin dalam finishing kayu atau mebel sangat penting untuk menjaga hasil akhir yang optimal dan memaksimalkan efektivitas produk anti-tanin itu sendiri. Berikut adalah urutan penggunaan anti-tanin dalam finishing kayu atau mebel:

  1. Persiapkan permukaan kayu dengan baik.
    Jangan lupa untuk membersihkan, mengamplas, dan menghilangkan noda gas atau kotoran lainnya dari kayu sebelum menggunakan anti-tanin. Pastikan kayu telah benar-benar kering. Jika masih basah, biarkan terlebih dahulu agar air keluar dari dalam kayu dan permukaannya kering.

  2. Pasang masking tape pada bagian yang tidak ingin diwarnai.
    Ketika menerapkan anti-tanin, pastikan untuk menyoroti area yang dipilih dan tertutup dengan masking tape agar area yang tidak diinginkan tertutup dan aman dari noda.

  3. Aplikasikan lapisan tipis anti-tanin pada permukaan kayu dengan sprayer, sesuai dengan petunjuk penggunaan.
    Pastikan pengaplikasian secara merata pada seluruh permukaan, baik pada sisi kayu yang terlihat ataupun yang tidak. Pastikan juga anti-tanin tersebut tidak terlalu tebal agar tidak membuat kayu terlihat tidak merata atau menggumpal.

  4. Biarkan selama beberapa waktu untuk meresap.
    Anti-tanin perlu waktu untuk meresap ke dalam kayu. Waktu yang dibutuhkan bervariasi tergantung dari jenis kayu dan banyaknya lapisan aplikasi yang dilakukan. Kondisi cuaca dan tingkat kelembaban juga dapat mempengaruhi kurun waktu antara 6 jam hingga lebih dari 24 jam. Pastikan untuk membaca instruksi pada kemasan anti-tanin yang digunakan untuk menentukan waktu yang optimal.

  5. Tambahkan finishing pada kayu.
    Setelah permukaan kayu dicuci dan dikeringkan dengan bersih, aplikasikan sealer atau finishing ke kayu. Produk finishing dengan konsentrasi tinggi akan membantu mengurangi noda dan meratakan tampilan kayu. Penggunaan produk dengan bahan kimiawi yang berbeda, misalnya, boleh digunakan untuk memperkuat hasil pada penyelesaian kayu.


Penting untuk diingat bahwa urutan penggunaan anti-tanin ini berbeda dengan penghilang noda lainnya, yang harus digunakan setelah kayu telah terkena noda. Anti-tanin digunakan sebelum proses finishing pada kayu atau mebel agar mencegah terjadinya noda dan menjaga keindahan kayu. Pastikan untuk mengikuti instruksi pada kemasan produk anti-tanin dengan saksama serta memperhitungkan waktu yang dibutuhkan agar hasil akhir yang diinginkan dapat tercapai secara optimal.