Pakai Biovarnish Untuk Hasil Bagus Pada Kerajinan Kayu Jati Belanda
- By Biovarnish - 23 Mei 2020 - 11:04:49
Jati belanda adalah kayu pinus yang merupakan sisa kayu palet dari peti kemas. Kayu yang harganya sangat murah ini pun kemudian diolah menjadi kerajinan untuk dijual kembali. Sehingga mampu mendatangkan untung yang tinggi bagi pengrajin rumahan di Indonesia. Untuk membuat kerajinan kayu jati belanda lebih menarik maka dibutuhkan kreatifitas dan bahan finishing yang tepat.
Ada begitu banyak bahan finishing yang bisa digunakan, tapi Anda hanya perlu menggunakan Biovarnish. Mengapa Biovarnish? Pertama adalah karena cat ini sangat mudah diaplikasikan. Dengan metode kuasin aja pakai air, Anda tidak perlu repot membeli thinner sebagai bahan campuran.
Anda juga tidak perlu membeli spray gun atau menyewanya. Teknik menguas pun tidak ribet karena cukup dengan kuas berbulu nilon hasilnya sempurna. Biovarnish merupakan pengganti pernis kayu konvensional berbahan solvent sehingga lebih aman dan ramah lingkungan.
Bukan hanya pernis yang berwarna transparan, tetapi juga terdapat bahan stain yang akan memberikan warna tajam dan natural pada kerajinan kayu jati belanda. Stain yang tersedia akan memberikan tampilan jati belanda yang putih menjadi lebih berwarna dan menarik. Daya jual kerajinan pun bisa semakin tinggi.
Banyak yang masih ragu untuk membeli produk water based karena takut warnanya akan luntur. Tapi Anda tidak akan mengalaminya karena Biovarnish menjamin warna lebih sempurna dan tahan lama. Syaratnya Anda perlu mengaplikasikan tiga produk secara berurutan mulai dari wood filler, wood stain dan terakhir clear coat.
Dengan hasil finishing yang halus, warna tajam dan tahan lama Anda tidak perlu memilih bahan finishing yang lainnya lagi. Tak hanya itu saja, ada beberapa keuntungan lain yang akan Anda dapatkan sebagai berikut:
Kekurangan yang dimiliki dari kayu jati belanda adalah ketahanannya terhadap jamur dan juga rayap. Ketika kerajinan kayu sudah ditumbuhi jamur, maka akan mengundang rayap datang. Untuk menghindari hal tersebut Anda bisa mencampurkan Biovarnish clear coat dengan Biocide Surface Film Preservative yang merupakan bahan anti jamur.
Ada berbagai macam bentuk kerajinan baik itu ukuran yang besar maupun kecil. Karena Anda akan memberikan coating pada kayu jati belanda, maka ada beberapa hal yang perlu diketahui. Pertama kayu ini memiliki kecenderungan minyak kayu yang sering naik, sehingga aplikasi wood filler harus benar-benar rata. Supaya stain dan clear coat bisa meresap dan menghindari warna belang.
Kedua proses aplikasi dengan kuas tidak boleh ditekan untuk menghindari efek brush mark. Pergunakan kuas yang baru dengan bulu halus supaya hasilnya maksimal. Ketiga, selalu mengecat pada kondisi ruangan dan kerajinan yang bersih. Biasakan untuk selalu mengelap kayu selesai mengamplas.
Ada empat langkah yang bisa Anda ikuti untuk mengaplikasikan Biovarnish pada kerajinan yaitu sebagai berikut ini:
Persiapan selalu menjadi kunci sukses jika Anda ingin berhasil dalam mengecat apapun. Siapkan alat yaitu kuas bulu nilon dengan ukuran yang menyesuaikan kerajinan, amplas aluminium oxide nomor 220, 24, and 400. Sediakan juga kain lap untuk membersihkan debu.
Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah Biovarnish wood filler, wood stain dan clear coat. Pilih warna wood filler dan wood stain yang sesuai dengan hasil akhir. Jika Anda ingin memperlihatkan kesan kilap tinggi gunakan Biovarnish clear coat gloss dan siapkan air sebagai bahan pelarutnya.
Terakhir adalah persiapan kerajinan kayu dengan mengamplasnya menggunakan amplas grit 220. Pelajarilah teknik mengamplas yang baik supaya hasilnya bisa lebih rata dan semua bagian kayu yang kasar menjadi halus. Jangan lupa rutin ganti kertas amplas yang telah aus.
Karena ingin menghasilkan permukaan yang halus dan merata maka finishing close pore dengan memanfaatkan wood filler bisa menjadi solusinya. Berbeda jika pori kayu lebih rapat seperti kayu jati maka Anda bisa mempertimbangkan untuk menggunakan sanding sealer untuk finishing open pore.
Cara menggunakan Biovarnish wood filler pun tidaklah sulit. Supaya hasilnya merata maka campurkan wood filler dengan sedikit air di wadah plastik kemudian aduk hingga merata. Kuaskan wood filler ke permukaan kerajinan secara merata berlawanan dengan arah serat. Baru tunggu kering selama 20 menit.
Apabila lapisan filler sudah kering Anda bisa mengamplasnya dengan amplas 240. Pengamplasan harus halus hingga pori dari kayu jati belanda tertutup dengan filler secara merata. Perhatikan kerajinan langsung di bawah lampu, jika masih ada pori yang belum tertutup ulangi aplikasi wood filler pada bagian tersebut.
Mengaplikasikan Biovarnish wood stain bisa dibilang sebagai kegiatan yang paling menyenangkan jika hasilnya sesuai yang diinginkan. Tapi seringkali Anda kecewa karena hasil warnanya sangat berbeda dengan yang terdapat pada katalog kayu. Untuk mendapatkan warna yang sama, Anda bisa membuat sedikit percobaan dengan mengaplikasikannya langsung.
Cobalah pada kayu jati belanda yang belum diolah dan aplikasikan satu hingga tiga layer dan bandingkan warnanya. Semakin banyak coating maka hasil warna akan semakin pekat. Jika sudah mendapatkan warna yang tepat, bisa langsung diterapkan langsung pada kerajinan sebagai berikut ini:
Lapisan terakhir yang dibutuhkan adalah Biovarnish clear coat, tapi karena Anda hendak melindungi kerajinan dari jamur, maka perlu tambahan Biocide SFP. Anda tidak bisa menggantinya dengan bahan anti jamur lainnya, karena kedua produk ini kompatibel dengan air. Anda juga bisa mengaplikasikan Biocide SFP secara terpisah sebelum lapisan coating diaplikasikan supaya bahan meresap ke dalam pori kayu.
Cara mengaplikasikannya adalah sebagai berikut ini:
Ada begitu banyak bahan finishing yang bisa digunakan, tapi Anda hanya perlu menggunakan Biovarnish. Mengapa Biovarnish? Pertama adalah karena cat ini sangat mudah diaplikasikan. Dengan metode kuasin aja pakai air, Anda tidak perlu repot membeli thinner sebagai bahan campuran.
Anda juga tidak perlu membeli spray gun atau menyewanya. Teknik menguas pun tidak ribet karena cukup dengan kuas berbulu nilon hasilnya sempurna. Biovarnish merupakan pengganti pernis kayu konvensional berbahan solvent sehingga lebih aman dan ramah lingkungan.
Bukan hanya pernis yang berwarna transparan, tetapi juga terdapat bahan stain yang akan memberikan warna tajam dan natural pada kerajinan kayu jati belanda. Stain yang tersedia akan memberikan tampilan jati belanda yang putih menjadi lebih berwarna dan menarik. Daya jual kerajinan pun bisa semakin tinggi.
Keuntungan Biovarnish untuk Finishing Kerajinan Jati Belanda
Banyak yang masih ragu untuk membeli produk water based karena takut warnanya akan luntur. Tapi Anda tidak akan mengalaminya karena Biovarnish menjamin warna lebih sempurna dan tahan lama. Syaratnya Anda perlu mengaplikasikan tiga produk secara berurutan mulai dari wood filler, wood stain dan terakhir clear coat.
Dengan hasil finishing yang halus, warna tajam dan tahan lama Anda tidak perlu memilih bahan finishing yang lainnya lagi. Tak hanya itu saja, ada beberapa keuntungan lain yang akan Anda dapatkan sebagai berikut:
- Proses aplikasi cepat karena pengeringan setiap lapisan coating hanya 60 menit saja.
- Anda bisa memilih 20 warna natural kayu asli yang hasilnya akan sangat mirip.
- Lebih tahan gores sehingga tampilannya selalu seperti baru.
- Memiliki perlindungan dari kelembaban, panas atau suhu udara yang sering berubah-ubah.
Kekurangan yang dimiliki dari kayu jati belanda adalah ketahanannya terhadap jamur dan juga rayap. Ketika kerajinan kayu sudah ditumbuhi jamur, maka akan mengundang rayap datang. Untuk menghindari hal tersebut Anda bisa mencampurkan Biovarnish clear coat dengan Biocide Surface Film Preservative yang merupakan bahan anti jamur.
Cara Menggunakan Biovarnish untuk Kerajinan Jati Belanda
Ada berbagai macam bentuk kerajinan baik itu ukuran yang besar maupun kecil. Karena Anda akan memberikan coating pada kayu jati belanda, maka ada beberapa hal yang perlu diketahui. Pertama kayu ini memiliki kecenderungan minyak kayu yang sering naik, sehingga aplikasi wood filler harus benar-benar rata. Supaya stain dan clear coat bisa meresap dan menghindari warna belang.
Kedua proses aplikasi dengan kuas tidak boleh ditekan untuk menghindari efek brush mark. Pergunakan kuas yang baru dengan bulu halus supaya hasilnya maksimal. Ketiga, selalu mengecat pada kondisi ruangan dan kerajinan yang bersih. Biasakan untuk selalu mengelap kayu selesai mengamplas.
Ada empat langkah yang bisa Anda ikuti untuk mengaplikasikan Biovarnish pada kerajinan yaitu sebagai berikut ini:
Mempersiapkan Kerajinan sebelum Mengecat
Persiapan selalu menjadi kunci sukses jika Anda ingin berhasil dalam mengecat apapun. Siapkan alat yaitu kuas bulu nilon dengan ukuran yang menyesuaikan kerajinan, amplas aluminium oxide nomor 220, 24, and 400. Sediakan juga kain lap untuk membersihkan debu.
Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah Biovarnish wood filler, wood stain dan clear coat. Pilih warna wood filler dan wood stain yang sesuai dengan hasil akhir. Jika Anda ingin memperlihatkan kesan kilap tinggi gunakan Biovarnish clear coat gloss dan siapkan air sebagai bahan pelarutnya.
Terakhir adalah persiapan kerajinan kayu dengan mengamplasnya menggunakan amplas grit 220. Pelajarilah teknik mengamplas yang baik supaya hasilnya bisa lebih rata dan semua bagian kayu yang kasar menjadi halus. Jangan lupa rutin ganti kertas amplas yang telah aus.
Menutup Pori Kayu dengan Biovarnish Wood Filler
Karena ingin menghasilkan permukaan yang halus dan merata maka finishing close pore dengan memanfaatkan wood filler bisa menjadi solusinya. Berbeda jika pori kayu lebih rapat seperti kayu jati maka Anda bisa mempertimbangkan untuk menggunakan sanding sealer untuk finishing open pore.
Cara menggunakan Biovarnish wood filler pun tidaklah sulit. Supaya hasilnya merata maka campurkan wood filler dengan sedikit air di wadah plastik kemudian aduk hingga merata. Kuaskan wood filler ke permukaan kerajinan secara merata berlawanan dengan arah serat. Baru tunggu kering selama 20 menit.
Apabila lapisan filler sudah kering Anda bisa mengamplasnya dengan amplas 240. Pengamplasan harus halus hingga pori dari kayu jati belanda tertutup dengan filler secara merata. Perhatikan kerajinan langsung di bawah lampu, jika masih ada pori yang belum tertutup ulangi aplikasi wood filler pada bagian tersebut.
Memberikan Warna pada Kerajinan Jati Belanda
Mengaplikasikan Biovarnish wood stain bisa dibilang sebagai kegiatan yang paling menyenangkan jika hasilnya sesuai yang diinginkan. Tapi seringkali Anda kecewa karena hasil warnanya sangat berbeda dengan yang terdapat pada katalog kayu. Untuk mendapatkan warna yang sama, Anda bisa membuat sedikit percobaan dengan mengaplikasikannya langsung.
Cobalah pada kayu jati belanda yang belum diolah dan aplikasikan satu hingga tiga layer dan bandingkan warnanya. Semakin banyak coating maka hasil warna akan semakin pekat. Jika sudah mendapatkan warna yang tepat, bisa langsung diterapkan langsung pada kerajinan sebagai berikut ini:
- Bersihkan permukaan kerajinan dari debu amplas dengan kain.
- Larutkan Biovarnish wood stain dengan air perbandingan 2: 1 air kemudian aduk hingga merata.
- Kuaskan tipis saja pada permukaan kerajinan dan pastikan searah dengan serat jati belanda.
- Diamkan 60 menit supaya kering baru di amplas ambang dengan amplas 400. Bersihkan debu amplasnya.
- Ulangi aplikasi sesuai dengan jumlah lapisan coating pada percobaan warna yang telah Anda buat.
Memberikan Lapisan Pernis Water Based
Lapisan terakhir yang dibutuhkan adalah Biovarnish clear coat, tapi karena Anda hendak melindungi kerajinan dari jamur, maka perlu tambahan Biocide SFP. Anda tidak bisa menggantinya dengan bahan anti jamur lainnya, karena kedua produk ini kompatibel dengan air. Anda juga bisa mengaplikasikan Biocide SFP secara terpisah sebelum lapisan coating diaplikasikan supaya bahan meresap ke dalam pori kayu.
Cara mengaplikasikannya adalah sebagai berikut ini:
- Bersihkan substrat kayu dari debu dengan kain kering.
- Campurkan Biovarnish clear coat gloss dengan air perbandingan 2:1 kemudian tambahan sedikit Biocide SFP dan aduk hingga merata.
- Kemudian kuaskan larutan pada permukaan kayu hingga menjadi rata dan bebas brush mark. Gunakan kuas baru atau kuas yang digunakan pada stain sudah dicuci bersih.
- Diamkan kerajinan supaya mengering selama 24 jam.