Dampak Buruk Furniture yang Taninnya Keluar Setelah Difinishing

  • By Biovarnish - 10 Juni 2023 - 12:15:36

 

Tanin adalah senyawa kimia yang terdapat pada berbagai jenis pohon dan berfungsi sebagai melindungi pohon dan kayu dari serangan hama dan jamur. Getah, di sisi lain, adalah zat lengket yang dihasilkan oleh pohon untuk melindungi dirinya dari kerusakan.

Namun, ketika kayu yang mengandung tanin dan getah dengan konsentrasi yang tinggi difinishing, beberapa masalah akan muncul. Pertama-tama, tanin dan getah dapat berinteraksi dengan cat yang digunakan, mengakibatkan perubahan warna atau noda yang tidak diinginkan pada permukaan kayu yang difinishing. Beberapa jenis tanin misalnya, dapat menyebabkan perubahan warna menjadi kekuningan atau kecoklatan dan dapat merusak estetika kayu yang sudah difinishing.

kayu setelah penebangan

Selain itu, tanin juga dapat mempengaruhi daya rekat cat pada kayu. Tanin berperan sebagai pengikat alami, dan saat cat diaplikasikan, tanin dapat bergerak ke permukaan cat dan menyebabkan ikatan antara cat dan kayu menjadi lemah. Akibatnya, cat dapat dengan mudah terkelupas seiring waktu. Hal ini mengurangi kekuatan perlindungan cat dan mengharuskan pemilik untuk melakukan pemeliharaan atau refinishing lebih rutin.

Penyebab Tanin Keluar dari Kayu


Tanin dan getah juga dapat menyebabkan perubahan fisik pada kayu yang difinishing. Misalnya, beberapa jenis tanin dan getah dapat menyebabkan munculnya bercak atau goresan pada permukaan kayu. Hal ini dapat mengurangi keindahan dan keawetan aplikasi finishing. Pada kasus yang lebih ekstrim, tanin dan getah yang terperangkap di dalam kayu dapat mengeluarkan zat yang dapat mengotori cat secara bertahap seiring waktu, mengurangi tampilan dan kualitas akhir dari permukaan kayu yang difinishing.

Proses keluarnya tanin pada kayu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Misalnya, ketika kayu diolah dan di-finishing, tanin dapat keluar melalui pori. Hal yang sama terjadi ketika hasil finishing ditempatkan di lokasi tertentu dengan perubahan suhu yang ekstrim, misalnya di lokasi luar ruangan.
Untuk lebih jelas mengenai kondisi apa saja yang menyebabkan keluarnya tanin dari kayu beberapa hal berikut ini bisa jadi sebabnya:

  • Kelembaban dan Suhu - Suhu dan kelembaban yang tinggi pada udara dan lingkungan kayu dapat meningkatkan keluarnya tanin. Saat kayu dalam keadaan basah, tanin akan lebih banyak dikeluarkan. Oleh karena itu, pengeringan kayu atau pre-treatment sebelum dilakukan finishing sangat diperlukan.

  • Jenis Kayu - Setiap jenis kayu memiliki tingkat kekentalan dan kadar tanin yang berbeda. Kayu-kayu seperti kayu jati dan merbau memiliki kadar tanin yang tinggi, sehingga lebih mudah mengalami masalah keluarnya tanin pada saat di-finishing.

  • Metode Finishing - Bentuk finishing yang digunakan, baik itu cat, lapisan permukaan atau bahan kimia, dapat mempengaruhi keluarnya tanin pada kayu. Finishing yang tidak cocok pada jenis kayu dan kadar tanin yang tinggi cenderung memperburuk masalah keluarnya tanin.

  • Alat Finishing - Seringkali mesin-mesin finishing yang digunakan telah terkontaminasi oleh kayu yang telah mengalami keluarnya tanin. Kontaminasi seringkali terjadi pada alat pemotong atau gergaji yang tidak dibersihkan dengan benar sebelum digunakan pada kayu dengan kadar tanin yang tinggi.

  • Waktu Penyimpanan dan Kontaminasi - Pada dasarnya, seiring waktu penyimpanan, kayu yang mengandung tanin tinggi cenderung lebih banyak mengekspos tanin ke permukaan. Jika kayu disimpan dengan cara yang tidak tepat atau diletakkan dengan benda-benda yang mengandung senyawa organik lainnya, maka kemungkinan kontaminasi antara kayu dan benda lainnya dapat terjadi, membuat keluarnya tanin menjadi lebih sering terjadi.


Ketika kayu mengalami keluarnya tanin, tanda-tanda yang biasa ditemukan antara lain permukaan finishing yang berwarna kecoklatan atau hitam, bintik-bintik pada permukaan finishing, kemampuan finishing untuk melekat pada kanvas yang terganggu, dan lapisan cat yang mudah terkelupas. Oleh karena itu, penggunaan bahan finishing dan alat finishing yang sesuai dengan kayu yang digunakan sangat penting guna menghindari masalah keluarnya tanin pada kayu.

Dampak Munculnya Tanin


kayu terlihat kotor akibat taninnya keluar
Keluarnya tanin pada finishing mebel dapat memberikan beberapa dampak buruk, antara lain
  • Meningkatkan resiko noda: Kandungan tanin yang keluar dari kayu dapat menimbulkan noda yang sulit dihilangkan pada permukaan finishing. Hal ini berdampak pada munculnya bercak-bercak kecoklatan pada finishing mebel.

  • Memburuknya estetika: Kayu yang keluar tanin dapat memberikan dampak pada penampilan finishing mebel sebagai lebih redup dan tidak menarik.

  • Pengurangan Daya Tahan: Tanin yang keluar dari kayu dapat mempengaruhi daya tahan finishing mebel. Hal ini terkait dengan daya rekat finishing pada kayu yang semakin menurun, dampaknya finishing akan lebih gampang terkelupas pada permukaan.

  • Menimbulkan penyakit kulit: Menurut sebuah penelitian, tanin yang keluar dari kayu dapat menimbulkan iritasi dan alergi pada kulit. Hal ini tentunya mengancam keamanan pengguna produk mebel yang terkontaminasi tanin.


Oleh karen itu, penting bagi produsen produk mebel untuk memperhatikan pengolahan dan pemilihan jenis finishing yang tepat agar dapat menghindari keluarnya tanin yang berlebihan pada produk mebel.

Solusi Keluarnya Tanin pada Furniture


Pada jenis kayu keras, seperti jati, mahoni dan merbau, keluarnya tanin setelah kayu dipotong, dijadikan furniture bahkan setelah difinishing adalah hal yang wajar. Hal ini tergantung kondisi yang menyertainya, sebagaimana telah dijelaskan di atas. Untuk itu, diperlukan solusi untuk mengatasi hal ini.

Untuk mengantisipasi keluarnya tanin setelah kayu dipotong dan masih dalam bentuk log, industri kayu besar biasanya memanfaatkan oven untuk mengeringkannya. Sebagaimana sifat bahan cair yang menguap ketika dipanaskan, tanin juga punya sifat yang sama, sehingga treatment oven sebelum kayu diolah menjadi bahan unfinish good ini menjadi opsi yang digunakan industri dalam skala yang lebih besar. Untuk industri kayu rumahan, satu-satunya pilihan untuk menghilangkan tanin adalah dengan mengeringkan kayu di bawah sinar matahari langsung.

Jika kayu telah diolah menjadi furniture, decking, flooring dan kebutuhan lainnya namun belum sempat dilakukan treatment pencegahan naiknya tanin, apalagi untuk kayu dengan konsentrasi tanin yang tinggi, hal yang paling umum dilakukan adalah dengan pemberian bahan antitanin. Antitanin ini berupa bahan finishing yang dimaksudkan untuk mengunci/mengisolasi pori tempat keluarnya tanin dengan lapisan sealer atau lapisan film yang diformulasi khusus.

aplikasi anti tanin pada kayu
aplikasi bahan pencegah agar tanin tidak keluar setelah finishing



Beberapa merek antitanin yang beredar di pasar bisa jadi pilihan. Untuk kebutuhan industri kayu dan retail, terdapat merek antitanin yang sudah beredar, misalnya Anti Getah Kayu (Tanin Water Based) yang dari DMC Group, Impra Gum Sealer dari Propan, Meiji Gum Sealer, Durevole PU Insulator, Bivarnish Tanin Sealer dari Bio Industri Omnipresen, dan masih banyak lainnya.

Antitanin juga dibuat dari banyak jenis bahan. Misalnya Impra Gum Sealer yang berbahan dasar epoxy (solvent based), atau Durevole PU Insulator yang diformulasi dari polyurethane, serta Biovarnish Tanin Sealer yang dibuat dari bahan acrylic (water based). Perbedaan bahan dasar ini jugalah yang biasanya menentukan daya tahan setiap bahan setelah diaplikasikan ke kayu atau furniture.
Antitanin juga umumnya adalah produk yang siap pakai (ready for use). Jadi, aplikator tidak perlu repot membuat larutan dengan perbandingan tertentu.

Tanin yang keluar saat kayu sudah difinishing adalah bentuk kegagalan finishing. Hal ini bisa diartikan bahwa ternyata bahan proses finishing sama sekali tidak bisa mencegah munculnya tanin. Jika munculnya tanin setelah proses finishing ini dirasa cukup mengganggu, satu-satunya pilihan adalah melakukan finsihing ulang kayu atau furniture. Nah, pada proses refinishing inilah kemudian antitanin wajib diaplikasikan.

Rekomendasi Produk untuk Atasi Munculnya Tanin Kayu


Rekomendasi produk di atas bisa jadi pilihan. Salah satu produk antitanin yang direkomendasikan adalah Biovarnish Tanin Sealer. Antitanin dari Biovarnish ini berbahan dasar acrylic water based dengan keunggulannya yang cepat kering (30 menit kering sentuh/untuk aplikasi kedua) dan efektif menutup pori serta mengisolasi jalur keluarnya tanin pada permukaan kayu.

produk biovarnish tanin sealer
Biovarnish Tanin Sealer



Biovarnish Tanin Sealer bisa digunakan untuk finishing indoor ataupun autdoor. Dengan tingkat transparansi yang tinggi, aplikasi antitanin ini tidak akan mengganggu finishing natural yang kamu rencanakan. Selain finishing natural, Biovarnish Tanin Sealer juga digunakan pada finishing duco/solid.